Hujan

7 1 0
                                    

Ujian Nasional sudah selesai.

Seperti yang sudah Kami sepakati hari ini Aku  pergi ke rumah fani untuk merayakan selesai nya UN bersama pembimbing Les kami, kak Lia.

Langit Yang mendung tak mengurungkan niat ku ke rumah fani

Kejadian di cafe coffee.co 2 minggu lalu semakin menyadar kan ku tentang perasaan ilham Yang tak pernah Ada untuk ku

Aku sudah tak lagi menyematkan namanya Dalam setiap puisi ku

Dalam setiap renungan selalu Ku abai kan jika perasaan rindu berdatangan

Aku membenci dia namun aku tak membuang semua kenangan kita.

aku hanya bisa memandang bayang nya tanpa dapat merasakan kehangatan nya

Malam itu suasana hati Ku jauh lebih baik setelah kedatangan Jeni dan Alka

Niat nya sih belajar tapi ujung ujung nya cerita

Jeni mengatakan Ada saat nya aku menerima semuanya untuk di jadikan pelajaran

Alka pun menambah kan tidak semua keinginan mu baik untuk mu

Aku tersadar

Kenapa Aku sebodoh ini? Kata kata jeni dan alka benar benar menampar logika

Cinta bisa bikin kita bodoh.
Kenapa ? Karena kalau sudah Ada cinta, logika tak lagi terpakai Semuanya menggunakan perasaan.

Banyak yang berada di samping ku namun mengapa yang ku tatap hanya dia yang meninggal kan ku

Dan malam itu Ku putuskan untuk berhenti merajut perasaan dalam diam

Aku benar benar menghapus nya dari fikiran ku dan menghilangkan segala rasa cemas dalam hatiku

Sejauh ini berhasil. Aku tak lagi galau memikirkan nya

Fikiran ku telah menghapus mu namun hati ku-- entah lah aku tak tau.

Aku turun di depan indomart untuk membeli minum

Ketika aku keluar dari indomart, hujan turun dengan sangat deras nya.

Aku menghela nafas sambil mengeluarkan payung dari tas dan memasukkan ponsel  ke dalam tas ku yang anti air

Hujan semakin deras dengan angin yang bertiup kencang menyebabkan Payung Ku terbalik membentuk parabola.

Aku terkejut sambil menatap sekitar
'Ada yang liat Aku gak ya?'

Air hujan mulai membasahi diri ku Yang tak lagi mengenakan payung.

Aku segera berlari menuju toko yang sudah tutup itu untuk berteduh sambil membetul kan payung Ku.

Aku mengusap wajah ku yang terkena rintik hujan

Angin bertiup kencang. Aku Yang hanya mengenakan kaos tipis dengan balutan cardigan mulai merasa kedinginan.

Pandangan Ku tertuju pada seorang gadis kecil Yang sepertinya seumuran dengan alma sedang berteduh juga Sama seperti Ku.

Anak itu tampak khawatir menunggu hujan

Aku ingin mendekati nya namun aku mengurung kan niat Ku.

Reason Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang