Episode 12

811 49 4
                                    

Kami menghabiskan makanan tanpa percakapan. Kami makan sangat lahap sampai tidak sadar masing-masing kami sudah makan 4 mangkok. "Ahh.. Kenyangnya" Ucap si biang kerok sambil memegang perutnya. Kami langsung berebutan kamar mandi. Apalagi aku dan seli yang sekamar. Aku akhirnya mengalah dan pergi ke kamar mandi dapur.

"Sekarang kalian tidurlah. Kita tidak akan tahu apa yang terjadi besok. Apakah kita dapat menjelajah dengan baik atau tidak. " Ucap miss Selena dengan sangat bijak. Aku, Seli dan Ali pergi ke kamar dan beranjak tidur. Aku tidak merasa mengantuk. "Ahh pasti aku tidak bisa tidur malam ini" Ucapku dalam hati. Aku tiduran di kasur. "Wah... Kasurnya sangat lembut. Huam.. (Menguap). Kata ku. " Aku langsung mengantuk. "Benar sangat lembut" Lanjut Seli. Kami seperti melayang sangking lembut kasurnya.

Keesokan harinya

Tok tok tok... (Pintu diketuk dari luar). "Ada apa?" Jawabku. "Ayo bangun" Jawab miss Selena. "Bukankah ini hari libur. Mengapa harus bangun pagi? " Tanya Seli sambil masih rebahan di ranjang dan menutup matanya. "Tapi kalian harus disiplin waktu. Mau libur atau tidak tetap bangun pagi. " Jawab miss Selena. "Baik miss" Jawabku dan seli.

Kami turun ke bawah menyantap makan pagi. Belum ada yang spesial dari pertualangan kami. "Sedi, kami akan pergi menjelajah" Kata miss Selena. "Pergilah,  aku tidak melarang kalian. Namun berhati- hatilah. Bila kalian terlihat Raja, maka kalian dapat di ambil kekuatannya. Aku tahu kalian memiliki kekuatan istimewa dan dari mana asal klan kalian. Jagalah buku kehidupan Raib" Ucap Sedi.

Aku hampir kaget dari mana ia dapat tahu soal itu. Namun aku tidak mau menanyakannya. "Baiklah terimakasih sarannya". Kami tetap melanjutkan penjelajahan kami. Pertama, kami mencoba pergi ke kedai kopi. Kami mencoba kopi di sana. Di sana semuanya gratis, jadi kami tidak perlu hawatir tidak memiliki uang. Aku menerima kopi dan melihat ke dalam gelas. Kopinya bewarna bening seperti air hujan.

"Aku akan mencobanya duluan" Kata Ali dengan semangat. "Hmm sangat enak" Kata Ali sambil menunjukkan muka meringis. Aku dan seli sudah tahu ia berbohong. Kami mengabaikannya dan menghabiskan kopi kami. Rasanya tidak enak. Sangat pahit. Ternyata kami lupa memberi gula yang ada di bawah meja. Semua gula di tempel di bawah meja. Kami baru sadar saat melihat orang lain melakukannya.

Awan Raib, Seli Dan AliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang