Episode 10

883 36 4
                                    

Kami berjalan- jalan melihat kota tersebut. Suasananya hangat sekali. Lalu, kami melihat tanda bertuliskan "jalan menuju awan gelap" Terdapat jembatan setengah berwarna putih dan setengahnya abu- abu. "Sepertinya tempat itu berbahaya. Mari kita berbalik" Ucap miss Selena.

Saat kami berjalan- jalan, Tiba-tiba si biang kerok berkata "ehh..  Itu orang awan yang aku lihat di sekolah" Kami menghampiri orang awan tersebut. "Ohh..  Kalian. Aku tahu kalian akan kemari. Aku memiliki rumah yang cukup luas, kalian dapat tinggal disana. " Ucap si awan. Ia setinggi miss Selena. Mungkin usianya tiga puluhan. Akhirnya kami mengikutinya.

Disana alat transportasi mereka adalah papan terbang. Papannya seperti papa seluncur. Semakin panjang papan tersebut, artinya orang tersebut semakin ditinggikan.

Akhirnya kami sampai di sebuah rumah. "Silahkan masuk" Ucap si awan. Kami duduk di sebuah sofa awan yang lembut. "Oh..  Iya namaku sedi" Sambut awan itu. "Trimakasih sedi, kami dapat menetap sebentar di sini" Ucap miss Selena. "Sama- sama" Ucap Sedi. "Sedi??? Bila ditambah h dibelakangnya akan menjadi sedih. Itu seperti nama di film inside out.  Namanya berdasarkan karakteristik nya. Mungkin itu kenapa si Ali menemuinya saat ia sedih" Pikirku dalam hati. "Namaku Selena. Yang berambut panjang Raib, sampingnya Seli,  dan di ujung adalah Ali. Ucap miss Selena.

" Selamat datang di rumahku. Kalian beristirahatlah dulu. "

Awan Raib, Seli Dan AliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang