Episode 6

991 41 2
                                    

   Keesokan harinya aku berangkat kesekolah. "Hi ra. Apakah kamu sudah ijin ke orang tuamu? " Tanya Ali saat aku sampai. "Sudah, katanya boleh" Aku menjawab. "Yay" Ali berseru. Tak lama kemudian Seli datang. "Apakah kalian boleh pergi? " Seli bertanya. Aku dan Ali menjawab "boleh". " Baguslah".

   Miss Selena datang menghampiri kami. Ia mengajak kami ke ruangannya. "Libur sekolah tinggal 2 hari lagi. Apakah kalian siap berangkat " Tanya miss Selena." Kami siap miss".kami menjawab serempak. "Baiklah. Pada harinya, kita akan berkumpul di rumah Raib pukul 08.00. Kalian sarapan lah disana. Aku akan datang pukul 08.30" Miss Selena menginformasikan.  Kami keluar dari ruangan dengan wajah riang.

    Saat istirahat,  aku dan Seli memilih makan di kelas. Kami membawa bekal.  "Apa yang akan kamu bawa untuk pergi ke klan awan? " Seli bertanya. "Hmm mungkin hanya baju dari Ilo, beberapa cemilan dan buku kehidupan. " Jawabku. "Baiklah.mungkin aku akan membawa payung juga" Seli berkata sambil tersenyum. Aku tertawa.

   Bel usai istirahat berbunyi. Kami berbaris lalu masuk ke kelas. Ternyata si biang kerok belum masuk kelas. Aku bertanya kepada Seli" Apakah kamu melihat Ali? ". Seli menjawab " Tidak,  mengapa kamu menanyakannya kamu peduli yaa". Rasanya aku ingin teriak marah,  namun guru B. Inggris telah datang. Kelas menjadi lenggang. Setelah pelajaran dimulai, Ali baru datang. "Ali, dari mana saja kamu?Kamu tahu kan bel sudah berbunyi tandanya pelajaran sudah di mulai" Tanya pak guru dengan tegas. Ali hanya terdiam memasang muka memelas nya. " Sana keluar dari kelas" Perintah pak guru. Ali tidak berkata- kata lagi.

   Bel pulang sekolah berbunyi. Aku bertemu Ali di depan angkot. " Kamu kenapa sih Ali? " Tanyaku. "Tadi Aku hendak berjalan kembali ke kelas setelah dari kantin. Aku melihat sosok   itu lagi. Aku mengikutinya sampai jauh sekali. Lalu ia menangis sehingga aku terpeleset dan tidak tahu dimana. Aku meluangkan waktu untuk mencari jalan pulang " Jawab Ali dengan wajah tampa dosa. "Kalian mau naik atau tidak? " Tanya supir angkot. " Mau. " Aku, seli dan Ali bergegas naik.

Awan Raib, Seli Dan AliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang