Secret Love 8

251 22 0
                                    

      ***

         Esok malamnya, seusai Singto pulang dari kantor. Ia mampir kekafe tempat Krist bekerja. Niatnya hanya untuk melepas rasa lelah dan menghilangkan dahaga hausnya dengan sedikit menikmati es kofee buatan Adiknya.
     
         Namun saat ia disana, ia tak melihat adanya Krist. Hanya terlihat Laki-laki bernama Em tengah Sibuk membuatkan pesanan pelanggan. Kelihatan sekali Em sibuk wara-wiri seorang diri disaat ada beberapa pembeli yang memenuhi meja dikafe itu.
      Singto menempati kursi yang didekat tepi ruangan, menunggu dengan sabar Em menyelesaikan pekerjaannya.

       "Phi maaf lama menunggu, phi mau pesan apa?" Kali ini Em mendatangi meja Singto yang sebenarnya sejak tadi Em sudah melihat kedatangan Singto tapi baru sempat menyapa.
      "ehm..Buatkan saja aku. es coffe latte" Ujar Singto yang sebenarnya jadi tak semangat karna bukan adiknya yang menyiapkannya, tapi ia juga tidak enak dengan Em yang sudah menawarkan sesuatu padanya. Em pun segera bergegas menyiapkan apa yang dipesannya.

     Sambil menunggu, mata Singto masih melirik kesana kemari, mencari adanya Krist yang mungkin saja ada disekitarnya. Tapi sepertinya Krist memang tidak ada disana, karna Singto sama sekali tidak mendapati dirinya dimanapun.

     'Apa mungkin ia tidak datang hari ini karna takut bertemu denganku" pikir Singto menginggat perkataan terakhir Krist yang tak sudi melihatnya lagi.

      Singto cukup tau sifat Krist yang keras kepala, jika ia sudah merasa dikecawakan hatinya akan sulit memaafkan, bisa dibilang Krist Pria pendendam dan tak suka dibohongi. Tapi bagaimanapun juga perasaan singto tidak pernah berubah untuk selalu peduli dan memikirkanya.


       "Apa ada lagi yang bisa dibantu phi?" Tak sadar Em sudah berada didekatnya, menghampiri meja Singto, dan menaruh pesanan minumannya diatas meja.

     "hem, Em...kenapa aku tidak lihat Krist hari ini?  apa Krist tidak masuk kerja?" akhirnya Singto menanyakan tentang Krist padanya karna penasaran. "apa dia sakit?"

      "Saya kurang tau phi, sejak pagi ia memang tidak datang kekafe. Tapi kemarin malam Krist bilang pada saya kalau mau datang ketempat  pekerjaan barunya. Mungkin saja ia sudah mendapatkannya" Ujar Em yang memiliki pemikiran kalau saat ini Krist sudah berada ditempat kerja baru, maka dari itu ia tidak datang lagi kekafe.
   
      "Bekerja ditempat baru?"
      "Iya Phi, Krist sepertinya ingin mencari sesuatu yang baru. Karna ia merasa pendapatannya disini kurang, Makanya ia mencari pekerjaan lain.  padahal ia tidak perlu pindah ia bisa cari tambahan jika ia mau tanpa harus meninggalkan kafe" ulas Em juga merasa sepi dan rindu dengan sahabatnya itu. Biasanya setiap bekerja selalu ada teman mengobrol dan bercanda disela bekerja mereka tapi hari ini Em hanya mondar sendiriaan saja.

     "apa kamu tau dia bekerja dimana?" Singto masih saja bertanya ingin tau tentang Krist.
      Em menggeleng pelan kearah Singto, menandakan ia tidak tau dengan pertanyaan Singto. "Krist tidak memberitahukan saya pekerjaan barunya phi, Maaf Phi saya harus bekerja lagi"
      "Iya terima kasih Em" Singto mengizinkan Em pergi meninggalkan mejanya karna merasa tidak enak terlalu lama menahannya.

       Singto mengalihkan pemikirannya tentang Krist dengan sejenak menyirup minumannya. Minuman yang berbeda ia rasakan karna tak bisa melihat wajah manis Krist dihadapannya. Rasa minuman yang ia nikmati pun menjadi berbeda. Seperti ada yang kurang, dan membuat Singto tak bisa menghabiskannya.
       Sebelum meninggalkan kafe itu, Singto pun mengeluarkan uang untuk membayar minumannya sekaligus memberikan lebih pada Em yang sudah kelihatan bekerja keras hari ini.
      Em begitu senangnya Mendapatkan uang tips yang lumayan banyak dari Singto karna dapat ia gunakan untuk kebutuhannya dan keluarganya.

Bromance "Secret Love"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang