Welkombek hehe:)
Kembali lagi dengan saya, author yang baik hati.
Yuk kita lanjutin ceritanya;)
Cuma mau ngingetin, Vote yah♡*Zahra Pov
Aku sudah mendaftar di SMA Cemara dan hari ini hari pertama MOS tapi sudah hampir jam 7 dan pak Edi belum juga datang padahal kemarin sebelum Ia pergi untuk menemui istrinya, aku sudah memberitahu agar datang lebih cepat karena hari ini aku masuk jam 7 dan aku tidak boleh terlambat.
Setelah beberapa menit, dari dalam rumah aku dapat melihat dengan jelas kedatangan pak Edi, aku segera keluar dari rumah.
"Pak, kok lama sih? Ini udah hampir jam 7 loh."
"Maaf Non. Tadi istri saya gak bangunin saya."
"Yaudah, ayo berangkat, nanti Zahra terlambat." pak Edi membukakan pintu mobil, sepertinya hari pertama MOS aku akan terlambat.
Memasuki area sekolah, aku sudah melihat para siswa baru SMA Cemara sudah berbaris. Aku sedikit takut karena para kakak kelas pasti akan menghukumku.
Benar saja, saat aku ingin bergabung ke dalam barisan bersama dengan siswa lainnya, seorang siswi menggunakan kaca mata dengan rambut sampai bahu itu menghampiriku.
"Berhenti!" Teriakannya berhasil menghentikan langkahku.
"Iya kak, kenapa?." Aku gugup sekaligus takut.
"Malah nanya kenapa lagi, Kenapa terlambat?" Bentaknya , Aku benar-benar takut.
"Maaf kak, tadi supirku terlambat bangun."
"Alah... banyak alasan. Bilang aja kalau kamu mau cari perhatian kan makanya sengaja terlambat." Orang ini benar-benar keterlaluan, mana mungkin aku terlambat hanya untuk mencari perhatian.
"Sindy, ada apa?" Kak Reza datang menghampiri kami dan ternyata kakak kelas ini namanya Sindy.
"Gak kok Za, aku cuma mau ngasih hukuman sama cewek yang suka caper (cari perhatian) ini" Kak Sindy benar-benar menjengkelkan.
"Gak kak, Aku gak cari perhatian kok. Tadi pak Edi lambat bangun makanya aku terlambat." Aku takut kak Reza percaya pada ucapan kak Sindy tadi.
"Sin, kamu bantuin yang lain gih, Zahra biar aku yang urus" Kak Reza menyuruh Kak Sindy untuk pergi dan benar saja, Kak Sindy langsung pergi.
"Kak, bener deh, Zahra gak bohong"
"Gue percaya kok. Cepet masuk ke barisan sebelum yang lain lihat, kan gak enak."
"Mmm..Makasih kak, kak Reza memang baik banget" Ucapku sebelum masuk ke barisan dan yang kulihat kak Reza tersenyum lalu pergi.
*Author POV
Sindy menghampiri Andra dengan muka flatnya.
"Tuh muka kenapa?"
"Gue males lihat muka siswi baru yang suka caper"
"Emang siapa?"
"Kata Reza namanya Zahra"
"Ohh, yaudah lupain aja"
Reza berpikir sejenak lalu melangkahlan kakinya menghampiri siswa lain, meninggalkan Sindy yang belum juga mengubah raut wajahnya.
***
*Zahra Pov
Masa orientasi siswa telah selesai. Hari ini hari pertamaku untuk belajar sebagai siswa SMA.
Dari kejahuan Aku melihat kak Andra yang sedang menuju gedung 2, Aku mempercepat langkahku. Sebelum kak Andra menaiki tangga menuju kelasnya, Aku memanggilnya.
"Kak" panggilku.
Kak Andra menoleh, dapat kulihat dengan jelas wajahnya yang tampan itu. Ia menunjuk ke arahnya sendiri, aku menganggukkan kepala.
"Kenapa?" tanyanya.
"Kenalin kak, Aku Zahra. Nama kakak pasti Andra kan?" Jantungku berdetak kencang, apa yang sudah aku lakukan? apa yang akan dia katakan tentangku?
Aku berlari meninggalkannya yang sedang menatapku heran.Masih dengan degupan jantung yang berdetak kencang, aku memasuki kelasku, kelas X ipa 1. Saat memasuki kelas, semua yang menjadi teman kelasku sudah ada di kelas ini dan sudah berada di tempat duduk masing-masing. Aku melangkahkan kaki menuju satu kursi yang masih kosong, kebetulan di kelas x ipa 1 hanya terdapat 20 siswa dan hanya aku yang belum mendapat tempat duduk jadi sudah pasti tempat duduk yang kosong itu adalah tempat dudukku.
Belum sempat duduk, seorang laki-laki dengan paras yang cukup tampan mengagetkanku.
"Ngapain liatin gue?" Tanyanya.
"Mau duduk" jawabku.
"Cari tempat yang lain aja, ini tempat duduk udah aku booking"
"Udah gak ada, semua tempat duduk udah ada yang punya kecuali yang ini. Lagian emang pantat kamu gak cukup apa duduk di satu kursi?" Tanyaku sok polos yang langsung diikuti tawa anak-anak sekelasku.
"Ck, ya udah. Tapi kamu duduk di sebelah dalam, dekat tembok"
"Kenapa?"
"Gak usah banyak nanya, masih bagus aku ijinin."
"Iya dah" aku meletakkan tasku dan duduk di kursi di dekat tembok.
Semua siswa sudah ada di dalam kelas menandakan bel akan segera berbunyi.
Kring..kring
*Author POV
Seorang perempuan menggunakan pakaian yang biasanya guru pakai memasuki kelas x ipa 1.
"Selamat pagi anak -anak"
"Pagi Bu" jawab semua siswa kelas x ipa 1.
"Perkenalkan, nama saya Kiara, kalian bisa panggil saya bu Ara. Saya wali kelas kalian selama satu tahun kedepan. Nah, karena kalian akan menjadi anak wali saya maka sekarang giliran kalian yang memperkenalkan diri kalian." Bu Ara berpikir sebentar lalu melanjutkan ucapannya" Dimulai dari yang duduk di depan sebelah kanan."
Siswa yang duduk di depan berdiri dan hendak maju ke depan.
"Perkenalannya di tempat duduk masing -masing" jelas bu Ara dan disambut suara tawa.
"Perkenalkan nama saya Pelita, teman-teman bisa panggil saya Tata."
Perkenalan berlanjut hingga sampai pada laki-laki di sebelahnya.
"Hmm, perkenalkan nama saya Edward Leo. Kalo panggilan sih, terserah aja, mau manggil ganteng, tampan, atau apalah terserah"
'Dih.. Pd banget dah nih orang' batin Zahra.
*Zahra POV
"Edo, kalo udah duduk gih, bukan cuma kamu yang mau perkenalan" Edo? Kenapa malah manggil Edo, jelas-jelas namanya Edward Leo. Astajim, keliatan sokab banget kan aku.
Edo menatapku sejenak lalu duduk.
Aku berdiri."Hai teman-teman, perkenalkan nama Aku Zahra Alexa, sebenarnya aku juga biasa dipanggil Ara tapi berhubung Ibu Kiara dipanggil bu Ara jadi panggil Zaza atau Exa aja hehe" aku segera duduk.
Setelah semua siswa memperkenalkan diri, bu Ara memulai pelajaran.
Sekian untuk hari ini:)
Kalo belum tekan bintang di bawah, tekan yah;)
Btw, jika ada penggunaan kata atau tanda baca yang salah harap diberi kritikan♡
Thank you^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Zahra Alexa
Teen FictionIni tentang Zahra Alexa yang tanpa lelah mengejar seorang Andra. "Seberapapun kak Andra ngecewain aku, aku tetap ada di belakang kakak dan menunggu kakak untuk menoleh dan melihatku" Zahra Alexa *** "Itu masalah kak Andra, Sekarang Aku sudah berubah...