12

38 2 0
                                    

Haiii
Maafkan karena saya baru update.
Saya ada di fase malas ngetik:")
Tapi saya tetap update kok walau rada lama kayak gini.

Jangan lupa Bintangnya yah.

Happy reading:*

👻👻👻

Kring... Kring

Semua siswa berhamburan keluar kelas menuju ke kantin, begitupun Andra dan Reza.

"Lo tau gak? tadi pas gue ke ruang guru, gue nguping pembicaraan bu Ara sama pak Jimi. Katanya bakalan ada siswa baru." Ujar seorang siswi yang berada di dekat tempat duduk Andra.

"Siapa?" Tanya siswi yang lain.

"Gak tau sih, tapi katanya satu kelas sama si Reza." Jawab siswi yang tadi.

"Apa lu nyebut-nyebut nama gue." Reza membentak.

"Eng... enggak Za." Dua siswi tadi langsung diam.

"Santuy bang, gak usah ngegas." Andra menepuk bahu Reza.

"Ndra, ada si Zahra noh" Reza menunjuk Zahra yang sedang mencari tempat duduk bersama ketiga temannya.

"Ra, Ara..." Teriak Reza.

'Siapa lagi tuh yang manggil pake nama Ara? Perasaan biasa dipanggil Ex juga' batin Zahra.

Zahra menoleh dan mendapati Reza yang sedang melambai.

"Sini Ra." Panggil Reza.

"Kalian ke sana aja" Zahra hendak pergi meninggalkan Enjel, Pelita dan Edward.

"Eitsss... jangan kabur" Enjel menarik Zahra ke meja Andra dan Reza.

"Hai kak." Sapa Zahra saat sampai di tempat Reza.

Dengan segera Enjel, Pelita, dan Edward mengambil tempat duduk menyisahkan tempat di samping Andra.

"Ta, tukaran tempat dong" bujuk Zahra.

"Duduk aja ogeb." Edward menarik Zahra duduk. Zahra ada di antara Edward dan Andra.

"Lu udah pesan kan Ta?" Tanya Edward.

"Sudah dung" jawab Pelita.

"Kak, nanti pulangnya naik apa?" Zahra bertanya kepada Andra, disambut tatapan tajam dari Enjel dkk.

"Ciheee, itu kepo atau perhatian Ex?" Tanya Pelita dengan cengiran.

"Gue nebeng sama Reza" Jawab Andra.

"Oh ok kak. Do, nanti anterin aku pulang" Zahra menatap penuh harap pada Edward yang sedang menikmati makanannya.

"Giliran ginian, baru ke gue lu" Edward lanjut makan.

"Pengen ditabok nih anak" Enjel menatap Edward kesal.
"Zahra teman lu ogeb, antarin pulang atau hmmphh".  Belum sempat Enjel menyelesaikan ucapannya, Edward menutup mulutnya.

"Mmpphhh" Enjel tak bisa berbicara karena tangan Edward.

"Iya Jel, iya. Gak usah bacot." Edward menarik kembali tangannya.

"Uhh Dasar cewek, bisanya cuma nyusahin doang" Edward berdecak kesal.

***

*Zahra Pov

"Do... aku suka banget deh sama kak Andra" curhatku pada Edo.

Kami sedang dalam perjalanan menuju rumah, Edo memgantarku pulang.

"Mau gue bantuin?" Tanya Edo.

"Mau bangetlah" aku tersenyum sumringah, Edo akan membantuku mendekati kak Andra.

Zahra AlexaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang