13

54 1 7
                                    

Halo Zashes...
Akhirnya update lagi, silahkan dibaca^^
Jangan lupa bintangnya:*



👻👻👻



Bebeberapa detik kemudian, Reza menarik paksa Zahra dari pelukan lelaki yang menyebut dirinya Ian.

"Lo apa-apaan sih Yan, kasihan tau sih Zahra" Ucap Reza lalu berlalu menuju tempat duduknya.

Zahra memperhatikan lelaki itu dari atas sampai bawah, sepertinya Ia mulai mengingatnya.

"Ian? Raihan Velix? Ini beneran kamu?" Mata Zahra berkaca-kaca.

"Yaelah Ra, emang tampang gue udah berubah?." Ian mengangkat alisnya.

Dengan cepat Zahra menjatuhkan dirinya ke dalam pelukan Ian. Air mata mulai mengalir  membasahi pipinya.

"Aku kangen Raihan, kenapa gak bilang kalo kamu mau kesini?" Zahra memukul-mukul belakang Ian.

"Kan gue mau ngasih surprise sayang" Ian mengelus rambut indah Zahra.

"Hah? Sayang?" Reza bigung dengan kata sayang yang baru saja diucapkan oleh Ian.

Zahra segera melepaskan pelukannya, menarik tangan Ian agar berjongkok lalu membisikkan sesuatu.

Zahra keluar kelas dengan berlari kecil dengan wajah sumringah.

Tepat di depan kelas, Andra melihat semuanya.

"Pagi kak" Zahra berhenti dan menyapa Andra.

Andra tidak menghiraukan sapaan Zahra, ia berjalan melewati Zahra.

'Kok dicuekin?' Batin Zahra.

"Wetsss, anak cakep udah datang rupanya." Ian langsung memberikan pelukan kepada Andra layaknya sahabat yang terpisah sekian lama.

"Gue pikir lo udah lupa sama gue dan si jelek di sebelah lo" Andra mengecek Reza.

"Gue? Gue yang lo maksud jelek? Ngaca cuk, diantara kita bertiga, gue yang paling cakep." Reza benar-benar berbeda jika berada diantara Andra dan Raihan.

"Songong lu" Kata Ian sambil menjitak kepala Reza.

***

*Zahra Pov

"Huah.." Aku memasuki kelas dengan wajah yang begitu bahagia.

"Seneng bener lu." Edo tahu apa yang sedang kurasakan.

"Tau aja." Aku menjulurkan lidahku mengejek.

"What happe?" Tanya pelita penasaran.

"Kalian tahu kan kalau hari ini ada siswa baru? Di kelas kak Andra." Kataku yang dijawab anggukan oleh Enjel dan Pelita.

"Jadi siswa baru itu namanya Raihan, dia itu sahabat terbaik yang pernah ada." Aku menjelaskan dengan semangat.

Wajah Pelita dan Enjel mendadak cemberut, menatapku tak suka.

"Jadi kami bertiga bukan sahabat yang baik gitu? Tanya Pelita sinis.

"Bukan gitu maksudnya" Mereka sepertinya cemburu, aku ingin tertawa.
"Jadi Ian itu-"belum sempat aku menjelaskan, Enjel memotong perkataanku.

"Hah? Raihan Velix itu Ian? Sahabat yang suka sama lo dan dia buang perasaan itu biar tetap sahabatan sama lo?" Enjel benar-benar suka nyerocos, aku menatapnya tak suka, mengapa? Kalian tahulah.

"Sorry hehe, abis aku penasaran jadi gitu deh." Enjel cengingiran.

"Pantesan dia jadi sahabat terbaik." Pelita menimpali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Zahra AlexaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang