9

48 3 0
                                    

Halo Zashes wkwkwk
Jadi tadi tuh kepikiran tentang nama untuk para pembaca Cerita Zahra Alexa dan yang muncul di otak yah Zashes ini^^
Gak tau artinya apa tapi lucu gitu kan??:V

Selamat membaca:*

👻👻👻

*Zahra Pov

Kring... kring

Bel pulang berbunyi. Aku dan Enjel akan pulang bersama hari ini. Aku sudah minta izin kepada kak Fika bahwa hari ini aku akan pulang terlambat.

Memasuki kompleks perumahan Enjel, aku mencari-cari rumah Kak Andra yang katanya berhadapan dengan rumah Enjel. Bodohnya, aku tidak kepikiran untuk menanyakan pada Enjel.

"Jel, rumah kamu yang mana?" Bukannya menanyakan rumah Kak Andra, aku malah menanyakan rumah Enjel. Tapi bukankah dengan mengetahui rumah Enjel berarti rumah Kak Andra juga akan kutahu.

"Noh, yang warna abu-abu pagar hitam" Enjel menunjuk rumah yang sudah tidak jauh.

"Berarti rumah Kak Andra yang itu dong?" Tanyaku menunjuk ke rumah yang bernuansa putih nan megah.

"Jadi lo nanya rumah gue biar tahu rumah Andra?" Enjel menatapku tajam.

"Jangan liatin aku kayak gitu, nanti mata kamu copot" candaku.

"Turun neng, kita udah nyampe" karena sibuk membahas rumah kak Andra, aku tidak sadar bahwa kami sudah berada di parkiran a.k.a garasi rumah Enjel.

"Selamat siang, Princess pulang" teriak Enjel memasuki rumahnya.

"Etdah, princess apaan? Kamu gak cocok jadi princess." aku meledek.

"Trus cocoknya jadi apa?" Enjel menatapku seakan-akan aku ini adalah mangsa yang sebentar lagi masuk ke dalam mulutnya.

"Muka gak usah digituin juga kali, kamu cocok kok jadi princess."

*Author Pov

Di tengah perbincangan Zahra dan Enjel, tampak seorang wanita paruh baya menghampiri mereka.

"Eh... kamu udah pulang? Ini siapa? Tumben bawa teman ke rumah." Lina tampak antusias melihat anak tunggalnya pulang membawa seorang teman.

"Iya Ma, ini sahabat aku." jawab Enjel kemudian menyium punggung tangan Lena.

"Halo tante, aku Zahra." perkenalan singkat dari Zahra disambut dengan senyuman hangat Lena.

"El, ganti baju gih, mama udah masak." sebelum Enjel meng-iyakan, Lena kembali melanjutkan ucapannya.
"Mama mau keluar, ada pekerjaan yang mama harus selesaikan. Makanan udah ada di meja. Zahra makan juga yah, tante masak banyak kok." Lena kemudian pergi meninggalkan mereka.

Enjel mengajak Zahra ke kamarnya yang terletak di lantai atas. Zahra mengikuti langkah Enjel hingga memasuki sebuah ruangan yang tak lain adalah kamar Enjel.
Zahra melebarkan mulutnya menatap kamar Enjel, satu kata yang bisa mendeskripsikan kamar Enjel 'BERANTAKAN'.

"Kamar kamu kayak kapal pecah, padahal kalau disusun rapi pasti cantik banget nih kamar."

"Hehe" Enjel menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Mau rapi? Ya udah, bantuin beresin dong."

Zahra membantu Enjel membereskan kamarnya, menyusun buku-buku yang berserakan dimana-mana, bungkus snack yang belum Enjel buang, pakaian yang ada di sembarang tempat.

Setelah selesai membersihkan, Zahra merebahkan tubuhnya di tempat tidur Enjel.

"Ra, Aku udah lapar nih. Makan yuk." Enjel menarik tangan Zahra yang tengah berbaring.

Zahra AlexaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang