Tok
Tok
Tok"jongie ini aku, boleh aku masuk?"
"eoh? Nde suie hyung, masuklah"
"bagaimana kencanmu dengan yunho hyung?"
"aishhh, apanya yang kencan hyung, aku tidak kencan dengan yunho hyung, aku hanya membeli shuttlecock saja seperti yang dia janjikan"
"hanya membeli shuttlecock? Lalu ini apa kim jaejoong" junsu pun mengambil bingkisan yang ada di dekat jaejoong.
"ahh itu, tadi aku ketahuan memandangi boneka itu hyung, makanya yunho hyung memberikannya padaku"
"hyung? Kau memanggilnya hyung?"
"hmm, hmmm bukankah kau juga memanggilnya begitu? Lagipula dia sendiri yang meminta"
"ahhh baiklah terserah kau saja"
"tapi hyungie~ kenapa kau tidak menceritakan padaku kalau yunho hyung mengenal orang tuaku?" tanya jaejoong penasaran.
"kau tidak tanya kan" jawab junsu menggoda jaejoong.
"issh hyungiiee~ aku bertanya benar-benar, kenapa orang tuaku bisa mengenal yunho hyung?" rengek jaejoong meminta jawaban dari junsu agar tidak penasaran lagi dengan wajah memelas. 'Kalau eomma appa kenal yunho hyung karena pernah tinggal di rumah junsu hyung seperti yang dibilang yunho hyung tadi, kenapa aku tidak mengenal yunho hyung sebelumnya?' batin jaejoong.
"ihh iya iya, jangan memasang wajah yang begitu. Dulu eomma appa mu kan pernah beberapa kali tinggal lumayan lama di rumahku ketika mereka ada perjalanan bisnis di korea, sedangkan kau tidak ikut orang tuamu kan? Kau memilih tetap tinggal di jepang tidak ikut orang tuamu karena tidak mau menempuh perjalanan jauh, itu kata chullie imo. Yah, dari situ orang tua mu mengenal yunho karena juga dia sering main denganku. Lagi, orang tua yunho ternyata bersahabat dengan orang tua mu" jelas junsu.
"ooohhhh begitu. Pantas saja aku tidak mengenal yunho hyung sebelumnya, padalah eomma appa mengenalnya" kata jaejoong
"sudah? Kalau ada yang belum jelas, nanti saja aku jelaskan. Sekarang, ceritakan tadi kau kemana saja dengan yunho hyung?" ucap junsu
Malam itu junsu memutuskan tidur dikamar jaejoong karena dia sangat penasaran dengan cerita jaejoong saat dia keluar bersama yunho. Junsu memang tinggal bersama keluarga jaejoong yang memutuskan menetap di Korea sejak beberapa tahun lalu, setelah sebelumnya tinggal lama di jepang dan hanya beberapa kali ke Korea untuk perjalanan bisnis. Sedangkan keluarga junsu pergi ke Jepang untuk mengurus perusahaan yang ada di Jepang dan junsu memilih tetap tinggal di Korea.
.
.Pagi hari tiba, jaejoong sudah siap di meja makan dengan pakaiannya yang sudah rapi, hari ini dia tidak menyiapkan sarapan seperti biasanya karena dia bangun kesiangan.
Seperti biasa jaejoong akan berangkat sekolah bersama dengan junsu yang diantarkan oleh ayahnya. Junsu dan jaejoong sebenarnya bisa mengendarai mobil sendiri, tapi mereka lebih suka jika pulang sekolah naik bis umum dari pada naik kendaraan pribadi.
Sesampainya di sekolah mereka, jaejoong dan junsu pun berjalan bersama dan berpisah di tikungan lorong sekolah karena mereka berada di tingkatan yang berbeda. Jaejoong cukup bersemangat pagi ini karena hari ini merupakan hari latihan badminton, jaejoong dan badminton adalah dua hal yang tidak bisa di pisahkan. Di tengah perjalanannya jaejoong bertemu dengan teman badmintonnya.
"jaejoong-ah, hari ini latihan dimulai jam berapa?" tanya teman se-klub badminton yang ternyata hyunjoong.
"sepertinya akan mulai lebih awal hyunjoong-ah, bukankah hari ini ada sparing dengan sekolah lain"
"ahh iyaa, hari ini ada sparing, kelupaan. Eh, katakan pada pelatih, mainkan aku di akhir saja, karena aku akan sedikit terlambat nanti"
"wae? Yah!! Kalau kau terlambat aku akan berpasangan dengan siapa?" teriak jaejoong
"biasalah kemaren aku ketiduran di kelas dan harus menjalankan hukumannya hari ini, ayolah kau bisa bertanding single dulu sampai aku selesai menjalankan hukumanku" ucap hyunjoong sambil mengedipkan sebelah matanya, lalu dia pun segera berlari menuju kelasnya karena sebentar lagi bel berbunyi.
"aishh anak itu, hmm aku harus datang lebih awal kalau seperti ini" jaejoong pun melanjutkan perjalanannya yang tertunda menuju ke kelasnya.
.
.Tak terasa jam pelajaran pun berakhir, matahari sudah berada di sebelah barat menandakan bahwa hari sudah sore. Jaejoong terlihat sibuk untuk latihan di lapangan badminton karena memang hari ini jadwal sparing atau latih tanding dengan sekolah lain, jaejoong berlatih sendiri karena memang hyunjoong akan sedikit terlambat.
"jaejoong-ah hyunjoong belum datang?" tanya sang pelatih yang biasa dipanggil pelatih Song, karena belum melihat hyunjoong
"belum pelatih Song, dia bilang dia akan terlambat, dia minta bertanding di akhir saja"
"hmm begitu? Padahal aku sudah mencarikan lawan yang pas dengan kalian, sepertinya aku harus mencari orang lain menggantikan hyunjoong sementara untuk berpasangan dengan mu untuk pertandingan ini"
"ehh? Bisakah seperti itu pelatih Song? Aku kira aku akan bermain single dulu saja sambil menunggu hyunjoong datang"
"aniya. kau juga akan tetap berpasangan dengan hyunjoong di pertandingan akhir, tapi untuk lawan tanding yang ini akan aku carikan pasangan lain untukmu saja"
"ahh ndee baiklah"
Sang pelatih pun meninggalkan jaejoong yang sedang latihan, jaejoong pun meneruskan latihannya. Tak lama kemudian, pelatih Song kembali menghampiri jaejoong karena sepertinya pelatih Song tersebut sudah menemukan pasangannya dalam pertandingan ini.
"jaejoong-ah aku sudah menemukannya, sebentar lagi dia akan datang"
"ahh ndee pelatih Song aku akan bersiap setelah ini" jaejoong pun mulai menyiapkan dirinya untuk bertanding.
Jaejoong menuju ruang gantinya untuk mengambil perlengkapan yang dibutuhkan untuk bertanding. Tak lama setelah jaejoong pergi, datang seseorang yang menghampiri pelatih Song.
"Annyeonghaseyo pelatih Song" sapa seseorang tersebut.
"ahh nde, kau cepat siapkan dirimu, sebentar lagi pertandingannya akan aku mulai" kata pelatih Song menyuruh orang tersebut untuk bersiap.
Orang tersebut berlalu untuk mengambil perlengkapannya di pinggir lapangan tempat dia menaruh barang-barangnya. Lain halnya dengan jaejoong yang terlihat sudah siap untuk bertanding, menghampiri pelatih Song.
"pelatih Song aku sudah siap, apa orang yang akan bermain denganku untuk pertandingan kali ini sudah datang?" kata jaejoong setelah mempersiapkan diri.
"aku juga sudah siap pelatih Song" belum sempat dijawab oleh pelatih Song, ternyata orang yang akan berpasangan dengan jaejoong sudah berada di sampingnya mengagetkan jaejoong.
"ohh? Kau?" kata jaejoong kaget melihat orang yang akan menjadi pasangannya dalam pertandingan kali ini.
"kalian sudah siap kan, segeralah masuk lapangan" ucap sang pelatih menyuruh mereka memasuki lapangan agar pertandingan segera dimulai.
"Oh kau yang menajdi pasanganku? kajja kita ke lapangan" ajak orang tersebut dengan agak ambigu. Sedangkan jaejoong masih diam karena tidak menyangka akan berpasangan dengan orang tersebut.
"kajjaa~" ajak orang tersebut sekali lagi karena melihat jaejoong tidak beranjak dari tempatnya sambil menarik lengan jaejoong menuju ke lapangan untuk pertandingan.
Tbc.
Hellooo~
Ada yang masih penasaran kelanjutan ceritanya ga? ^^
Makasih ya vote sama komennya~Vote dan komennya sangat membantu menumbukan semangatku buat nulis~
Yuk~ vote dan komen lagi yakk jangan lupa~ ^^
See yoi next chapter~
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Give You My Heart
Fanfiction"bisakah kau menyembuhkan hatiku dengan memberikanku kebahagiaan? Jika kau mampu aku akan dengan senang hati memberikanmu hatiku seutuhnya" ~ Kim Jaejoong ~