Yunho melajukan mobilnya segera setelah junsu masuk ke mobil. Jaejoong duduk di depan dengan agak berbaring memejamkan mata. Di perjalanan terdengar rintihan lirih dari jaejoong yang sepertinya kesakitan. Mendengar itu, yunho melajukan mobilnya lebih cepat.
Tak lama kemudian, mereka sampai di rumah sakit. Yunho kembali menggendong jaejoong memasuki IGD, junsu mengikuti di belakang.
"bagaimana uisa keadaan sepupu saya?" tanya junsu setelah melihat uisanim selesai memeriksa jaejoong yang terbaring di salah satu tempat tidur di IGD.
"kakinya terkilir, tidak ada tulang yang patah. Kaki nya mungkin akan terlihat memar beberapa hari. Maka dari itu saya menyarankan untuk memberi kompres pada sekitar memar. Saya akan memberikan resep untuk obat pereda nyeri untuk jaejoong. Setelah menebus resepnya, jaejoong diperbolehkan pulang."
"Kamsahamnida uisanim" kata junsu dan yunho bersamaan.
Setelah menebus resep obat dan menyelesaikan administrasi, mereka pulang ke rumah jaejoong diantar yunho. Di perjalanan tidak ada percakapan karena yunho yang fokus dengan jalanan dan jaejoong yang tertidur karena kelelahan dan obat yang diberikan oleh dokter, sedangkan junsu di tempat duduk belakang memainkan smartphonenya.
Terlihat langit sudah menggelap menandakan malam sudah datang. Setelah menempuh perjalanan yang lumayan lama, sampailah di rumah jaejoong. Yunho yang berada di samping jaejoong mencoba membangunkannya. Sedangkan junsu sudah turun dari mobil membawakan barang jaejoong.
"joongie-ah irona, kita sudah sampai" kata yunho pelan dengan menepuk pipi jaejoong.
"uuuhhmm ehmmm, oh mianhe sunbae, aku ketiduran" kata jaejoong sambil mengerjapkan matanya dan menguap kecil
'aigoo~ kiyowoo~~' batin yunho.
"hmm gwaenchana, chamkan" yunho turun lalu membukakan pintu dan menyiapkan tongkat untuk membantu berjalan. Dengan perlahan yunho setia mendampingi jaejoong berjalan perlahan menuju pintu rumahnya."ommoo~ joongie-ah kau kenapa chagi?" nyonya kim sudah berada di pintu karena diberitahu junsu yang sudah masuk rumah duluan bahwa jaejoong masih berjalan di belakang ketika ditanya jaejoong di mana. Nyonya kim pun terkejut melihat kondisi jaejoong yang menggunakan penyangga untuk berjalan.
"eommaa" jaejoong pun menyapa eommanya dengan wajah lelahnya.
"permisi ahjumma bisakah saya mengantarkan jaejoong ke kamarnya? Setelah itu saya akan menjelaskan keadaan jaejoong" ucap yunho
"oh, yunho-ah! Nde tolong bantu jaejoong ke kamarnya ne" nyonya kim pun mengikuti yunho yang membantu jaejoong berjalan menuju kamarnya.
Setelah mengantarkan jaejoong ke kamarnya dan membaringkannya untuk beristirahat, yunho mengikuti nyonya kim ke ruang tengah yang sudah ada junsu dan tuan kim duduk di sofa depan televisi.
"jadi, kenapa jaejoong bisa sampai seperti itu?" tanya tuan kim yang melihat jaejoong berjalan menggunakan penyangga ketika melewati ruang tengah tadi.
"Hari ini ada latihan tanding dengan sekolah lain. Menjelang akhir pertandingan, jaejoong berteriak kesakitan. Mungkin waktu itu jaejoong belum siap untuk melompat. Setelah itu ke rumah sakit. Kata uisanim kakinya terkilir" jelas junsu panjang lebar mengenai kejadian kenapa jaejoong bisa seperti itu.
"Ne ahjussi. Kata uisanim kakinya mungkin ada memar, jadi uisa menyarankan untuk memberi kompres di sekitar memar dan meminum obat yang telah diberikan" yunho menambahkan penjelasan junsu mengenai kondisi jaejoong.
"aigooo~ joongie~ yeobo eottokhae?" kata nyonya kim khawatir.
"Tenang yeobo~ . . ahh ne, yunho-ah gomawo mengantarkan jaejoong dan junsu pulang ke rumah, ikut makan malam di sini?" kata tuan kim menenangkan istrinya yang terlihat sedih, kemudian berterimakasih kepada yunho.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Give You My Heart
Fanfiction"bisakah kau menyembuhkan hatiku dengan memberikanku kebahagiaan? Jika kau mampu aku akan dengan senang hati memberikanmu hatiku seutuhnya" ~ Kim Jaejoong ~