Chapter 13
“joongie?” orang tersebut pun mencoba memanggil nama jaejoong dan jaejoong yang namanya dipanggil makin tersentak kaget.
'kenapa dia bisa berada di sini? Andwae!! Tidak boleh terjadi apapun yang buruk" batin jaejoong melihat orang yang sekarang bertemu pandang melalui cermin itu berada di Korea. Jaejoong yang berubah pucat karena kaget, hanya bisa memandangi orang tersebut tanpa bisa mengucapkan satu kata pun.
.
.
.“se senpai?” kata jaejoong setelah sadar dari rasa terkejutnya setelah berbalik badan menghadap seseorang yang memanggilnya
“annyeoong!! apa kabar? aku tidak menyangka bisa bertemu denganmu di sini eoh” orang itu mengulurkan tangannya bermaksud untuk berjabat tangan dengan jaejoong.
“untuk apa kau di Korea?” ucap jaejoong dengan nada bergetar ketakutan yang disadari oleh orang yg kini berhadapan dengannya.
“heii, joongie-ah? Kau kenapa? Kau takut denganku? Kau masih mengingat apa yang terjadi di masa lalu itu? Ayolah itu sudah sangat lama jongie” kata orang itu santai tanpa menjawab pertanyaan jaejoong, sedangkan jaejoong sudah merasakan dingin menerpa tubuhnya dan keringat mulai menetes di pelipisnya.
Tak ada respon dari jaejoong, orang tersebut bermaksud mendekat dan memegang lengan jaejoong yang terlihat mulai limbung tidak bisa berdiri tegak. Melihat itu jaejoong melangkah mundur dengan perlahan sampai belakang tubuhnya membentur wastafel.
“JANGAN MENYENTUHKU!!!” teriak jaejoong ketika orang itu berhasil memegang lengan atasnya. Sedangkan orang yang diteriaki, kaget melihat jaejoong berteriak keras.
Memori tentang masa lalu jaejoong yang sudah dikuburnya rapat-rapat kini muncul kembali bak pemutaran film dokumenter. Tak lama, jaejoong langsung berlari meninggalkan orang itu yang kebingungan akan sikap jaejoong barusan tidak tau apa yang terjadi.
Jaejoong terus berlari dengan sesekali limbung membentur tembok dan air mata mulai menetes dari mata doenya. Jaejoong ingin cepat-cepat menuju junsu dan mengajak pulang.
“Hyung!! Hyung!! bisakah kita pulang sekarang juga. Jebaall” mohon jaejoong sambil menangis pada junsu yang kaget dan khawatir melihat dongsaengnya tiba-tiba menangis dan meminta pulang.
“ada apa jongie? Kenapa kau menagis eoh?” junsu memeluk tubuh jaejoong yang masih bergetar, dia benar-benar khawatir karena melihat wajah jaejoong sudah pucat dan dia tidak berhenti menangis.
“jebaalll hyung kita pulang sekarang. Ne? Ne?” pinta jaejoong sambil terisak.
Sedangkan yang lain, kyuhyun, changmin, dan yoochun hanya menatap jaejoong dan junsu. Mereka kemudian saling memandang merasakan ada yang tidak beres terjadi pada jaejoong.
Mata kyuhyun menyelidik sekitar restoran dan jalan arah toilet. Tak selang berapa lama, tatapan mata kyuhyun membelalak ketika melihat pada orang yang baru saja berjalan keluar dari koridor toilet.
"kita pulang sekarang!" kata junsu tak tega melihat jaejoong sudah hampir pingsan. Diangguki oleh yang lainnya.
Mereka meninggalkan restoran tersebut memilih langsung kembali pulang. Menuju mobil mereka di parkiran dan langsung meluncur.
“hyungie jangan pulang ke rumah dulu, aku tidak ingin eomma dan appa melihatku seperti ini lagi hyung” junsu yang sedang memeluknya di kursi penumpang belakang mengangguk mengiyakan.
"chunnie~ kita ke apartemenmu saja"
Sesampainya di apartemen yoochun, jaejoong terlihat tertidur dalam pelukan junsu karena lelah menangis dan sepertinya juga lelah setelah bermain di lotte world tadi. Yoochun dengan sukarela menggendong jaejoong karena dia tidak tega untuk membangunkan jaejoong.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Give You My Heart
Fanfiction"bisakah kau menyembuhkan hatiku dengan memberikanku kebahagiaan? Jika kau mampu aku akan dengan senang hati memberikanmu hatiku seutuhnya" ~ Kim Jaejoong ~