Chapter 5

2.2K 283 9
                                    

"Oh kau yang menjadi pasanganku? kajja kita ke lapangan" ajak orang tersebut dengan agak ambigu. Sedangkan jaejoong masih diam karena tidak menyangka akan berpasangan dengan orang tersebut.

"kajjaa~" ajak orang tersebut sekali lagi karena melihat jaejoong tidak beranjak dari tempatnya sambil menarik lengan jaejoong menuju ke lapangan untuk pertandingan.

.
.
.

Suasana latihan sore hari ini lebih ramai karena diadakannya latihan tanding tersebut, latihan tanding merupakan jadwal yang ditunggu-tunggu bagi para anggota. Karena di latihan tanding tersebut mereka bisa menunjukkan kemampuan yang telah mereka latih selama ini.

Lapangan tengah adalah lapangan yang paling ramai ditonton oleh siswa lain yang belum pulang dan beberapa siswa anggota badminton, karena di lapangan tersebut sedang terjadi pertandingan yang sangat seru dibanding pertandingan yang berlangsung di sisi lapangan lainnya. Dapat dilihat bahwa kedua pasangan yang sama-sama bermain sangat serius, karena memang mereka berempat bukanlah pemain biasa.

"ya!! Kenapa lapangan tengah ramai sekali?" tanya junsu kepada salah satu hoobaenya disana.

"itu sunbae, jaejoong sedang bertanding dengan sangat keren"

"jaejoong? Bukannya hyunjoong belum tiba? Apa dia bermain single?"

"aniyo, dia bermain dengan seseorang yang memiliki skill bermain sangat bagus juga sunbae"

"eh? Nugu?"

"molla, ini pertama kali aku melihatnya" jawab sang hoobae, junsu pun mencoba mendekat ke lapangan tengah karena penasaran dengan partner dari sepupunya tersebut.

"joongie-ah berhati-hatilah dia selalu mengarahkan cocknya kepadamu" teriak sang partner dari jaejoong.

"hmm dia mencoba membuatku lelah sepertinya, dan itu tidak akan kubiarkan" kata jaejoong pelan merasa dirinya memiliki semangat penuh dalam pertandingan kali ini karena mendapatkan partner dan lawan yang sepadan kali ini, mengharuskan dia mengeluarkan seluruh kemampuannya melawan pasangan dari kubu lawan.

Junsu yang sudah sampai di lapangan tengah pun tampak kaget melihat siapa yang menjadi partner sang sepupu. Dia pun mencoba mencari sang pelatih yang ternyata berdiri di pinggir lapangan dekat net. Tanpa menunggu lagi, junsu mendekati sang pelatih mencoba bertanya.

"dia partner jaejoong dalam pertandingan ini, Pelatih?" Kata junsu langsung tanpa memberikan salam terlebih dahulu pada pelatih.

"oh junsu-ah kau sudah datang?" Kata pelatih yang tidak menjawab pertanyaan junsu.

"nde, dan pelatih Song belum menjawab pertanyaan saya tadi"

"ahh, aku tadi bertemu yunho di luar ketika berjalan menuju lapangan. Jadi, aku mengajaknya saja ke lapangan, ternyata juga hyunjoong yang mana partner jaejoong ijin datang terlambat jadi kujadikan saja mereka partner dadakan untuk pertandingan kali ini dan aku mendapatkan lawan yang bagus untuk mereka" jelas pelatih Song panjang lebar.

"aahh~ araseo, pelatih Song" kata junsu akhirnya dan memilih berdiri di dekat pelatih Song melihat pertandingan yang sepertinya seru.

Yunho, partner jaejoong adalah jung yunho sang sunbae yang banyak dikagumi oleh anggota club ini. Jaejoong dan yunho benar-benar menjadi partner yang bagus bisa bekerja sama dengan baik walau mereka dipasangkan dadakan di pertandingan kali ini. Sekali pun mereka tidak pernah berlatih bersama tetapi mereka bisa langsung bermain dengan bagus saling memberi support tanpa melakukan kesalahan yang berarti, mengingat mereka berdua memiliki sejuta prestasi di badminton.

"jongie-ah kau fokus lah dengan bola depan, aku akan menyerang mereka dari belakang" kata yunho memberi arahan strategi untuk melawan.

"nde hyung"

Lawan tanding yunho-jaejoong dalam pertandingan ini tidak main-main. Lawan mereka sering mengikuti kejuaraan sebagai tim ganda, yang mana lawan mereka berarti sudah berpasangan lama dan menjalin chemistry dengan baik, juga pastinya sudah punya banyak strategi bermain.

Pertandingan sudah berlangsung beberapa menit. Kedua pihak saling berebut poin dan saling susul-menyusul. Strategi dari arahan yunho tadi pun berhasil mendapatkan poin.

Kali ini jaejoong berjaga di samping, tim lawan memberikan service yang sangat tinggi, dan memaksa jaejoong untuk berlari dan melompat di bagian belakang lapangan untuk menggapai cock dari lawan.

"akkkhhhh" teriak jaejoong mengagetkan semua orang yang ada di sana, begitu juga yunho.
"joongie-ah gwenchana?" yunho menoleh ke belakang dan segera berlari menghampiri jaejoong untuk memeriksa keadaan jaejoong.

"akkh,ssstt, hmm gwaenchana hyung, kajja kita lanjutkan" kata jaejoong sambil memegang kakinya yang sepertinya mengalami cedera.

"mwoo?! Kau yakin? aniyo~ kita sudahi saja dan segera membawamu ke ruang kesehatan memeriksa kaki mu, sepertinya terkilir" kata yunho khawatir.

"aniya, mungkin aku tadi kurang persiapan saat melompat, aku bisa menahannya. satu poin, satu poin lagi kita akan menang hyung, percayalah aku masih kuat" jaejoong menahan rasa sakit di kakinya dan mencoba baik-baik saja, serta meyakinkan yunho agar jaejoong bisa bermain sebentar lagi.

Memang papan skor menunjukkan 25-24 dengan mereka yang memimpin. Kurang satu point dan akhirnya menang. Namun, dilihat pun jaejoong menahan sakit yang amat pada kakinya, membuat yunho bingung untuk melanjutkan pertandingan atau tidak.

"ya!! Kau tidak usah keras kepala, cepat keluar lapangan dan memeriksakan keadaanmu" kali ini junsu yang berteriak dari sisi lapangan menyuruh jaejoong keluar lapangan.

"ndee jaejoong-ah segera periksakan kakimu" pelatih Song membujuk jaejoong untuk menyudahi pertandingan.

"aniyo, aku akan menyelesaikan ini, kajja hyung" kata jaejoong pada junsu dan pelatih Song, kemudian kepada yunho yang terlihat khawatir di sebelah jaejoong.

"aishhh anak itu" junsu frustasi menghadapi ke-keras-kepala-an jaejoong.

Dengan sangat terpaksa mereka tetap melanjutkan pertandingan seperti kemauan jaejoong. Yunho berusaha memecah konsentrasinya untuk menangkis cock lawan dan memastikan jaejoong tidak akan terjatuh lagi, atau lukanya semakin parah.

Akhirnya setelah perebutan satu poin terakhir, pertandingan sore itu di lapangan bagian tengah dimenangkan oleh pasangan yunho dan jaejoong. Begitu peluit dibunyikan wasit pertanda berakhirnya pertandingan, jaejoong kembali terjatuh di tengah lapangan karena kakinya sudah tidak kuat untuk berjalan ke pinggir lapangan bahkan menompang tubuhnya. Yunho yang melihat itu dengan segera berlari menghampiri jaejoong dan mengangkatnya untuk dibawa ke tepi lapangan memeriksa keadaan jaejoong.

"hyung sebaiknya joongie dibawa ke rumah sakit saja, karena dokter diruang kesehatan sudah pulang sejak tadi siang" ucap junsu panik melihat sepupunya lemas.

"bisakah aku pulang saja hyung?" kata jaejoong dengan suara lirih karena sudah tidak kuat apa-apa lagi.

"tidaak!! Kau harus diperiksakan ke dokter terlebih dahulu, junsu-ah tolong bawakan barang-barangku dan jaejoong, aku akan menggendongnya ke parkiran, kita ke rumah sakit sekarang" kali ini yunho yang menjawab sambil menggendong jaejoong kembali ala bridal style.

Jaejoong yang tidak kuat lagi, hanya bisa pasrah digendong yunho. Yunho mempercepat langkahnya menuju parkiran yang tidak bagitu jauh dari lapangan. Junsu berpamitan kepada pelatih Song yang tidak bisa ikut ke rumah sakit sambil membawa barang milik yunho dan jaejoong.


Tbc.
Marhaban ya Ramadhan 🙏🙏🙏
Mohon maaf lahir dan batin ya kalau misal ada kata yg tidak berkenan dihati teman-teman~

Sekali lagi makasih ya buat yg udah vote dan kasih komen 😊😊😊

Tapi tetep yakk ditunggu vote, dan komennya, kritik dan sarannya yaa~ 😉😉😉

See you next chapter~

I'll Give You My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang