Chapter 14

1.5K 219 17
                                    

Chapter 14

"tenang jeje. Kau akan merasakan nikmatnya dunia sebentar lagi. Aku tidak akan menyakitimu. Tenang saja" kata yuu santai sambil terus menciumi dada dan bahu jaejoong sedangkan tangannya sudah mulai memasuki jeans yang dipakai jaejoong.

"hiks NOO niichan hiks hiks" racau jaejoong ketika tangan yuu berhasil memasuki jeans yang dipakai. Tubuh jaejoong sudah lemas karena berusaha memberontak sedari tadi.

"Je~ engh jeje" desah yuu kembali mencium bibir jaejoong sambil terus meraba bagian bawah jaejoong yang menangisi nasibnya malam ini.

.
.
.

Yuu bangkit dari tubuh jaejoong berniat untuk melepas kemeja yang dipakainya. Melihat itu, jaejoong tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk melarikan diri dari apartemen yuu.

Jaejoong bangun dari posisi tidur, lalu dengan kekuatan yang tersisa jaejoong mendorong yuu sampai jatuh tertidur di tempat tidur. Jaejoong segera beranjak dari tempat tidur, berlari menuju pintu kamar.

“ya!! mau kemana kau jeje!” teriak yuu yang melihat jaejoong membuka pintu kamarnya. Jaejoong tidak menghiraukan teriakan yuu dengan terus berlari keluar apartemen.

Yuu berlari dan mencoba menyusul jaejoong yang sudah berhasil keluar dari apartemenya. Terlambat, pintu lift yang dinaiki jaejoong sudah tertutup. Namun yuu tidak kehabisan akal, yuu segera menuju pintu tangga darurat, menuruni tangga untuk mencapai lobby apartemenya.

"hiks hiks hiks eottokeh hiks" jaejoong masih terisak sambil mengancingkan kemejanya kembali.

Jaejoong segera berlari mencari taxi setelah pintu lift terbuka meninggalkan mobilnya yang terparkir di basement apartemen yuu.

"jeje. Tunggu!! Mau kemana!?" teriak yuu yang ternyata telah keluar dari pintu lobby apartemen. Melihat itu, jaejoong segera memasuki taxi yang telah diberhentikan sebelumnya.

"pak ayo cepat jalan! cepaat" kata jaejoong ketakutan bila yuu sampai berhasil menyusulnya.

"ba baik" jawab sopir taxi

"jejeee!!" teriak yuu melihat taxi yang ditumpangi jaejoong sudah menjauh.

Di dalam taxi jaejoong masih terisak tangis dan meracau tidak jelas membuat sopir taxi pun kebingungan. Tak lama sampai di depan rumah jaejoong, jaejoong membayar taxinya dan segera berlari memasuki rumahnya. Jaejoong langsung masuk, melihat heechul sedang duduk di ruang keluarga sedang menonton tv, jaejoong langsung memeluk heechul.

“joongie, kau kenapa sayang?” tanya heechul khawatir ketika merasakan bahunya basah.

“joongiee~ hiks joongie sangat takut hiks eomma hikss hikss”

Hangeng berjalan dari dapur dengan cangkir kopi di tangannya ketika mendengar sang anak menangis. Heechul masih menenangkan jaejoong yang masih sesenggukkan menangis.

“joongie bisa jelaskan ke appa. Joongie kenapa sayang?” ucap hangeng dengan sangat lembut sambil mengelus sayang rambut sang anak.

"TIDAAAK!! JANGAAN MENYENTUHKU!! KUMOHON HIKSS HIKS" teriak jaejoong ketika merasakan kepalanya diusap seseorang. Seketika jaejoong mengingat apa yang telah dialaminya di apartemen yuu.

Hangeng terkejut ketika anaknya berteriak kencang. Semakin khawatir dengan anak, hangeng mencoba meraih lengan jaejoong untuk dipeluknya.

"joongie~ ini appa sayang"

"KUMOHON JANGAN!!! HIKS HIKSS" jaejoong semakin mengeratkan pelukannya pada heechul ketika lengannya dipegang oleh hangeng.

Hangeng kebingungan dengan apa yang terjadi dengan anaknya. Heechul yang juga semakin khawatir pada jaejoong, hanya menggelengkan kepalanya pada suaminya.

I'll Give You My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang