Dari daegu lah mereka bertemu. mereka berdua ibarat mawar hitam dan bunga tulip. myung hee adalah sosok gelap yang sulit di dapatkan sedangkan yoongi adalah sosok yang selalu di cari namun dia tidak perduli.
" kau.... sedang apa di sini ? " tanya yoongi pada wanita yang hanya melihatnya sekilas kemudian berpaling.
" ibu yang mengundangnya makan. kenapa ?" kata ibu yoongi sebelum myung hee sempat menjawab. "bersikaplah sedikit baik terhadap dokter kim. " tambah ibu yoongi.
setelah acara makan yang cukup sunyi berlangaung antara keluarga min yoongi dan myung hee. gadis itu pun pergi meninggalkan rumah itu.
"biar aku antar sampai pintu depan" kata min yoongi menawarkan diri.
"tidak perlu repot repot. aku bisa berjalan sendiri. " kata myung hee dingin.
yoon gi hanya berdecak sembari menatapnya. seolah dalam hatinya berkata tidak pernah ada gadis sedingin wanita ini. dia benar benar seperti es yang entah bagaimana mencairnya.yoongi mengikuti myung hee dari belakang. ia hanya ingin memastikan myung hee selamat sampai mobil. namun semakin ia memikirkan betapa dinginnya myung hee, yoon gi semakin penasaran dengan wanita satu ini.
merasa di buntut i myung hee berhenti dan berkata "sampai kapan kau akan bertindak seperti penguntit? "
"pergilah, mobilku sudah di depan" kata myung hee tanpa menoleh.
mendengar perkataan myung hee. yoon gi terperanjat.
" hmmm , aku hanya memastikan kau tak apa apa sampai mobil" yoon gi menimpali wanita yang berbicara tanpa melihatnya.*sesampainya di rumah.
"bagaimana ? " tanya seokjin kepada adiknya itu.
"mari kita lakukan. dan lihat apa yang kita dapat." kata myung hee sembari mengambil minuman dingin dari dalam lemari es.
" cobalah untuk hidup normal. kita di besarkan untuk hidup normal. "
" aku tidak berfikir normal. karena memang tidak ada yang normal dalam hidupku. " timpal myung hee sambil berlaku menuju tempatnya untuk menenangkan diri. yaitu bagian atap gedung ini.di atas meja yang hanya terdapat satu vas myung hee menyandarkan kepalanya. sambil terus berfikir.
so hyoun datang. karena dia paham apa yang sedang di rasakan adiknya itu." apa kau yakin dengan apa yang kau lakukan?" tanya seokjin.
" kurasa....." jawab myung hee kepada oppanya.
"apa kita benar benar akan melakukannya ? dengan orang ini ? " seokjin mencoba meyakinkan myung hee soal ini."mari kita lakukan. dan mari cari tahu siapa orang itu." seolah sudah yakin dengan pilihannya. memang selalu seperti itu.
myung hee dan seokjin tidak pernah berfikir bahwa mereka akan menjalani dua kehidupan dalam satu waktu.
myung hee sebagai dokter dan pembunuh berdarah dingin. sedangkan so hyoun hidup sebagai CEO dan sebagai peretas handal international.menyerahkan sebuah flash disk.
"periksa ini. aku mengambilnya dari kantor itu. "
" tugasmu hanya melenyapkannya. untuk apa aku periksa ini?"
" periksa saja. ada sesuatu tentang itu." jawab myung hee.
" baiklah. "
laptop yang sedari tadi ada di atas mereka di raih oleh seokjin. di bukanya file di dalamnya dan berusaha menganalisis apa yang ada dalam flash disk tersebut.
" kau menemukan sesuatu?" sambil merebahkan diri myung hee bertanya.
" entahlah, aku tak tau ini benar atau tidak, tapi aku rasa ini daftar orang hilang."
berdiri dan bergeser ke arah seokjin.
"ini......." berdiri menuju ruangannya.
"apa yang akan kau lakukan ? " tanya seokjin khawatir.
isi flashdisk itu ternyata data dari orang orang yang hilang. dan didalamnya ada foto tae hyung (anggota keluarga kim yang hilang) saat kecil.motor yang sedari tadi berada di garasi belakang. melaju dengan cepat membelah jalan. daegu-seoul itulah tujuan utama dari myung hee. motor hitam besar itu menuju ke rumah sakit daegu.
*sesampainya di sana.
"ada yang bisa di bantu nona" tanya receptionist yang ada di depan.
"saya dokter kim. dokter anak di rumah sakit seoul. " kata myung hee
" oh baik dokter kim silahkan masuk. dokter seo ada di dalam." rupanya receptionist itu tau.
YOU ARE READING
KICK IT
Romancesetiap babnya seru loh. .. perjalanan seorang gadis tentang cinta, persahabatan,keluarga dan tentang sebuah janji...