A triangle

23 1 0
                                    

Malam itu adalah malam yang dingin dan sepi. myung hee mengendarai motornya dengan tenang. mendadak dia berhenti di suatu tempat. Dan itu adalah tempat untuk memusnahkan semua barang bukti.
dimanapun myung hee dia selalu dapat mengendalikan barang bukti. Dibakarnya jaket, topi,masker dan sarung tangan. myung hee berganti dengan pakaian biasa. seperti gadis biasa.
sesampainya di rumahnya myung hee bertanya pada seokjin.
"apa cctvnya aman ?"
"sudah beres semua nona. " sambil tersenyum ke arahnya seokjin berkata.
"myung hee ya..... entah mengapa aku sangat sulit jika akan kehilangan mu. aku memikirkan hal yang tak seharusnya."
"mau minum ?" tanya myung hee.
" baiklah, mari kita ke restoran daging di dekat sini." ajak seokjin.

setelah ganti baju myung hee dan seokjin berjalan keluar dadn berpapasan dengan taehyung.
"ah, dokter kim ?" sapa taehyung.
"detektif tae" sambil membungkuk myung hee menyapa taehyung.
"apa kau akan pergi ? "
"kami akan pergi makan. mau bergabung ?" ajak myung hee.
dan saat itulah so hyoun tertegun melihat myung hee yang sedikit cair terhadap seseorang.
"mari berkenalan. aku kakak myung hee. kim seokjin."
"wah kita bertiga seolah satu keluarga dengan marga yang sama ya. aku kim taehyung. detektif kepolisian dekat sini"
jabar taehyung.
so hyoun pun melihat sesuatu yang ada pada gelangnya. dan benar saja dia menyadari bahwa itu adalah gelang penanda adiknya yang hilang 22 tahun yang lalu.
" hahah sepertinya iya... kau mau bergabung dengan kami ? " tanya seokjin.
"apa boleh? " tanya taehyung memastikan
"tentu boleh. mari..." ajak seokjin.
akhirnya mereka bertiga berjalan menuju sebuah restaurant daging di dekat situ. dan makan bersama. meski myung hee lebih banyak diam kali ini. myung hee tetap menyadari bahwa seokjin tampak sangat berbinar berbicara dengan orang di depannya yang adalah adik kandungnya yang sebenarnya. myung hee merasa lega sekaligus takut. dia lega karena bisa mempertemukan mereka berdua walau belum memperjelasnya.
myung hee merasa bahwa ia telah membuat oppanya yang memang sangat ia sayang i tersenyum sebanyak itu.

"kenapa kau diam saja dari tadi ? " tanya taehyung tiba tiba.
"tak apa hanya saja aku senang hari ini." ini pertama kalinya myung hee tersenyum lebar dan menampakkan ekspresinya.
"sepertinya kau dapat membuat mawar hitam ini tersenyum" timpal seokjin.
".... berarti aku boleh dekat dengannya ya hyung ? " tanya taehyung kepada seokjin.
"kurasa boleh. tapi terserah myung hee saja." kata seokjin seolah dia bercanda kepada kedua adiknya itu.
myung hee hanya tersenyum. " mari kita pulang. kalian sudah mabuk" kata myung hee.
mereka berjalan menuju ke rumah. myung hee yang harus membuat dua oppanya itu berjalan dengan benar sedikit menghela nafas.
seokjin memilih untuk tidur di sofa. dan myung hee mengantarkan taehyung untuk pergi ke kamarnya. dia memapah taehyung menuju kamarnya yang bersebelahan dengan kamar myung hee. myung hee meletakkan taehyung di atas sofa panjang berwarna putih yang berada di ruang televisi. ketika myung hee akan pergi tiba tiba tangannya di pegang oleh taehyung dan ia berkata" di sinilah lebih lama. aku bosan sendirian di sini. "
myung hee akhirnya duduk di bawah sambil memandangi taehyung. myung hee yang semalaman disana tidak sadar bahwa dia ikut tertidur dengan posisi dudukbdan memegang tangan taehyung.
ketika pagi datang dia terbangun dan dilihatnya taehyung tidak berada di sofa. dan posisinya malah dia yang berbaring di sofa dengan selimut.
"sudah bangun ? maaf aku merepotkanmu semalam. " kata taehyung yang berada di dapur.
"...... tak apa. baiklah aku akan pergi." myung hee berniat untuk pamit.
"makanlah ini dulu. temani aku makan."sambil memegang tangan myung hee.
"....." myung hee menoleh dan menurut i perkataan taehyung.
mereka berdua makan bersama di meja makan. awalnya memang sangat canggung karena sedari tadi taehyung hanya melihat myung hee. dan myung hee tetap makan tanpa menghiraukan taehyung. kepekaan myung hee memang seperti sudah hilang. dia sudah tidak menyadari apa dia harus menghiraukan itu.
"aku senang melihat kau tersenyum sebanyak tadi malam." kata taehyung.
myung hee hanya menatapnya.
"bolehkah aku meminta sesuatu?" tanya taehyung
"apa itu ?" kata myung hee sambil menatapnya.
" sejujurnya aku muak harus selalu makan sendiri dan harus minum sendiri. bolehkah aku memintamu dan seokjin hyung untuk menemaniku makan ketika aku di rumah sendiri. semalam aku seperti menemukan saudara. karena ayahku yang selalu sibuk dan tidak perduli. dan ibukupun sudah tidak ada. " cerita taehyung.
"hmmm, baiklah anggap saja aku adikmu dan seokjin oppa sebagai kakakmu." ujar myung hee tenang.
taehyung tersenyum lebar mendengarnya. sejujurnya taehyung mulai sedikit menaruh perhatian khusus pada myung hee sejak malam itu. ia beranggapan bahwa gadis satu ini dingin karena suatu alasan.
kemudian taehyung mengacak ngacak rambut myung hee. tanpa perlawanan myung hee hanya merapikannya.
setelah nenyelesaikan sarapannya myung hee pamit.
"baiklah aku pergi dulu..... " kata myung hee.
setelah berbalik dia berkata. "oppa..."
taehyung yang mendengar itu langsung tersenyum.
sepertinya taehyung memandangi myung hee semalam.

KICK IT Where stories live. Discover now