Saat usia Catherine telah menginjak 10 tahun papanya bertemu dengan peter parker untuk diajak sebagai bagian dari avengers. Tony stark menemuinya sebelum terjadi pertengkaran dengan steve rogers ( Civil War ), Ia ingin mengetahui sehebat apa peter parker menjadi spiderman. Tony stark juga memberikan baju spiderman baru untuknya, peter parker juga diawasi oleh happy, karna sekarang mr. parker tanggung jawab tony juga.
"CATHERINE POVS"
Hari ini vater mengusulkan agar aku sekolah umum tidak homeschool lagi, papa setuju dengan hal itu. Akupun test disekolah yang terkenal di Queens yaitu Royal Oxford school. Sebelum duduk dikelas aku di test terlebih dahulu, aku berhasil duduk di kelas IX, aku langsung menelepon papa untuk mengabarinya, papa bilang aku bisa duduk dikelas XI jika semester pertama ini aku bisa jadi juara diantara 1,2 atau 3 dikelas.
Royal Oxford mempunyai 3 gedung untuk smp, sma dan kuliah. Aku mendapat kelas 9-2, mr. stephan orang yang mengawasiku selama test mengantarku ke kelas. Sangat kebetulan ternyata ia juga walikelas 9-2. sesampai dikelas aku melihat murid-murid sudah duduk di kursi mereka masing-masing.
"anak-anak, kita kedatangan murid baru. silahkan perkenalkan dirimu" ujar mr.stephan sambil memberi kode agar aku memperkenalkan diri.
"namaku catherine, lahir di New York. sebelumnya aku homeschooled di california" tak tau lagi apa yang harus kuucapkan, aku tak pernah berdiri di depan orang-orang seumuranku sebelumnya. aku hanya pernah berada didepan warga Asgard.
"kau bisa duduk di sebelah zach" ucap mr.stephan yang menghancurkan lamunanku. aku lansung menuju arah kursi kosong yang di tunjuk mr. stephan, tak lama anak lelaki disebelahku menyapa.
"hi :) aku zach, sangat berharap kita bisa dekat"
"ah.. yaa.. hopefully" ujarku sedikit terbata, zach terlihat tampan, jawlinenya terbentuk, rambutnya juga terlihat rapi.
"sudah mengelilingi sekolah?" tanya zach
"belum, kau mau mengajakku berkeliling?"
"tentu" muka zach terlihat gembira, entah apa yang ada dipikirannya.
Jam istirahat tiba, aku meminta zach untuk mengantarku ke kantin sekolah. Sebelum mengelilingi sekolah ini perutku sudah mengamuk, aku melihat beberapa makanan fast food yang terjual di kantin sekolah. aku memesan rawon sementara zach memesan soto. Setelah selesai menghabiskan makanan yang dipesan, kami membayar makanan dan langsung menuju kelas.
"kenapa kamu pindah ke sekolah ini?" tanya zach
"ayahku ingin aku sekolah di sekolah umum"
"ayahmu? kukira ini kemauanmu"
"kenapa aku harus mau sekolah di sekolah umum, 2 tahun kedepan seharusnya aku sudah kuliah"
"kuliah? bagaimana bisa? umurmu saja masih 14 tahun"
"umurku 10 tahun zach"
"10 tahun?" ucap zach yang kaget mengetahui umurku
"Ya, aku 10 tahun. Ada apa?"
"Bagaimana kau bisa duduk di bangku kelas 9?"
"Simple, cuz im genius"
"Kau genius? lalu kenapa kau tidak langsung kuliah? atau bahkan membuat penemuan?"
"Zach, sebelumnya aku sangat malas belajar. aku hanya menghabiskan waktu bersama ayah"
"Daritadi kamu hanya membicarakan ayahmu, bagaimana dengan ibumu?"
pertanyaan zach membuat hatiku tergoncang
"mom?" tanyaku yang hampir menangis
"ugh... sorry. aku tidak bermaksud untuk membuat dirimu menangis" jawab zach yang terlihat menyesal
"It's ok, you're kind zach :)"
"maksudmu?"
"kau berbeda, entah kenapa tapi aku bisa merasakannya"
Saat aku dan zach menuju kelas ada 4 murid yang menghalangi kami, mereka mencegah kami untuk lewat, 2 diantaranya laki-laki, 2 lagi perempuan. Mereka sepertinya teman sekelasku.
"hy Catherine, nama gue chelin. kenapa lu bersama pecundang ini?" ucap perempuan yang bernama chelin sambil menatap sinis zach
"Lebih baik lu ikut kita" ujar laki-laki berambut pendek di sebelah chelin
"heiii! a.." belum selesai zach bicara laki-laki itu memotongnya
"Diam! lu emang pecundang!"
Aku sama sekali tak mengerti, kenapa zach dianggap pecundang " Stop! don't do that. Dia bukan pecundang!" aku marah didepan mereka.
"lu anak baru disini, gimana bisa tau kalau dia bukan pecundang!"
"Bener kata ryan, btw kenalin nama gua brandon. terserah lu ya rin, mau gabung sama kita atau orang ini" ucap brandon sambil menunjuk zach
"Gua lebih milih sama zach. Sorry, tapi dia yang pertama kali ngajak gua untuk jadi temennya"
" Jangan sok-sok an deh lu! lu gatau kan, gua ini anak kepala sekolah smp Royal Oxford!" ucap Ryan yang semakin memuncak emosinya
"Gua tetep milih zach" jawabku sambil menarik tangan zach dan menabrak mereka berempat. belum 10 langkah brandon berkata "Jangan salahkan kami kalau lu dikeluarin"
'---------------------------_------------------------------_-----------------------------_-------------------------'
Bel pulang sekolah berbunyi, Aku dan Zach merapihkan semua barang-barang. kami keluar kelas dan menuju tempat parkir sekolah yang letaknya tak jauh dari kelas. Saat kami berada di koridor Ryan dan teman-temannya kembali menghadang kami berdua.
"hei budak fury" ucap ryan meledekku, aku tau yang dimaksudnya adalah vater.
"shut up"
"ada apa anak mr.barton" ryan kembali meledekku
"ayahku bukan budak!"
"ayahmu memang budak nick fury"
"jaga ucapanmu ryan!" kali ini zach yang menarikku ke arah parkiran sekolah, aku emosi dengan perkataan ryan.
"pulang sendiri?" tanya zach
"No, ayahku akan menjemput. kalau kamu?"
"aku? aku pulang sendiri"
5 menit kemudian vater datang, aku dan zach berpisah. 'aku masih kesal dengan perbuatan ryan. aku ingin tau kenapa vater yang jadi incaran, kenapa bukan papa yang jadi incaran. nama terakhirku stark bukan barton.'
*Clint datang
"Zach, aku duluan"
"Sure, hati-hati dijalan catherine" jawab zach sambil tersenyum manis
aku langsung menghampiri mobil vater.
AUTHOR:
Hayolohh, kenapa nama papa ga jadi bahan ledekan yaa.
cerita ini up setiap author bisa up (wkwk)
author lagi ujian nihh jadi gabisa lanjutin cerita keren ini :3 iyalah keren, kan author itu catherine, walau terlahir secara illegal tapi 3 ayah author hebat-hebat
oiya, kalau ada salah-salah kata. atau kalimat yang kalian ga ngerti, komen diatas okee, eh dibawah
KAMU SEDANG MEMBACA
GATERN (discantinue)
FantasyCatherine adalah anak dari 3 ayah tanpa ibu. Ia terlahir karena papanya menginginkan hero baru dengan darah dagingnya, jadi ia terlahir secara ilegal. Catherine anak yang genius, dia bahkan memiliki penemuan-penemuan bagus yang membantu ke-3 ayahnya...