Happy Reading❤
Jangan lupa Vote dan coment❤😉
Nyatanya, hatiku tak cukup menjadi rumah bagi jiwa petualangmu
Nyatanya, cintaku tak mampu mendinginkan panasnya geloramu
Lalu aku bisa apa?
Mengais belas kasihanmu yang kau cecer sepanjang jalan?
Bukan, itu bukan cinta Jika hanya membawa luka dan derita.《《《《♡》》》》》
Suara dentingan antara garpu dan piring terdengar sangat jelas diruang makan yang dihuni oleh sebuah keluarga kecil. Kini mereka tengah menyantap makan malam dengan damai, hingga salah satu penghuninya menghentikan acara makannya dan meneguk segelas air putih dihadapannya.
Kenath kini bersidekap memperhatikan keempat orang yang masih sibuk dengan makananya. Dengan rasa bosan akhirnya ia mengeluarkan amplop titipan Bu Fihya didalam kantong celananya.
"Ehemm..." deheman Kenath membuat keempat orang yang masih sibuk dengan makannya menoleh kearahnya.
"Kenapa Kenath?" Tanya seorang pria paruh baya bertubuh tegap itu.
"Engga kok yah, Kenath cuman seret aja."
"Oh kirain Ayah, kamu kenapa." Sahut pria paruh baya itu kembali memakan makananya.
"Enggak kok yah." Sahut Kenath dengan senyumnya.
"Kak, besok anterin Keysa kesekolah ya? Soalnya Ayah gak bisa nganterin." Pinta gadis kecil yang duduk di Sekolah Menengah Pertama itu.
"Aduh Key, Kakak gak bisa nganterin kamu. Ada janji sama temen." Sebenarnya Kenath menolak untuk mengantarkan Kesya karena sesuatu hal yang perlu diurus, bukan ada janji bersama temannya. Lagi pula jarak atara sekolahnya dengan sekolah Keysa berbeda arah. "Lain kali aja yah Key?" Ucapnya seraya tersenyum.
Gadis bernama Keysa itu mendengus,"Ihh Kak Ken kok gitu." Ucapnya seraya menekuk wajahnya. Sungguh ia kecewa tidak bisa mengenalkan kakaknya ini kepada sahabat-sahabatnya yang selalu memaksanya untuk mengenalkan Kenath kepada mereka.
"Aduh My little princes, kamu bisa berangkat sama abang Varo aja ya?" Bujuk Varo dengan lembut kepada adiknya.
Gadis itu mengangguk semangat dengan senyum mengembangnya."Iya, Abang Varo terbaik!! Gak kaya Kak Kenath." Ucapnya menjulurkan lidahnya."Kak Kenath jahat gak mau anterin adiknya sendiri!"
"Bukan gitu Key, tapi Kakak Ken ada janji sama temen. Kata bunda janji itu hutang, dan harus ditepati. Masa Kak Kenath ngeingkarin gitu aja sih?" Bujuk Kenath berharap adiknya agar tidak marah."Yaudah deh sebagai gantinya Kak Kenath beliin Ice Cream deh."
"Mau!!" Seru gadis itu, "Tapi sepuluh terus sama coklat, susu,donat, burger sama martabak ya?" Kenath mengangguk tersenyum manis seraya mengelus-elus puncak kepala adik tersayangnya ini.
"Siap-siap bangkrut lo Ken!" Celetuk Kakak tertuanya itu.
"Gapapa gue bangkrut, apapun demi adik tersayang gue. Gue beliin, sekalian sama tukang jualannya gue beli." Jawab Kenath menciumi puncak kepala keysa.
Kedua orang tuanya menatap Kenath dengan raut muka bahagia dan terharu. Mereka bahagia karena putranya ini sangat menyayangi adik perempuannya yang dijaganya seperti menjaga berlian yang sangat mahal didunia. Juga mereka terharu atas apa yang Kenath katakan, mereka tidak menyangka Kenath akan melakukan apapun yang membuat putri satu-satunya ini bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy And Misterius Girl✔
Teen Fiction"Gue suka sama lo!" Bodo amat gue gak peduli!-Batin Frivi. "Bercanda kali! Ga usah anggap serius." Kekeh Kenath seraya memperhatikan gadis dihadapannya ini. Dia Kenath Rezvan Aldrich Anak dari Riza utama Aldrich dan Fany fictorya yang selalu membua...