Part 10 (BBMG)

540 40 27
                                    

HAPPY READING❤

Dan setiap kau menyakitiku, lebih jarang aku menangis
Dan setiap kau meninggalkanku, lebih cepat airmata ini mengering
Dan setiap kau pergi, lebih berkurang cintaku untukmu
Sayang, kita tak mungkin bersama
Sedih memang, tapi itu benar.

_______《¤☆¤》_______

"Kak naik itu?"

"Nggak boleh!"

"Yang itu?"

"Bahaya!"

"Naik bianglala?"

"Ketinggian, nanti kamu takut."

Evan menghela napasnya seraya menekuk wajahnya. Frivi-Kakak perempuannya ini memang tidak asik, selalu saja melarang Evan melakukan apapun. Bahkan sekarang ketika mereka berada di pasar malam pun, mereka hanya diam di bangku panjang melihat suasana pasar malam.

"Cem, kalau semua gak boleh Evan naikin, ngapain kita ke sini? Kan kita mau refresing."

"Tap--"

"Evan, mau naik yang mana? Ayok sama Kak Ken aja, Kak Ivi tinggal aja di sini. Biar di gondol om-om gundul."

Ujar Kenath menggenggam tangan Evan menuju tempat memancing. Evan dengan binar di matanya mengikuti saja langkah Kenath meninggalkan Frivi yang mendengus di tempat.

Dengan muka kesal yang lucu di tambah bibir mengerucut, Frivi mengikuti kedua lelaki berbeda umur itu.

"Kenath! Kalau lo lupa, Evan itu adik gue!" Sentak Frivi ketika sampai di tempat Kenath yang sedang berdiri melihat Evan yang asik memancing.

"Lah, kata siapa kalau Evan itu adik gorila?"

"Jadi, lo ngatain gue gorila? Hem?"

"Gue gak ada ngomong, tuh."

"Dasar cowok aneh." Sahut Frivi mengerlingkan matanya.

Kenath menatapnya Frivi yang sedang menggerutu tidak jelas. Kalau dirinya boleh jujur, saat ini dirinya tidak bisa berkata apa-apa. Karena wajah Frivi sedang kesal itu sangat Cute. Sepertinya mulai sekarang membuat Cemi kesal adalah hobinya.

"Kak Ken, Kak Ivi, sini!" Panggil Evan tersenyum senang seraya melambaikan tangannya yang basah karena bermain ikan di kolam persegi yang lumayan panjang.

"Sini, kalian harus coba ngambil ikan pakai serok ini. Siapa yang paling banyak dia yang menang!" Seru Evan kelewat senang.

Kenath dan Frivi yang memang sudah menghampiri Kenath dan duduk di samping bocah itu saling bertukar pandangan. Senyum miring tercetak di setiap bibir kedua sejoli itu.

"Siapa takut!" Kenath menaik turunkan alisnya menatap Frivi.

"Kalau yang kalah, harus bayarin semua yang kita mainin di sini. Gimana?"

Frivi menatap tajam Kenath seraya tersenyum. "Deal!"

______《¤☆¤》______

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad Boy And Misterius Girl✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang