Tahun Kesembilan

34 11 0
                                    

Sembilan tahun hidupku.

Kenangan lama yang sudah lama terkubur, kesedihan yang baru saja muncul, penyesalan akhirnya tiba. Di tahun hidupku yang kesekian ini, aku mengawali serangkaian takdir yang sesungguhnya. Bertemu dengan 'cinta pertama' katanya. Alerividon. Entah kebetulan atau takdir, lelaki yang kukagumi lahir di tanggal yang sama dengan laki-laki terhebat dalam hidupku, kakek. Kehadirannya memperbarui memori hidupku, seakan mengupdate ulang data pada otak istimewaku. Kehilangan serpihan puzzle yang begitu berharga, yang kini kutemukan kembali. Kenangan yang tak terlalu indah, namun sangat berharga. Bagaimana aku pernah merasakan ketulusan yang belum pernah kutemukan lagi di kehidupan remajaku saat ini, bagaimana aku bereaksi manja saat di timang olehnya. Sungguh meremukkan hati ketika harus menerima kenyataan dia tak menghuni dunia ini lagi. Tangisan dan air mata selalu membasahi pipi, tak dapat dikira lagi seberapa banyak air mata yang kuhabiskan untuk merelakan kepergiannya. Kepergian yang telah lama tertanam, kehilangan yang baru saja tumbuh, dan keikhlasan yang harus dipupuk. Aku remuk.

I am AliveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang