Tahun Ke Lima Belas

46 13 2
                                    

Lima belas tahun hidupku.

Hidup. Aku hidup. Benar-benar hidup. Aku memulai kisahku dengan warna hidupku dulu. Putih abu-abu. Seragam monokrom dengan hidup yang mulai bergradasi warna. Dunia dengan perairan merah dan hitam sebagai perwakilan daratannya.

Masih dihantui dengan bayangan masa lalu berkaitan dengan cinta pertama yang mustahil kugapai. Enam tahun sejak rasa yang tak kuinginkan itu tumbuh. Bukannya layu, namun semakin mekar. Entah ada apa pada salah satu manusia itu. Mengapa begitu sulit melihatnya tanpa debaran yang berlebihan. Kujalani masa SMA ku dengan perlahan dan penuh gerutu keluhan akan kehidupan.

Hati yang tak menarik ini, mendapat tamu di tahun hidupku yang ke-15. Navedizanilo namanya. Laki-laki yang mau duduk bersamaku dalam gelap, dan bertahan dalam hidupku yang dingin. Terimakasih atas kejutan berharga ini Tuhan. Maaf karena sering tak sengaja merusak kejutan yang Kau berikan itu.

Untuk kesempatan yang kusia-siakan, untuk seseorang yang kukecewakan. Untuk psikolog sekaligus temanku, Clara maafkan aku karena dikalahkan lagi. Maaf karena membuatmu lelah dan seakan-akan perjuanganmu sia-sia. Bukannya aku tak mau berenang. Namun aku sudah hampir tenggelam, sudah pada batas kemampuan. Maafkan aku.

Kerapuhan yang tak pernah berhenti datang. Firolevanco, teman pertamaku. Jangan pergi terlalu cepat. Cepatlah sembuh dan jangan menyerah. Banyak alasan untuk tetap tinggal di dunia sandiwara ini. Disini menyakitkan, namun kau tak sendirian. Jadi jangan terlalu cepat. Setidaknya menikahlah dan berbahagialah. Jika kau sudah lakukan itu pun, belum tentu aku bisa merelakanmu. Hiduplah sampai aku pergi mendahuluimu. Berbahagialah, teman.

Teruntuk teman-teman yang bersedia mewarnai hidupku, terimakasih. Alesta, teman baruku, kekasih Firolevanco. Jangan menyerah dalam hidup karena banyak alasan untuk bangkit. Jangan lelah mendukung seseorang untuk bernafas.

Tercatat tanggal 1 Mei aku mengetik ini. Untuk akhir dari angka 15 ku. Penuh kejutan yang berharga. Penuh pelajaran yang penuh makna. Terimakasih Tuhanku.

I am AliveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang