PART 4

4.4K 452 115
                                    


The Fallen King

||

Happy Reading 

Previous

"Dasar kepa-"

"Raja Perth kumohon jangan!!"

-

-

Seorang Jendral besar kerajaan, seorang yang dipercayai Perth, datang memohon kepadanya agar ia tidak menebas kepala pelayan yang ceroboh menjalankan perintahnya. Dia Mean, Jendral terhebat yang merupakan sahabatnya sejak kecil. Mean sudah mengabdi untuknya saat ia masih menjadi seorang pangeran hingga raja besar dan terkuat seperti sekarang.

"Ku-kumohon jangan tebas kepalanya, Yang mulia. Ampuni nyawanya." Mean melipatkan lutut sebagai tumpuan untuk berdiri, sedangkan lutut kiri ia tumpukkan pada tanah. Ia memohon sekali lagi kepada Perth.

"Atas dasar apa kau ingin aku mengampuni kesalahan fatal yang dia perbuat?!" Raja Perth menggeram murka, tapi ia masih bisa menahan amarahnya untuk mengetahui apa yang jendral kepercayaann ini sembunyikan darinya.

"Aku mencintainya! A-aku mencintai pelayanmu, Yang mulia."

Perth terdiam. Sedangkan beberapa pasang mata lainnya terkejut mendengar pengakuan Mean. Semua orang tak pernah menyadari hubungan yang tertaut antara pelayan kepercayaan dan jendral kepercayaan di lingkup istana. Ini seperti mustahil bagaimana bisa seorang jendral menyukai pelayan.

Perth memasukkan pedangnya kembali ke dalam selongsongnya, ia menghela napasnya dalam. Ia sudah tau tentang hubungan asmara Mean dengan Plan yang terjalin cukup lama ini. Gelagat mereka suda lama terbaca oleh Perth. Ia tidak akan menghalangi apapun jika mereka masih mematuhi perintah dan menjalankan tugas sebaik mungkin. Tapi yang menjadi permasalahannya sekarang, pelayan Plan ceroboh dalam menjalankan tugasnya. Dia bisa saja melayangkan nyawa Saint dan jika itu terjadi menangis darah pun tak akan ia maafkan.

"Hamba mengaku salah, Yang mulia. Tolong ampuni kelancangan saya yang bertindak di luar perintah, Yang mulia." Plan bersujud hingga wajahnya mencium tanah. Ia tau kesalahan besar ini. Nyawanyalah yang dipertaruhkan.

"Aku tidak tahu bahwa seorang jendral besar sepertimu bisa tertarik oleh paras seorang pelayan, Mean. Menjalin hubungan secara diam-diam, dan sekarang berlutut meminta pengampunan padaku dihadapan semua orang." Perth menatap jendral besar yang sedang menundukkan kepalanya.

"Itu sebagai bentuk pengakuan bahwa hamba mencintainya dengan tulus, Yang mulia. Hamba tidak bisa memilih kemana cinta hamba akan berlabuh. Jika cinta itu harus dibayar dengan nyawa maka hamba lakukan." Mean berbicara begitu tegas. Perth menyeringai.

"Tsk, Bangunlah kalian berdua! Aku mengampuni kesalahan yang kalian perbuat! Dan untukmu Jendral Mean, aku mengizinkanmu menjalin hubungan dengan Plan. Tapi tidak sebagai bentuk penentangan. Aku tidak ingin karena masalah asmara mengganggu tugasmu."

"Terimakasih, Yang Mulia!"

Mendengar perkataan itu, Plan bersujud lagi untuk menyentuh kaki Perth sebagai bentuk terimakasih atas kesalahannya yang dimaafkan oleh Raja Parklaytion itu. Mean pun tidak bisa menyembunyikan raut bahagia. Ia tau sekejam apapun Raja Perth, ia masih memiliki hati. Untuk semua yang dilakukannya, ia bersumpah akan terus mengabdi dan mempertaruhkan nyawanya untuk bisa menjaga dan melindungi Raja Perth. Ini sumpahnya dengan mempertaruhkan nyawanya.

.

.

.

Saint meringis sakit pada bagian bawahnya. Sedikit ngilu tapi tidak separah kemarin. Ia mencoba bangkit dari tidurnya, sekiranya ia bisa menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang. Saint melihat sekeliling ruangan tersebut. Ternyata ia masih berada di Parklaytion. Ia pikir ia ada di surga, mengingat dirinya bisa saja mati karena terkurasnya tenaga akibat kegiatan sex-nya bersama Perth.

THE FALLEN KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang