PART 10

3.3K 419 73
                                    

The Fallen King

||
Please don't Like, don't read it.
Go away from my story!
Happy Reading!

[*****************************]

Hiruk pikuk keramaian di dapur membuat Mudchima mengernyitkan dahinya bingung. Siapa yang datang? Kenapa semua orang tampak sangat sibuk berlalu-lalang? Mudchima berjalan perlahan diikuti beberapa pelayan di belakangnya dengan gaya yang sangat angkuh. Semua pelayan berpikir Mudchima masih gila, karena dia menggunakan gaun mewah layaknya seorang ratu, padahal posisinya di Kerajaan Parklaytion hanya sebagai selir yang tingkatnya sedikit lebih tinggi daripada budak pemuas napsu.

"Siapa yang datang? Kenapa kalian seperti menyediakan sebuah perjamuan besar-besaran?" Mudchima bertanya pada salah satu pelayan yang sedang membersihkan kubis.

"Hari ini Raja Perth kedatangan tamu dari Kerajaan Moria. Raja Leon datang bersama anak semata wayangnya yaitu Putri Fiatz." Pelayan itu menjawab dengan nada pelan dan menunduk pada Mudchima.

"Cih segerombolan sampah itu datang lagi. Dasar kakek tua, apa anaknya tidak laku sampai harus menjajakan seperti itu pada Raja Perth? Jika tidak laku jadikan saja dia jalang." Mudchima mendengus kesal. Pelayan itu menunduk tidak berani menanggapi apa yang dikatakan Mudchima.

Mudchima melenggang pergi meninggalkan pelayan itu tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi. Juntaian dari gaun berwarna kuning keemasan itu begitu indah. Sayangnya, si pemakai begitu licik dan sombong. Pelayan itu mengernyitkan dahinya bingung, dia begitu sadar bahwa Mudchima kekurangan sedikit cairan otaknya, tapi saat melihat tingkah lakunya tadi sama sekali tidak menggambarkan bahwa Mudchima gila seperti yang ramai dibicarakan. Pelayan itu menggelengkan kepalanya pelan, lalu melanjutkan kembali pekerjaannya membersihkan kubis.

-o0o-

Mudchima berjalan mengendap-endap untuk melihat seseorang yang sekarang sedang berbincang di ruang tamu kerajaan. Mudchima bisa melihat dengan jelas Putri Fiatz duduk dengan raut wajah gelisah, sedangkan sang Ayah tertawa terbahak-bahak membahas sesuatu yang tidak diketahuinya. Raja Perth tersenyum ke arah Putri Fiatz yang menunduk malu.

"Raja Leon, Anda begitu jahat membiarkan putri Fiatz tidak memiliki pasangan diusianya yang sudah sepantasnya menjadi seorang Ratu dan memiliki penerus di Kerajaan Moria. Bagaimana pun anda akan pensiun." Ucap Raja Perth yang malah mengundang gelak tawa Raja Leon.

"Hahahaha ... Bagaimana dengan dirimu, Raja Perth? Kenapa tidak kau yang menikahi Putri Fiatz agar tali persahabatan ini tetap terjalin? Bagaimana pun kau butuh penerus untuk kerajaan Parklaytion yang begitu besar dan seorang Ratu untuk selalu berada disampingmu." Raja Leon berucap dengan nada serius. Penasihat Peak yang berada di samping kanan Raja Perth, seketika merasakan aura yang berbeda saat ucapaan itu terlontar dari mulut Raja Leon.

Keparat kakek tua ini! Gigih sekali menjodohkanku dengan anaknya!

"Lebih baik Anda beristirahat, Raja Leon. Rasanya sangat tidak baik jika Anda pulang malam ini. Perjamuan makan malam akan tiba, jadi menginaplah di sini. Pasti begitu lelah menempuh perjalanan panjang dari exodus ke Parklaytion."

"Oh Terimakasih, Raja Perth. Kau begitu perhatian padaku yang ringkih ini. Putri Fiatz, Ibumu tidak apa-apa berada di istana. Jangan pikirkan dia. Sekarang ucapkan terimakasih pada Raja Perth karena memberikan tempat beristirahat yang nyaman di istana megahnya ini."

Raja Leon menyadari raut gelisah Putri Fiatz sejak awal datang ke Parklaytion. Ia sadar kegelisahan itu bersumber dari usahanya menjodohkan Putri Fiatz dengan Raja Perth. Berapa kali Putri Fiatz menolak, tapi Raja Leon tetap melancarkan aksinya. Penolakan seperti apapun ia tak ambil pusing. Putri Fiatz harus menikah dengan Raja Perth untuk memperkuat pertahanan kerajaan Moria dan meningkatkan penghasilan perekonomian.

THE FALLEN KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang