(5)

2K 55 1
                                    

Trims Author Cute😹

*****

"Tadi kemana aja? Kok ga keliatan?! Gatau apa tadi perutku udah berontak minta diisi! Sindi sebel ah!" Marahku pada Sindi.

"Maafkan daku atuh teman. Tadi aku malu kekelasmu. Bukannya tadi aku lihat kamu lagi makan tuh sama si cewe Batak itu, namanya Rosa kalo gasalah. Iyakan?!" Ucap Sindi.

"Iya. Untung aja dia baik, dia ngajak aku makan bareng dia tadi. Ngomong2 kamu pasti kamu malu karena ada si Biyan itu kan?"

"Bryann! B-R-Y-A-N! Jgn lupa pake Y bukan I" " Ucap Sindi sampe pake ejaan segala

"Iya itu" Jawabku sambil memutar bola mataku.

"Hehehe iya. Kayanya mulai besok kita kalo mau jumpa dikantin aja ya, aku malu kalo datengin kamu kekelas" Kata Sindi

"Yaelah Sindi, Sindi. Yaudahlah, gpp"

Ketika kami berjalan sambil bercerita, tiba2 datang 2 orang laki2. Yg pasti mereka bukanlah murid sekolah kami. Tubuh mereka besar,tapi lebih tepat dibilang gendut sih wk. Mereka juga bertato,yg membuatku sedikit tertawa ialah mereka memiliki tato yg sama dilengan dan bergambar bunga mawar yg sedang mekar serta berwarna pink. Wah mereka preman yg sangat menyukai seni wkw. Dan disaat aku dan Sindi trus mengamati mereka, salah satu dari lelaki itu menepuk pundakku

"Woi! Malah bengong. Sini uang kalian!!" Ucap salah tau pria yg sontak membuatku dan Sindi nyalinya menciut.

Lantas karena takut dan pas pula saat para lelaki itu lengah, aku dan Sindi langsung berlari sekuat tenaga. Tak peduli dgn teriakan kedua preman tadi yg trus memanggil kami. Intinya kami trus aja berlari, kami berlari bak dikejar setan. Walau kami tau 2 lelaki tadi lebih buruk dari setan,-

Tak lama kami berlari, kami pun berhenti disuatu tempat. Oh no, dimana ini?? Kami nyasar ternyata.

"Cris, kita dimana?"

"Kok nanyak aku? Bukannya ini daerah kamu? Harusnya kamu taulah Sin!" Jawabku setengah was-was.

"Masalahnya aku gapernah kemari. Kayanya kita nyasar deh" Ucap Sindi yg langsung membuatku jatuh terduduk.

"Jadi gimana? Gimana kita pulang? Udah gadak yg kenal lagi disini" Ucapku sambil duduk memeluk tasku seakan itulah barang paling berharga bagiku.

"Kita jalan aja lagi, siapa tau bisa pulang?" Usul Sindi.

"Iya jalan aja trus. Iya kalau kita beneran pulang sampe rumah, kalau makin nyasar? Dan gimana kalau kita malah ketemu 2 laki2 tadi?!" Ujarku yg langsung membuat Sindi terdiam.

Kami berdua pun akhirnya hanya bisa diam dan duduk disuatu bangku pinggir jalan.

"Sin, kamu ga bawa Hp? kalau bawa kan bisa hubungin Tante" Ucapku

"Gak. Aku gapernah bawa hp kesekolah. Kamu sendiri?" Tanyanya

"Hp aja gapunya. Terakhir Papa beliin hp pas masih SMP, itupun kayanya bukan hp kaya punya org kebanyakan. Bisa dibilang hampir kaya hp mainan menurutku" Jawabku sambil tertawa ringan dan diikuti Sindi.

Beberapa saat ketika aku dan Sindi masih tertawa ringan, ada sebuah mobil berhenti didepan kami.  Dan tiba2 kaca mobil itu terbuka sehingga menampilkan penghuni didalam mobil.

"Eh anak baru!" Ucap 'dia' yg menyetir mobil.

"Bryan!" Ucapku dan Sindi hampir bersamaan.

"Woi! Ngapain kalian disini hah? Bukannya pulang malah jalan entah kemana! Ga ganti baju pulak itu bah! Amang tahe, generasi macam apa ini hah! Hancur negara, hancur sudah!" Ucap seorang cewe yg kukenal 'Rosa'

Cupu My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang