(27)

977 23 0
                                    

Trims Author Cute😹

********

2 minggu lebih tanpa kabar. Jika kalian di posisiku kalian akan apa? Menunggu? Tapi sampai kapan?

Sindi sudah berkali-kali bertanya pada Toni, dan jawabannya slalu sama yaitu 'Tak tau'. Kami mendatangi Aldo, dia juga tak tau kapan baliknya. Dia hanya bilang kalau mereka berada di Jerman, itu saja.

Aku lelah. Kata orang sih, jika pacarmu tiba2 memutus kontak dgnmu lebih 2 minggu itu berarti kau diputuskan oleh satu pihak. Apa aku diputuskan olehnya? Secepat ini?! Tidak, aku tak akan percaya hal begituan!

Aku akan menunggu, dia pasti sangat sibuk. Mengingat dia adalah anak lelaki paling besar dan satu2nya dikeluarganya, pasti Ayahnya sangat bergantung padanya. Aku hanya perlu sabar dan menunggu. Instingku mengatakan kalau tak lama lagi dia akan pulang, aku harap tidak sama dgn mimpiku kemarin. JANGAN sampai sama!

Dan benar saja, beberapa hari setelahnya Aldo memberi kabar kalau hari ini Bryan dan keluarganya akan pulang! Aku senang bukan main! Aku mengajak Sindi membantuku membuat cake utk membawanya pada Bryan. Aku membuatnya dgn penuh cinta berharap dia akan suka.

Sampailah kami didepan rumah mewah milik keluarga Devano. Aku, Sindi dan teman yg lain sudah menunggu tepat digerbang rumah Bryan. Tak lama ada mobil mewah datang dan berhenti didepan kami. Kemudian keluar seorang gadis yg familiar bagiku, Alice! Dia langsung berlari menghampiri kami. Dan beberapa saat kemudian, keluarlah orang yg selama ini aku rindukan. Dia menatap kami semua bingung, ya pasti bingunglah baru pulang dari luar, badan masih cape, eh udah ada segerombolan teman2nya. Eits, salah satunya pacarnya, aku hehe.

Matanya bertemu dgn mataku, dia tersenyum. Dia hendak kemari, namun ada tangan yg menariknya.

"Tunggu aku Bry!" Ucap seseorang dari mobil. Itu suara cewe, dan kayak pernah dengar.

Orang itu keluar, Evelyn! Kenapa yg terjadi sekarang sama seperti mimpiku? Apa itu bakal jadi nyata? Tidak! Tak akan kubiarkan!

Aku berlari kearah Bryan, menarik tangannya menjauh dari Eve. Dan aku memeluknya, aku Cristi memeluk Bryan didepan banyak orang. Aku sudah tak tahan, masa bodoh dgn kesepakatan waktu itu! Aku yg mengucapkannya, aku juga yg melanggarnya. Biarin!

"Jangan dekat dgn PACARKU!" Aku mengucapkan kata itu dgn penekanan diakhirnya

Semuanya melihatku tak percaya. Evelyn kelihatan kaget, aku tak peduli! Hingga Bryan melepaskan pelukanku. Dia menatapku bingung, 'Ada apa dgnmu?' Itu yg ingin ditanyakannya pada Cristi dari raut wajahnya.

"Ini buatmu!" Ucapku sambil menyodorkan cake buatanku tadi.

Kelihatan berantakan memang,tapi aku sudah berusaha semampuku loh! Aku juga membuatnya dgn cinta eeaakk wkw.

Dia menerima cake ku, namun wajahnya masih dgn tanda tanya. Orangtuanya kemudian datang dgn mobil berikutnya. Mereka heran karena sudah ramai org berkumpul dirumahnya.

"Udah rame aja. Kenapa pintunya gak dibuka? Bukain gih. Kasih temannya masuk!" Ucap Mama Bryan

Alice merogoh tas kecilnya, dia mengeluarkan kunci. Gerbang pun terbuka, dan kini pintu rumah yg gantian terbuka.

Kami semua masuk kedalam, Aku terus aja menempel pada Bryan. Aku tak mau sampai Eve yg mendekatinya, kalau aku trus bersama Bryan kan dia gak bakal bisa ngrebut Bryan dari aku hohoho. Terlalu protektive ya hehe.

Saat didapur aku mengikutinya, berjalan ke kamar aku juga mengikutinya. Tapi aku menunggu diluar, aku masih blm berani masuk ke kamar anak lelaki2 walau dia adalah pacarku. Bryan keluar dan masih mendapatkanku yg setia menunggu didepan pintu kamarnya.

Cupu My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang