Trims Author Cute😹
***********
Sampailah kami dirumah, dan kami disambut kedua orangtua kami yg sangat kami rindukan. Aku langsung mendatangi Papa dan Mama, begitu juga Sindi dgn orangtuanya.
"Sin, kau kenapa? Kelihatan aneh. Ada yg mau kau bilang denganku?" Tanyaku ketika sudah sampai dikamar.
"Fiuh, kayaknya kelihatan banget ya. Oke deh, gak ada alasan lagi buat mendam sendiri. Gimanapun juga harus aku bilang"
"Bilang apa? Cerita Sin, cerita!"
"Jadi sebenarnya.. emm.. aku dan Toni, kita...kita udh pacaran hehe"Ucapnya yg membuatku kaget.
"Hah? Yg benar?" Tanyaku tak percaya
"Iya. Toni udah lama suka sama aku,tapi dia mendam rasa karena dia tau kalau dulu aku suka sama Bryan. Tapi pas dia tau aku udh gak ada rasa gitu lagi sama Bryan,dia ngungkapin perasaannya waktu kita ujian hari pertama itu" Jelas Sindi.
"Jadi kalian pacaran udh semingguan gitu?"
"Iya hehe"
"Tante sama Paman tau?"
"Enggak. Aku gak cerita, takut malah kena marah"
"Gak boleh gitu Sin, kau harus cerita masalah ini. Oh iya yg aku bilanh sebelumnya benar kan, Toni itu suka sama kamu makanya dia gangguin terus" Ujarku.
"Ngomong2 tentang gangguin. Kau juga selalu digangguin Bryan, apa jangan2 Bryan itu..." Sindi menjeda ucapannya.
"Suka sama kamu!" Sambungnya.
"Hah?! Itu... itu ya gak lah! Gamungkin!" Jwbku cepat namun agak gagap.
"Cie cie udahlah, kayaknya juga suka samamu. Pantes saat bersamamu dia agak lain gitu"
"Lain gimana? Gak ada yg begituan!" Sanggahku lagi
"Heleh, lihat tuh muka udah merah padam. Kau juga suka kan? Ciee nguk ngukk hahah" Goda Sindi lagi.
Aku memanyunkan bibirku beberapa senti kedepan, wajahku juga belum kembali normal. Dan jantungku? Jgn tanya! Entah kenapa daritadi detakannya makin kencang.
"Uluhluh ngambek ya? Jgn gitu dong haha"
"Gamau ah, Sindi buat sebel!"
"Hehe udahlah. Oh ada satu lagi yg belum aku bilang, liburan nanti Toni ngajak nginap di villa sekalian mendaki buat lihat sunrise sama sunset. Cris, temanin aku ya please"
Ke villa? Mendaki? Jadi ingat tawaran dia tadi. Tapi tadi Bryan gak ada bilang nama Sindi? Tapi ini kok? Ah sudahlah.
"Ke villa? Bareng sama Bryan, Rosa, Aldo ya?" Tanyaku memastikan.
"Loh kok tau?"
"Ah itu tadi sebenarnya Bryan ngajak aku juga..-"
"Bagus dong, kalau gitu ikut kan?"
"Emm.. anu tadi itu.. hehe langsung aku tolak heheh" Jwbku sambil menggaruk kepalaku yg tak gatal.
"Aishh Cristi, kenapa? Ditawarin sok nolak segala!"
"Mikir dong Sin, terkadang sebagai cewe kita gak selamanya harus luluh sekalipun yg ngomong sama kita itu cowo ganteng. Kadang kita emang harus sok" Jwbku membela diri.
"Heleh banyak cerita! Pokoknya harus temenin aku titik!" Paksa Sindi.
"Ikut ya, biar pas ijin pergi sekalian bilang ke orangtua aku kalau anak gadisnya ini udah punya pacar. Ya Cris,yaaa?!" Ucap Sindi dgn wajah memelasnya membuat org lain langsung iba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupu My Love
Roman pour Adolescents" Banyak orang mendeskripsikan cantik itu selalu dari wajah, padahal bisa dibilang cantik kalau hati kita baik. Kalau itu yg trus dipikiran orang2 bahwa cantik itu dari wajah, jadi kenapa banyak orang yg putus hanya karena wajah aja? Ya itu, dalam...
