(34)

976 23 1
                                    

Trims Author Cute😹

*************

"Jadi itu beneran buatku? Kalung itu? Kalung berlian?? Yakin tidak salah kirim? Beneran? Serius?! Kau bercanda kan? Aku..-"

"Iya!" Jwbnya memotong pertanyaan panjang yg kuyakin akan trus berlanjut kalau Bryan membiarkannya wakwaww.

"Hah?!"

"Iya! Jadi kalungnya mana? Kenapa ga dipake?"

Aku terdiam sejenak berusaha mencerna jawaban singkatnya.

'Iya? Memang untukku?' Batinku.

"Eh Cupu, denger ga sih? Heloooo" Ucapnya sambil melambai tepat diwajahku.

"Ah itu aku, emm tadi kau bilang apa? Aku ga dengar tadi hehe" Aku bertanya sekali lagi dgn cengiran pastinya:'v

Dia menepuk keningnya sambil menggelengkan kepalanya.

"Kalungnya mana? Kenapa ga dipake?"

"Ah itu, aku pikir kau salah kirim. Atau Alice yg salah kasih. Tapi ternyata...-"

"Jangam bilang karena itu kalungnya kau buang?"

"Hah, enggak!" Jwbku agak nyaring.

"Tapi hampir sih.." Tambahku lagi namun pelan.

"Jadi beneran hampir dibuang!" Dia bertanya kaget.

"Siapa suruh kau bungkus kayak gitu? Masa awalnya besar eh pas dibuka muncul kotak yg lebih kecil? Itupun berkali-kali!" Aku berusaha membela diri.

Bryan mengernyitkan dahinya heran. Kapan dia bungkus begitu? Setahunya saat membeli kalung itu di toko perhiasan tidak seperti itu, hanya pakai kotak yg khusus buat kalung. Lah ini kok? Sekali lagi dia mengernyitkan dahinya. Dia sudah tau siapa pelakunya, Alice sang adik.

"Fiuhh, untung adik satu2nya." Ucapnya pelan dgn satu tarikan nafas panjang.

"Udahlah lupain. Yg penting kalungnya masih ada, besok pake ya. Aku pengen lihat, kalau kau pakai kalung itu jadi cantik apa enggak"

"Maksudmu aku itu jelek!!!" Geramku

"Eh apa anda baru sadar?"

Okey, baru jumpa dan inilah kesannya. Dia tak berubah, dia tetaplah Bryan. Tak perduli dgn wajah tampannya, dia tetap Bryan kesayanganku yg menyebalkan hmm.

"Hahah aku bercanda. Eh eh wajahnya udah merah aja hahahah" Dia mengusap kepalaku namun langsung kutepis. Seakan tak mau nyerah, dia trus aja mengusap kepalaku. Dasar penjilat, you fikir ane bakal luluh? Tidak secepat itu wahai ferguso:"v

Tapi nyatanya, doeng! Kami malah pulang bersama-_-

..................................

Diperjalanan aku dan Bryan tak henti2nya mengobrol. Mulai dari dia bercerita saat detik2 pergi ke Jerman dgn sangat mendadak, dan aku yg merana ditinggal sendirian eeakk.

"Eh jadi maksud mu yg buat kotak hadiahnya jadi begitu Alice?" Tanyaku habis mendengar penuturannya yg dijawab dgn anggukan olehnya.

"Dan surat itu..?"

"Surat apa?"

'Yak! Harusnya aku sudah tau. Bryan takkan semanis dan seromantis itu'Batinku sambil mengeluh-_-

"Hey.. Surat apa?"

"Hah enggak kok hehehe" Jwbku sambil meremas remas tasku.

Sampailah kami dirumah, yup tepatnya dirumahku. Dia mengantarkanku hingga masuk.

Cupu My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang