(28)

1K 28 0
                                    

Trims Author Cute😹

*********

Apa itu? Gadis itu tak henti2nya mencari perhatian Bryan. Takkan kubiarkan, aku trus menatap wajah Bryan tajam hingga membuatnya tak fokus. Eve kelihatan kesal, aku tak peduli wek!

Tak lama kami duduk sambil bercerita.

"Gue pulang ya, bokap udh nelfon berulang-ulang" Ujar Aldo sambil menjawab pesan dari ortunya mungkin.

"Iya, mulak ma hami ya" Tambah Rosa dgn bahasa Bataknya.

Akhirnya Aldo dan Rosa pun pulang, dan tak lama Toni juga bilang akan pulang. Sindi juga bilang padaku utk pulang. Bukannya aku juga tak mau balik kerumah, tapi aku takut jika aku pergi maka gadis itu si Eve akan lbh leluasa mencari kesempatan berduaan dgn Bryan. Dan aku tak mau itu bakal terjadi. Oleh karena itu akupun mengambil keputusan.

"Sindi, kau pulang duluan aja. Aku nginap disini, besok aku pulang" Ucapku pada Sindi membuatnya kaget bahkan bukan hanya dia.

"Jgn aneh! Ngapain? Nanti Mama aku marah loh" Jwb Sindi tak setuju.

"Bilang aja, nanti aku hubungin juga kok" Ucapku lagi

Bryan, Alice, Mamanya dan Evelyn terkejut dgn apa yg kukatakan.

"Yaudah, beneran nih. Memangnya gpp? Jgn seenaknya ngambil keputusan! Tanya org rumahnya dulu!" Ujar Sindi

"Yey! Kakak Cristi beneran nginap? Asik!" Ucap Alice kegirangan.

"Gpp kok , lagian dirumah ini banyak kamar" Ujar Mama Bryan lagi.

Bryan dan Evelyn tak berkomentar, hanya saja wajah Eve saat ini benar2 kelihatan menahan amarah.

Sindi pun pulang diantarkan Toni, sekarang hanya ada aku, Bryan, Alice, Evelyn dan ortu Bryan. Aku tak tau harus melakukan apa. Setelah Sindi pergi, aku mencoba bersikap tenang dan menjadi gadis baik yg memiliki sopan santun. Aku membereskan piring yg kami pakai saat makan cemilan tadi dan membawanya kedapur. Seakan tak mau kalah utk kelihatan baik, Eve mengikutiku ke dapur. Katanya sih mau bantu, tapi aku gak yakin.

Kami mencuci piring dgn keadaan diam, tak ada yg bersuara. Hanya dentingan sendok dan garpu yg menggema, hingga akhirnya dia membuka suara.

"Sudah berapa lama pacaran sama Bryan?" Tanyanya dingin. Hey, dimana wajah sok imut dan manisnya tadi? Dasar bermuka 2!!!

"Sekitar 2 minggu lebih" Jwbku dgn wajah datar.

"Cih, masih baru ternyata" Ujarnya membuatku kesal karena dia seperti meremehkan.

"Memangnya kenapa?" Tanyaku dingin.

"Aku bakal buat hubungan kalian kandas" Ucapnya pelan dgn lirikan mata tajam.

"Jgn ganggu hubunganku dgnnya!" Cristi mulai terpancing emosinya.

"Aku beri kau 2 pilihan yg endingnya sebenarnya sama, tapi akan kuberi yg agak mudah. 1. Putuskan hubunganmu dgn Bryan sekarang juga. Dgn itu aku takkan membuatku kesal seperti kemarin. Jika tidak, maka pilihan 2 adalah aku sendiri yg akan membuat kalian putus!" Selesai mengatakannya dia tersenyum licik.

Kalau boleh jujur, jika sifatku di cerita ini adalah Antagonis maka akan langsung kukoyakkan mulut gadis yg berada dihadapanku ini! Geramnya!!!

"Oh ya, bagaimana kalau aku memilih pilihanku sendiri. Aku pilih utk mempertahankan dan menjaga hubungan kami!" Ucapku tak kalah dingin sambil menunjukkan senyuman devil yg tak pernah kutunjukkan pada siapapun.

"Akan kubuat kau menyesal" Ujarnya.

"Kita lihat saja" Jwbku

Kami saling beradu tatap, hingga semuanya buyar saat Alice mendatangi kami.

Cupu My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang