11

871 35 2
                                    

Tifa POV

Hari ini, ku mantapkan hati tuk menapaki kaki ku di Bandara ini,
Hembusan angin sepoi-sepoi mengiringi setiap lamunan ku.

Apakah pilihan ku ini sudah tepat? Apa yang akan terjadi setelah ini?

Hati ku bimbang memikirkan kalimat-kalimat itu yang dari semalam memenuhi pikiran ku

"Tifa..." Ucap seseorang yang membuyarkan lamunan ku.

Mata ku sigap mencari siapa pemilik suara berat itu. Saat ku palingkan wajah ku ke arah belakang tampak dua pria jangkung mendekati ku.

Ku fokuskan lagi tatapan ku pada kedua pria itu, dan ternyata itu adalah Zaki dan Arga. Zaki dengan sweater polos biru nya dan Arga dengan jaket kulit cokelat nya.

"Udah lama ya nunggu nya?" Ucap Arga sambil melepaskan ransel yang disandangnya dan kemudian diletakkannya di lantai

"Ah, ngga kok baru juga 15 menit-an" Jawab ku sambil tersenyum tipis pada Arga

"Gimana udah siap untuk terbang Tifa?" Ucap Zaki sambil merebahkan badan nya disebelah kanan ku

Mendengar pertanyaan dari Zaki kala itu, pikiranku tiba-tiba tertuju pada Chelsea.

"Apa yang akan ku hadapi setelah aku pulang dari Swiss nanti? Ah entahlah, aku akan menerima segala resiko nya nanti" gumam ku dalam hati

Ku tarik panjang nafasku dan kemudian ku keluarkan perlahan

"Insya allah, aku siap" Jawab ku sambil mengangguk-anggukkan kepala ku

"Nah, gitu dong. Soal Chelsea udah jangan terlalu difikirkan entar juga dia bakalan baik lagi kan" Sambung Zaki yang seperti nya mengerti akan perasaan ku

Perkataan Zaki kala itu hanya ku balas dengan anggukan

"Arga, duduk dong. Emang ga capek apa berdiri terus?" Ucap ku setelah melihat Arga sedari tadi berdiri mendengarkan percakapan ku dengan Zaki

"Ah, ga papa Tifa" Jawab Arga yang sepertinya sedikit terkejut mendengar perkataan ku tadi

"Pesawat dengan tujuan Swiss akan berangkat 5 menit lagi nih, kita langsung masuk aja yuk" Ujar Zaki sambil menatap arloji yang dipakai nya kala itu

"Ayuk" Balas aku dan Arga beriringan

Nyiittt

Ku rebahkan bokong ku pada kursi yang dekat dengan jendela pesawat. Jantungku semakin tak karuan menunggu saat-saat take-off pertama ku ini.

Nyiitt

"Zaki, kok disini?" Ucap ku terkejut saat Zaki merebahkan bokongnya di samping ku

"Loh kenapa ga boleh ya?" Tanya Zaki dengan mata bulat nya menatap ke arah ku

"Boleh sih" jawab ku

"Eh, Arga mana?" Tanya ku sambil mencari-cari dimana Arga

"Ntuh barisan kedua di depan kita" Jawab Zaki

"Emm" balas ku

"Kamu baru pertama kali naik pesawat ya?" Tanya Zaki pada ku

"Mengapa Zaki tiba-tiba menanyakan itu pada ku? Apa aku kelihatan sangat asing ya dengan pesawat?" batin ku

"Ah iya, maaf kalo aku agak kampungan"

"Ahaha biasa aja kali Tifa" Ucap Zaki cengingisan

Ku dapati Zaki tertawa mendengar perkataan ku itu, tampak gigi-gigi nya itu berbaris rapi.

Cinta Dalam IstikharahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang