The Secret Wedding - 1

289K 6.8K 64
                                    

Menjalani pernikahan diam-diam, tak ada seorang pun yang tahu adalah hal yang sangat menyiksa karena setiap kali teman kantornya bertandang ke rumah Ilona dia harus menolaknya baik-baik. Akan menjadi berita heboh jika ada yang tahu bahwa dia tinggal dengan bosnya sendiri yang tak lain adalah suaminya.

Andai saja Ilona bisa menolak pernikahan itu. Sungguh dia ingin, tapi surat wasiat neneknya membuatnya mau tidak mau harus menerima Erick sebagai suaminya. Ditambah perselingkuhan mantan kekasihnya dengan sahabatnya sendiri. Tanpa pikir panjang, dia menikah dengan Erick yang masih memiliki kekasih bernama Sasa. Wanita yang berprofesi sebagai banker. Kalau Erick bisa memilih dia pun tak kan memilih Ilona sebagai istrinya, tapi kalau dia tidak menikahi Ilona, dia akan dicoret dari daftar ahli waris perusahaan.

Ilona tidak menyukai Erick, begitu pun sebaliknya. Bagi Ilona, Erick hanyalah bos yang suka menyuruh-nyuruh, arogan, dingin dan egois. Bagi Erick, Ilona adalah karyawan yang sok tahu, ingin menjatuhkannya dan suka bertindak semaunya.

Dua bulan setelah pernikahan mereka secara diam-diam dan rahasia. Semua orang kantor tidak ada yang tahu. Tidak satu pun. Mereka bekerja masih seperti dulu sebelum Ilona menyandang gelar sebagai Nyonya Erick.

Ilona memutar-mutar pulpennya. Dia dan Erick tidur terpisah. Tapi entah kenapa dia merasa tidak suka pada Sasa. Perempuan berambut curly itu—mengganggu tidurnya akhir-akhir ini. Oke, Ilona tahu dia baik tapi bagaimana kalau suatu saat Sasa mengetahui soal pernikahannya dengan Erick lalu mereka putus. Kemudian menyebarkan pernikahan secara diam-diam ini?

"Aku benci sekali sama Erick!" gerutu Mona yang sering diomeli Erick karena kesalahan-kesalahan sepele.

Ilona terkesiap.

Mona melipat kedua tangannya di dada. "Kalau punya kesempatan buat nyekik tuh leher bos, pasti aku cekik deh!"

Ilona tertawa kecil melihat ekspresi dan nada suara Mona yang lucu.

"Kenapa ketawa?" Mona mengambil biskuit rasa keju di atas meja Ilona dan menggigitnya.

"Dari dulu Erick memang gitu kan?" kata Ilona.

"Iya sih, tapi—" Mona menatap Ilona dengan tatapan memelas. "Bagaimana perasaan Sasa ya. Kok dia kuat banget pacaran lima tahun lamanya tanpa ada kepastian." Sasa sudah menjadi rahasia umum dikenal sebagai kekasih Erick karena wanita yang kecantikannya mirip dengan penyanyi top Indonesia itu cukup sering datang ke kantor Erick.

Ilona mengangkat bahu. Dia jadi ingat saat pertama kalinya tahu kalau bos yang dibencinya itu akan jadi suaminya.

"Ingat, ya, Bos Erick, ini hanya sebagai status. Aku tidak akan ikhlas melepas tubuhku untuk Anda. Anda tahu kan kalau kita ini sebenarnya musuh dalam ranjang."

Erick tertawa mendengar celotehan Ilona yang saat itu sedang fitting gaun pengantin. Dan itu pertama kalinya Ilona mendengar Erick tertawa. Ya, dia tentu senang karena bisa mendapatkan haknya sebagai salah satu pemilik hak waris perusahaannya.

"Aku tidak tahu bagaimana nanti menjalani hari demi hari bersama Anda." Ilona menyilangkan kedua tangannya di atas perut.

"Asal kamu tahu, aku juga tidak tahu bagaimana nanti menjalani hari-hari dengan tinggal satu atap bersama bawahan yang tidak aku sukai sama sekali karena kecerobohan dan sifat sok tahunya."

"Kita musuh dalam banyak hal." Ujar Ilona ironi.

"Aku bersyukur Sasa wanita yang lembut." Erick mulai membanding-bandingkan Ilona dengan Sasa.

"Yang tampak baik di depan belum tentu baik di belakang." Ilona tersenyum. Dia tidak sepenuhnya yakin Sasa wanita yang baik. Mengingat bagaimana tatapan wanita itu ketika menatapnya.

"Pernah tidak sih, kamu membayangkan punya suami seperti Erick?" tanya Mona.

Hemmm, bukan membayangkan lagi tapi memang Erick adalah suami Ilona.

"Tidak." Ilona menggeleng. "Aku tidak mau membayangkan hal-hal negatif."

Mona tertawa. "Punya suami seperti Erick itu termasuk hal yang negatif ya?"

"Iyalah."

"Tapi dia punya banyak harta," Mona mengedip-ngedipkan matanya.

"Itu harta keluarganya. Erick tanpa harta dari keluarganya—apalah artinya seorang Erick."

"Eh, bagaimana kabar mantan kamu itu?"

Pertanyaan dari Mona mengingatkannya kembali pada mantan kekasihnya—Arun. Pria yang entah bagaimana sekarang menjadi milik mantan sahabatnya. Menikung dari belakang. Ya, mungkin kebencian Ilona tidak sebesar ini kalau wanita yang dikencani Arun bukan Kamila—sahabatnya sendiri.

"Dia mati." Jawab Ilona dengan tatapan kosong.

"Serius sudah mati?" tanya Mona dengan mata membulat.

***

Vote dan komentarnya jangan lupa yaa ^-^

Secret Wedding [Complited√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang