[Bab 2] 06. Hospital

102 12 3
                                    

1 Bulan Setelahnya.....

Taehyung berlari dari kejaran seorang pria yang membawa sebuah benda tumpul. Taehyung kembali ketahuan telah mencoret-coret dinding seseorang lagi. Taehyung terus berlari dan terus berlari hingga dia masuk ke dalam sebuah tempat.

"Hosh...hosh...hosh..." nafasnya tersengal.

"Kali ini gambar apa lagi?"

"Namjoon hyung! Ak--"

"Bocah nakal itu lari kemana? Cepat sekali larinya." Suara pria yang mengejar Taehyung terdengar dekat. Jantung Taehyung berdetak lebih cepat karena ketakutan. Namjoon hanya tersenyum melihat Taehyung yang panik. "Coba kau cari disana!"

"Fiuh...." Taehyung menghelakan nafas leganya. "Untung saja..." Taehyung berjalan menuju kulkas dan mengambil sebuah botol air putih lalu meminumnya

"Kau tidak menjawab pertanyaanku, Taehyung!" Ucap Namjoon dengan nada santainya.

"Aku hanya menggambar ulang lagi. Itu saja..." Taehyung mengembalikan botol itu dalam kulkas setelah dia habiskan setengah airnya. "Hyung! Boleh aku menginap disini semalam?"

 "Hyung! Boleh aku menginap disini semalam?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung tiba-tiba terbangun. Tubuhnya penuh dengan keringat yang bercucuran. Dia menolehkan kepalanya, menatap punggung Namjoon yang sedang fokus di meja belajarnya. 

"Hyung! Jimin ada dimana?"

Namjoon meutarkan tubuhnya. "Kau kenapa?" 

"Aku bermimpi aneh lagi, hyung? Mimpinya terlalu nyata."

"Lagi? Memangnya, sebelumnya juga?"

--

Jimin termerenung sambil duduk di pinggir ranjangnya. 

"Hyung!" Jimin mengangkat kepalanya. "Hyung kenapa selalu di rumah sakit ini? Apa hyung memiliki penyakit yang susah di obati? Tapi, hyung tidak terlihat seperti orang sakit." Anak kecil yang sekarang sedang berdiri di depan Jimin asal berbicara.

"Aku tidak tahu. Kalau kamua kenapa ada disini?"

"Aku juga tidak tahu...." Anak kecil itu tersenyum lebar. "Hyung! Karena kita sama-sama tidak tahu kenapa, kita bisa jadi teman. Iya,kan?" Anak itu menjulurkan tangannya.

Jimin tersenyum, lalu berjabar tangan dengan anak kecil itu. Seketika anak kecil itu jatuh pingsan di dalam pelukan Jimin.

"Ka-kamu kenapa? Ka-kamu tidak apa-apa? Hei! Buka matamu." Jimin sangat panik. Dia menggoncang-goncangkan tubuh unyil anak itu, berharap anak kecil itu tersadar. "Siapapun! tolong!!!"

"Dia tidak apa-apa,kok." Seseorang yang tidur di ranjang sebelah Jimin meyibakkan tirainya. "Dia hanya ketiduran mendadak, sama sepertiku."

"Hoseok hyung?"

Hosoek menghampiri Jimin lalu menggendong anak kecil itu, membawanya ke atas ranjang dan menidurkan tubuhnya dengan kepala yang di taruh di pangkuan Hosoek. Hosoek juga menyelimuti anak kecil itu. Jimin pun duduk di sebelah Hosoek. 

•SEBUAH DONGENG KECIL•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang