[Bab 2] 12. New Loop

107 13 1
                                    

"Maafkan aku." Taehyung sedikit menundukkan kepalanya. 

"Tadi, bajuku tersangkut di salah satu pagar yang sudah rusak, jadi robek, deh." Tehyung menambah cerita Namjoon dengan kebohongan lagi. Namjoon benar, sepertinya Taehyung tidak ingin bercerita tentang apa yang membuat bajunya robek dan luka memar yang tak sengaja Namjoon lihat saat Taehyung mengganti baju sebelumnya.

Hosoek menyiapkan beberapa hamburger dan minuman. Kini Jungkook terlihat sangat canggung berdiri di salah satu sudut ruangan. Pasalnya, mereka sudah 2 tahun tidak saling bertemu. Ini yang pertama kalinya setelah 2 tahun itu.

Kalau di ingat-ingat lagi, saat SMA dulu di ruang rahasia mereka, Taehyung dan Namjoon memang selalu berbincang berdua, bahkan sampai berdebat. Hosoek selalu sibuk sendiri dan Jungkook mondar-mandir tidak tahu mau duduk dimana.

Mereka berkumpul bersama lagi, tinggal tersisa Seokjin dan Jimin. Kemana mereka berdua?

Tempat itu sangat baru dan asing bagi mereka berlima. Tapi, entah kenapa mereka merasa nyaman. Bahkan Yoongi bertanya-tanya pada dirinya sendiri mengapa tempat yang Yoongi duduk sekarang begitu nyaman.

Yoongi menatap ke arah pintu. Tiba-tiba keinginannya untuk kabur muncul begitu saja. Dulu, semua kebersamaan musnah dengan begitu saja. Pasti kali ini akan sperti itu bukan? Pikiran Yoongi yang begitu aneh.

Seokjin memakirkan mobilnya di sudut yang lumayan jauh dari rel kereta api

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seokjin memakirkan mobilnya di sudut yang lumayan jauh dari rel kereta api. Seokjin memperhatikan semuanya. Dia memperhatikan Hosoek yang masuk pertama dalam sebuah ruangan dalam kontainer, lalu setelah tu Yoongi dan Jungkook, Namjoon dan Taehyung. 

"Seperti apa mereka sekarang?"

Seokjin bukan tidak ingin bertemu dengan mereka. Tapi, ini semua baru permulaan dari loop yang baru ini. Waktunya belum tepat baginya. Pasti hari itu akan datang. Hari dimana Seokjin akan bersama dengan yang lainnya. Kali ini Seokjin harus menjauh.

Seokjin masuk kembali masuk ke dalam mobilnya, memutar balik mobilnya lalu membawanya melaju.

--

beberapa hari kemudian

"Hyung! Aku menginap disini,ya." Taehyung yang nafasnya masih belum teratur, mengukir sebuah senyuman aneh di wajahnya meminta izin pada Namjoon yang kini sedang memperhatikannya.

Taehyung terlelap dalam tidurnya. Namjoon masih terus memperhatikan punggung Taehyung. Di lehernya terlihat luka lembam--lagi. Namjoon tau, selama ini grafitti adalah sebuah hobi belaka bagi Taehyung. Ini bukan membicarakan tentang Taehyung yang sering di kejar atau tertangkap polisi. Ini semua tentang apa alasan luka lembam itu ada.

Namjoon tahu semua luka lembam itu berasal dari ayahnya. Namjoon bingung, karena setiap ada luka lembam yang baru di wajahnya atau tubuhnya, Taehyung masih bisa menyembunyikan lewat senyum kotaknya.

'Sebesar apa penderitaan yang Taehyung alami?'

Taehyung menggeliat, sepertinya dia mimpi buruk. Tubuhnya kini penuh dengan keringat. Namjoon dengan segera menghampiri Taehyung. Namjoon tidak pernah memaksa Taehyung untuk bercerita. Selama ini dia hanya menunggu Taehyung bercerita dengan kemauannya.

•SEBUAH DONGENG KECIL•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang