Origin of the universe

5 0 0
                                    

Aku bersyukur, terlahir ke alam semesta dengan keadaan yang baik. Tak ada cacat satupun di tubuhku. Kedua orangtuaku menyayangiku, dan kedua kakakku selalu bermain bersamaku. Ayahku bernama Kaios. Ia bilang ia adalah penguasa alam. Dewa pertama yang lahir dari kekacauan. Ibuku bernama Rheturia, Dewi kehidupan. Aku sangat senang dapat terlahir seperti ini. Ayah bilang, ketika aku terlahir, seluruh alam bersujud padaku. Ia juga bilang bahwa aku kelak akan menjadi penguasa alam sepertinya.

Kakakku yang pertama bernama Avantos, Dewa api, Raja matahari. Perilakunya mencerminkan kerajaannya, terkadang ia membawa berkah, namun terkadang ia juga membawa kehancuran. Kakakku yang kedua bernama Stracathos. Ia adalah Dewa angin, dan raja langit. Perilakunya seperti langit, selalu melindungi, namun tidak secara langsung. Stracathos sedikit pemalas. Avantos dan Stracathos selalu mengajakku bermain bersama. Entah itu di Kerajaan Avantos, ataupun di istana terapung Stracathos.

Suatu hari, Ayah mengajakku berjalan jalan bertiga saja dengan ibu, Ke alam yang disebut ayah sebagai surga. Tempat tinggal kami semua setelah dunia yang di ciptakan ayahku hancur oleh waktu. Sekalipun ayah adalah penguasa alam semesta, tak ada yang abadi. Semua akan hancur oleh waktu. Tak ada yang dapat melawan takdir.

Surga itu sangat indah, sejauh mata memandang terhampar pemandangan terindah yang dapat kau bayangkan. Banyak perbukitan yang dipenuhi pepohonan, dimana pohon itu dapat memberikan makanan apapun yang kau minta. Aku berlari lari kecil menuruni bukit, memanjat pohon dan memetik buah kesukaanku. Aku sangat bahagia hingga hampir saja aku ingin tinggal disini selamanya. Namun ayah bilang kalau tempat ini harus dijaga kelestariannya hingga waktunya tiba.

Sekembalinya kami ke Istana kekacauan, Avantos sudah menunggu kami. Ia kecewa pada ayah karena tidak mengajaknya melihat seperti apa sebenarnya surga yang ayah janjikan. Ia menganggap ayah kelewat sayang kepadaku. Maka ia memutuskan bahwa aku harus disingkirkan. Ia mengajakku ke istananya, namun ditengah perjalanan ia membuangku ke kehampaan angkasa. Tempat aneh yang memiliki penghalang mistis, dimana penghalang tersebut memperlambat kekuatan ayah untuk menemukanku.

Aku melayang di kehampaan selama berabad abad. Yang menemaniku hanyalah jimat pemberian ayah. Suatu kali aku mendapat keberuntungan. Sebuah sosok mendatangiku dalam mimpi. Sosok itu memegang kepalaku dan memberkatiku. Ia bilang tak lama lagi akan ada harapan untukku. Saat itu aku belum punya kekuatan apapun. Ketika ayah menemukanku, aku sudah berubah dari gadis cilik penakut, menjadi gadis yang cantik jelita. Berkat keabadian yang ayah turunkan padaku, aku tetap bertahan hidup.

Ayah membawaku pulang ke Istana kekacauan. Ketika aku kembali kerumah, Avantos segera bersujud di hadapan ayah dan aku meminta pengampunan. Ayah tadinya hendak meledakkan Avantos menjadi atom atom kecil dan menyebarkannya di alam kelahirannya, alam kekacauan. Namun aku mencegah ayah dan memaafkan Avantos. Sebagai gantinya, Ayah memberikan Avantos tugas tak berkesudahan, yaitu untuk menjagaku, sebagai seorang kakak. Sejak saat itu, sikap Avantos padaku kembali seperti sediakala. Bahkan mungkin lebih baik.

Banyak hal yang kulewatkan selama berabad abad aku menghilang. Aku memiliki dua adik baru, Khyvanthia dan Birithos. Ayah menciptakan sebuah ras baru. Ia menyebutnya umat manusia. Ia juga menciptakan sebuah tempat untuk mereka tinggal. Ia menyebutnya bumi. Ayah lalu menugaskan kami, para dewa dewi keturunannya untuk menjaga kelangsungan hidup ras ini. Avantos bertugas menyinari planet mereka. Stracathos bertugas melindungi mereka dari material asing. Khyvanthia bertugas memberikan mereka Sumber kehidupan, begitu pula dengan Birithos.

Namun, tak hanya kabar baik yang terjadi, namun juga ada kabar duka. Ibuku meninggal ketika melahirkan Birithos. Ia memberikan semua keuatannya untuk memberi kehidupan kepada Birithos kecil yang sekarat. Sebagai akibatnya ia menentang takdir, nyawanya hilang. Ayah bilang kita semua abadi, namun kita juga perlahan akan mati. Kekuatan kita akan habis. Aku ketika itu sangat sedih, bahkan hingga bintang bintang berjatuhan dari surga ketika aku menangis.

Aku masih belum punya kekuatan. Lalu ayah mendapat solusi untuk memberiku kekuatan. Ia menciptakan bulan, dan menjadikan aku Ratu kerajaan bulan dan Dewi angkasa, penjaga keseimbangan diantara keempat Dewi elemen. Sebagai tambahan, Ayah memberiku kekuatan tambahan setengah kali lipat kekuatan Avantos, menjadikanku Dewi terkuat diantara anak anak Kaios yang lain. Dan sekarang, tugasku adalah memandu saudara saudaraku untuk melindungi ras yang bernama umat manusia.

Akita menghela napas Panjang. Semua cerita yang dikisahkan oleh Myrianthia sangat menarik. Sangat jarang kita dapat mendengar kisah penciptaan dunia langsung dari sang dewi yang melaksanakannya sendiri. "jadi, bagaimana? Apa langkahmu sekarang?" tanya sang dewi bulan.

Akita mengangguk mantap. "aku akan belajar membangkitkan kekuatan Khyvanthia. Aku akan menghancurkan planet iblis itu, sekali dan untuk selamanya."


Hope within the MoonlightWhere stories live. Discover now