Setelah lima tahun lamanya Chaerin membujuk sang ayah untuk mengijinkan ia tinggal di Indonesia, akhirnya tibalah masa-masa penantian itu berakhir. Chaerin tentu saja tidak sendiri. Ia pindah bersama dengan wanita yang sudah mengasuhnya sejak kecil, bibi Han. Tidak lupa juga Thomas, seorang bodyguard ikut pergi demi menjaga keselamatan Chaerin.
Ayahnya memang sangat protektif mengenai anak perempuannya yang satu ini. Ayahnya memutuskan akan pergi menyusul 2 bulan lagi karena ada banyak hal yang harus ia urus di Chicago.
Sebenarnya Chaerin memiliki alasan tersendiri. Termasuk alasan pribadi yang membuatnya tetap terjaga di malam hari hanya dengan memikirkannya.
Ia ingin bertemu dengan seseorang yang pernah ia temui saat liburannya ke Hawai lima tahun yang lalu.
Chaerin mungkin sudah lupa dengan wajah orang itu namun ia memiliki pin kecil bergambar sendal merah yang menghubungkan ia dengan orang tersebut. Entah bagaimana ada bagian dari dirinya yang percaya bahwa takdir akan mempertemukan mereka kembali. Betapa sulit dan jauhnya mereka terpisah, ia percaya bahwa jika hatinya saja masih terasa dekat, maka mereka pasti akan dipertemukan kembali. Alasan Chaerin memilih pindah ke Indonesia karena orang tersebut ada dan tinggal di Indonesia.
Pagi ini Chaerin, pembantu dan bodyguardnya sudah sampai di bandara Soekarno-Hatta. Negara tujuannya tentu saja Indonesia. Hanya dengan menginjakkan kaki di atas negara ini saja, sudah membuat hatinya berbunga-bunga.
Ia baru saja memasuki pekarangan rumah barunya. Mobil-mobil besar pengangkut barang dan para pekerja berhamburan membawa perabotan masuk. Chaerin menyapu pemandangan sekitar rumah melalui balkon kamarnya. Dilihatnya sosok seseorang di rumah sebrang sedang memperhatikannya di balik jendela.
"AKU CHAERIN TETANGGA BARU! SALAM KENAL!!" Chaerin melambaikan tangannya sambil tersenyum.
Tidak ada tanda-tanda kalau orang tersebut membalas sapaannya karena itu Chaerin memilih kembali masuk ke dalam rumah sambil menyusun barang-barangnya yang masih terbungkus rapih. Hari ini akan menjadi hari yang melelahkan batinnya.
****
picture : Zico & Chaerin
KAMU SEDANG MEMBACA
Anti Mainstream
Teen FictionSosoknya, wajahnya, Chaerin sudah lupa. Hanya pin bergambar sendal yang ia punya. Pin yang menghubungkannya dengan sang pujaan hati. Berhasilkah Chaerin menemukannya hanya dengan sebuah pin? Bagaimana jika ada pihak yang berusaha menghalanginya? Da...