Picture :
Atas: Junior
Tengah: Mark
Bawah: Jackson
*****
Sudah setengah jam Zico duduk di atas motornya. Siswa siswi berlalu lalang namun tampaknya tidak satupun mereka mengendarai Harley Davidson sepertinya. Sedangkan lima menit lagi, gerbang sekolah akan ditutup.
"Mending kita masuk sekarang sebelum gerbang ditutup," Junior merangkul Zico.
Jackson berjalan mendekati Zico, "Ngga bisa. Bagaimanapun kita harus tahu siapa pengemudi HARLEY DAVIDSON CVO SO-"
"Kita tunggu sampe gerbang di tutup," potong Zico yang malas mendengar temannya itu berceloteh panjang lebar.
"Fine," ujar mereka serempak.
Zico memperhatikan sekeliling lapangan parkir dengan cermat namun tetap tidak ditemukannya. Yang dilihatnya hanyalah Mark yang dikerubungi beberapa siswi di depan pintu gerbang, Junior yang asik memakan pop mie dan Jackson yang asik dengan Handphonenya.
"Tu-tunggu WHAT?" Zico seperti tersadar dari tidurnya mengerjap-ngerjapkan mata.
Itu pop mie beneran? Serius? Ia bertanya dalam hatinya.
"Jun, itu pop mie?" tanya Zico sambil menelan ludah. Junior yang ditanya hanya mengangguk-anggukkan kepala.
Zico shock tak percaya melihat temannya itu dengan ajaib memakan pop mie di depan dirinya yang keroncongan, "Darimana loe dapet pop mie? Busett! Kapan loe buat pop mie?"
"Barusan gue beli di seven eleven terdekat," jawab Junior.
"WHAT THE HELL?! Loe kok ngga ngomong-ngomong? Gue juga laper," Zico merebut pop mie yang Junior pegang.
Junior dengan pelitnya segera merebut kembali pop mie tersebut. Dengan sekali teguk, Junior menelan semua isi pop mie yang memang tinggal sedikit itu. Ia sempat terbatuk-batuk beberapa kali lalu tersenyum manis sambil mengedip-ngedipkan matanya genit ke arah Zico.
"Si-al-an lo," Zico manarik baju Junior namun dengan sigap ia menghindar.
Junior berlari ke arah Mark. Menyembunyikan tubuhnya di balik punggung Mark. Zico dengan cepat mengejar. Beberapa siswi yang sedang berbicara dengan Mark pergi secara perlahan.
"Woy woy woy, pagi-pagi ngga usah menggila," Mark memutar-mutar badannya di iringi gerakan tangan gaya bebas, melindungi rambutnya jangan sampai rusak akibat perkelahian kecil Zico dan Junior.
Zico masih berusaha meraih Junior, "Sini loe! Temen jahat! Pelit!"
"Pop mie yang sudah di makan tidak dapat di muntahkan kembali," ujar Junior dengan tawa mengejek.
Jackson dengan sigap mendorong ketiga temannya yang sedang asik sendiri itu sampai terjatuh, "Gerbangnya di tutup!"
Mereka menoleh ke arah gerbang yang sudah setengah di tutup lalu berlari sekencang-kencangnya. Tiga puluh sentimeter lagi gerbang tertutup, Zico menahan gerbang itu dengan tangannya. Mendorongnya sedikit, lalu masuk di ikuti ketiga temannya.
"Kalian telat! Sapu lapangan basket dan lapangan voli!" ujar Bu Friska, guru Pkn yang setiap hari berdiri di gerbang, mendisiplin murid-murid yang terlambat.
"Koreksi! Kami sudah datang ke sekolah setengah jam lebih awal tetapi karena masih ada masalah yang harus diurus, kami memutuskan untuk masuk sedikit bertepatan waktu gerbang di tutup. Jadi bisa di bilang, kalau kami tidak terlambat datang ke sekolah," koreksi Zico.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anti Mainstream
أدب المراهقينSosoknya, wajahnya, Chaerin sudah lupa. Hanya pin bergambar sendal yang ia punya. Pin yang menghubungkannya dengan sang pujaan hati. Berhasilkah Chaerin menemukannya hanya dengan sebuah pin? Bagaimana jika ada pihak yang berusaha menghalanginya? Da...