🌹11

9.9K 604 38
                                    

Edited : 13- Desember-2020
.
.
.
.
.
Tak .. Tak .. Tak

"Sebentar lagi kamu akan aku kasih suprise. Dor! Pasti bakal kaget, ahahaha"

Lisa tertawa girang sambil menusuk nusuk sebuah foto yang menampakan seorang wanita yang tengah tersenyum manis.

Lisa memegang sebuah pistol Smith & Wesson 500 Magnum. Yang mana pistol ini merupakan pistol dengan daya rusak tinggi.

Ceklek

Pintu Apartement itu terbuka, menampakkan seorang wanita cantik dengan pakaian minum masuk dengan keadaan mabuk berat.

Langkah gontainya memasuki apartement itu tak luput dari pandangan tajam Lisa yang tengah tersenyum manis di sudut ruangan.

Ctek..

Lampu apartement menyala, dan sampai saat ini ia tak sadar kalau ada seseorang dipojok ruangan yang tengah tersenyum manis.
.
.
.
.
Bruk

Lisa menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang king size miliknya. Ia menatap langit langit kamarnya dengan pikiran berkelana.

"Jeon Jungkook yah?"

Sedetik kemudian tawa renyah nya memenuhi seisi ruangan yang hening itu. Bibirnya mengerucut sebal mengingat nama itu.

"Kamu tenang aja aku udah siapin hadiah yang bagus banget buat kamu. Aku yakin kamu bakal suka banget sama hadiah aku. Kkk~ tunggu aja." Ucap nya sarkas

FlashBack Off

Jungkook terus memperhatikan sosok anak kecil yang tengah duduk di halte bis sambil memegang ice cream ditangannya.

Hatinya menghangat melihat anak itu terkekeh kecil saat melihat kendaraan yang berlalu lalang.

Jungkook ingin memeluk anak itu! Tapi tak mungkin, rasa bersalah membelenggu dirinya erat dalam jurang penyesalan.

Keberadaannya tak jauh dari anak kecil itu. Membuatnya bisa melihat senyum bahagia anak itu saat seorang pria datang menghampirinya.

"AYAH!!" teriak anak itu

Jungkook menegang, apa ia tak salah dengar? Yooa memanggil orang itu ayah? 'Tapi papa disini Yooa!' Batinnya berteriak

"Ayah kok lama banget sih baru balik? Yooa kangen ayah tau! Pengen di dongengin ayah,dipeluk juga. Tapi ayah malah lama banget pulang nya." Yooa mempoutkan bibir nya

Pria itu terkekeh kecil. "Kangen ayah heum? Ayah juga kangennn banget sama kelinci kecil ayah ini. Ayo ngomong pengen apa dari ayah?" Tanyanya

Yooa berfikir sebentar,ia mengetuk dagunya dengan telunjuk sambil memasang ekspresi serius. Sungguh menggemaskan!

"Yooa pengen ayah cariin papa na Yooa! Biar Yooa nda di ejek nda punya papa sama temen temen Yooa lagi." Yooa terlihat sangat bersemangat mengucapkan perkataan itu. Tanpa tau bahwa perkataannya itu membuat kedua pria yang mendengarnya menegang.

Jungkook mengepalkan tangannya. 'Jadi ini rasanya tidak diakui, hah?'. Matanya menatap sendu kearah Yooa yang nyaman di gendongan pria yang entah siapa Jungkook pun tak tau.

Yang jelas saat ini rasa bersalah itu semakin membesar setelah dihantam fakta bahwa anaknya merindukan dirinya.

Ia memutuskan untuk pergi dari tempat itu. Ia butuh waktu untuk sendiri, ia merasa akan meledak.

Disisi lain-Yooa sedang terlelap di pangkuan pria yang di panggilnya 'ayah'. Pria itu tersenyum lembut dan mengusap wajah Yooa lembut. Sedikit menjawil kecil hidung kecil Yooa.

"Ayah nggak tau apa reaksi kamu kalau kamu tau bahwa papa yang selama ini kamu cari selalu ada didekat kamu, mengamati kamu dari jauh tanpa kamu sadari." Katanya pelan

Ia menjalankan mobilnya menuju rumahnya sambil memangku Yooa yang terlelap. Selama perjalanan ia terus memikirkan beberapa hal yang mungkin harus segera ia dan lisa diskusikan.

===

Lisa merasa kesal dengan suasana canggung ini. "Apa yang mau kamu bicarakan? Kenapa harus sampai membuat ku meninggalkan pekerjaan ku hah?"

Pria itu menghela napas gusar. Ia menatap Lisa yang kini membuang pandangannya. "Apa kau tak ingin memberitahu Yooa tentang siapa ayah kandungnya? Apa kau tau kalau Yooa selama ini selalu di ejek oleh teman temannya karena ia tak pu-"

BRAKK

Lisa membanting cangkir teh yang ia pegang. Menatap tajam kearah pria itu. "Aku tak suka jika kau bertindak melewati batas mu, Cai Xukun!"

Xukun menghela nafas. Sudah ia duga akan seperti karna Lisa sangat membenci seorang Jeon Jungkook. Kesalahan nya tak mudah untuk dimaafkan kata Lisa.

"Jangan gunakan ego mu Lisa. Aku tau kalau kau mengetahui Jungkook terus mengawasi Yooa dari jauh. Perasaan itu masih ada, kau sudah dewasa Lisa!" Papar nya

Lisa terdiam, yah dia tau jika selama ini Jungkook selalu mengawasi Yooa dari jauh. Ia tak masalah dengan itu,selama Jungkook tak memberitahu Yooa jika ia adalah papa kandung yang selama ini dicarinya.

Lisa tak perduli jika ia disalahkan. Ia masih sangat membenci pria yang mengkhianati beberapa tahun yang lalu. Jika saja dulu ia bisa memutar waktu maka pada saat itu juga akan ia putar. Berharap agar ia dan pria itu tak saling mengenal.

Sementara Lisa sedang awut awutan memikirkan rencana kedepannya. Jungkook sudah dalam keadaan mengenaskan. Kamarnya sudah bak kapal pecah,pecahan kaca dimana mana,botol alkohol yang tumpah, jangan lupakan obat obat terlarang yang tergeletak begitu saja.

Jungkook meraung keras,melampiaskan amarahnya pada dinding kamarnya yang retak. Tangannya berdarah namun ia tak merasakan apa apa. Matanya memandang tajam kearah bingkai foto yang terletak diatas nakas yang belum ia sentuh.

Itu Lisa,yah wanitanya,miliknya juga Yooa,anaknya,buah hatinya. Hatinya menghangat, namun sedetik kemudian ia naik pitam.

Dalam foto itu Lisa dan Yooa tersenyum bahagia dengan seorang lelaki yang Jungkook lihat tadi. Tangan lelaki itu memeluk mesra pinggang Lisa.

"Pria brengsek! Berani berani nya dia menyentuh wanita, dan anak ku! Tak akan kubiarkan kau hidup tentram!" Geramnya


TBC

Just Me And You [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang