🌹13

8.8K 644 51
                                    

Edited : 12 - Januari - 2021
.
.
.
Kim Namjoon berjalan melewati lorong sepi di gang yang terkenal menyeramkan  banyak korban yang ditemukan bersimbah darah akibat perbuatan geng atau penguasa dari daerah itu.

Satu tangannya memegang sepuntung rokok dengan santai tanpa mempedulikan teriakan minta tolong.

Siapa yang berani menggangu mereka maka akan mati secara mengenaskan. Bahkan polisi sudah angkat tangan jika mendapati kasus yang terjadi di gang itu. 

Tap

Tap

Tap

Namjoon tiba di penghujung gang itu. Dua orang penjaga bertubuh kekar dengan kepala plontos berdiri tegak dan menatap lurus ke depan.

Salah satu dari mereka meminta kartu identitas, setelah memeriksanya. Penjaga itu membiarkan Namjoon masuk dan menutup rapat pintu.

Hingar bingar dunia malam langsung terasa. Dentuman musim disco memekak telinga, wanita wanita sewaan berkeliaran ke sana kemari.

Bau alkohol yang membuat mual pun terasa menyengat. Namjoon acuh dan melanjutkan langkahnya ke lantai atas. Suasana langsung hening saat Namjoon tiba di lantai atas.

Perlu aku jelaskan di balik pintu yang dimasuki Namjoon terdapat night club di lantai dasar, kamar sewaan di lantai dua, dan daerah terlarang di lantai paling atas.

Lantai 3,dikatakan lantai neraka karena di sana perbuatan dosa dapat dilakukan dengan lancar.

Perdagangan organ tubuh manusia, senjata, kulit manusia, bahkan kanibalisme pun terjadi di sini. Ibaratnya lantai 3 adalah pusat transaksi besar besaran.

Seorang pria dengan jas rapi datang menghampiri Namjoon dengan membawa sebuah nampan berisi kartu berwarna emas dengan ukiran rumit yang menampilkan sebuah kode tertentu.

.
.
.
.

Sudah berulang kali Jungkook mengumpat saat panggilannya di reject oleh Lisa. Wanita itu selalu saja membuat Jungkook khawatir tingkat dewa.

Jimin yang berada di sana pun rasanya sudah gatal ingin memukul kepala Jungkook dengan komputer yang ada di hadapannya.

Ayolah,sudah sangat lama Jungkook bolak balik ke kanan lalu kiri. Jungkook yang melakukannya tapi malah Jimin yang merasa pusing.

"Berhenti melakukan itu,bodoh! Kau membuat ku pusing dengan tingkah kekanak-kanakanmu itu!" Cecar Jimin

Jungkook menatap tajam sahabatnya itu dan berkata,  "Tutup mulut mu anak kecil! Lebih baik kau mencari apa yang sudah aku perintahkan! Aku heran apa hebatnya kau, bahkan untuk mencari informasi mengenai pemilik kalung itu saja butuh waktu yang sangat lama!" Omel Jungkook

Jimin melotot tak terima. "Hei jangan katakan aku anak kecil! Lagipula kau kira yang memiliki kalung itu hanya segelintir orang biasa? Asal kau tau kalung itu dikhususkan untuk orang orang penting di Kolombia! Dan lebih baik kau berkaca,Jungkook. Bahkan kau hanya mondar mandir tak jelas sambil mengumpat, upaya mu mendekati Lisa dan Yooa bahkan tak membuahkan hasil."

Ingatkan Jungkook untuk memberikan 'hadiah liburan' pada Jimin nanti. Merasa kesal Jungkook pun melempar ponselnya dan mengenai bagian belakang Jimin.

Just Me And You [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang