7. Kumpul

2.5K 318 17
                                    

"Kak Kalya tanya-tanyain aku tau, Kak Vin!"

"Nanya apa?"

"Ya nanya, akhir-akhir ini kalo maen sama siapa."

"Kamu jawab apa?"

"Sama temen kantor."

Gue mengangguk, sedi banget jadi gue. Vino yang tydaq dianggap.

"Langsung balik aja ya? Malem ini anak-anak pada mau kumpul di rumah aku." Kata gue.

"Yaudah, beres makan Kak Vin pulang aja, aku naik ojol!"

"Gak, aku anter aja."

"Naik ojol aja, Kak Vin, gak apa-apa tau, aseli!" Serunya.

"Yaudah!" Gue emang anaknya paling males sih maksa-makasa. Biar dikata apa emang?

Setelah menyelesaikan makan sore ini, gue mengajak Keira pulang, pulang masing-masing maksudnya. Gue mampir di counter kasir, Keira nunggu sambil pesen ojol.

"Dah, kamu hati-hati yaa! Langsung pulang, Kei."

"Iya, Kak Vin juga langsung pulang, kan pada mau ke rumahnya."

"Mampir beli kue dulu paling, masa disuguhin teh kotak doang." Yak, di kulkas rumah gue itu full isinya teh kotak, anggur merah sama air putih. Gak ada isi apa-apa lagi.

"Yaudah, hati-hati Kak Vin! Ini abang ojek aku dateng."

"Punya ongkos gak?" Ledek gue, mumpung pegang duit receh kembalian makan nih.

"Sini, mo salim aja!"

Gue nyengir, tapi Keira benar meraih tangan gue lalu mencium punggung tangannya. Aduh, berasa babeh-babeh aja nih gue.

"Tiati!" Gue mengacak rambutnya dengan tangan kiri saat dia salim.

"Ihhh!"

"Udah sono pulang, kasian abangnya nunggu."

"Iya siap, dadaah! Nanti aku chat!"

Gue mengangguk, menyusulnya yang sudah berjalan cepat ke luar. Padahal mah bareng aja yak? Pan gue juga mau ke mobil.

Deuh dasar!

*****

Ketika gue di rumah, Rifan, Putra dan Bang Jo sudah ada di ruang tamu. Mungkin mereka masuk pake kunci yang sengaja gue tinggalkan di bawah pohon kemuning penghias teras rumah.

"Ngebul mulu lo semua! Rumah gue lagi kalian fogging?" Seru gue saat masuk rumah, ini kunyuk bertiga lagi lomba ngerokok kali ya? Minum putra sih, dia mainannya udah Pod, ngikutin gue.

"Bawa apaan itu, Vin?" Tanya Rifan.

"Gorengan, martabak, sama pizza."

"Mantap! Mau sini gorengannya!" Bang Jo mengulurkan tangan, gue langsung menyerahkan jinjingan yang gue bawa ini.

"Kalian ihh, Kalya sama Malika kan mau dateng. Masa pada ngerokok??!"

"Yaudah sih datengnya masih nanti."

Sebenernya gue gak masalah mau si Kalya atau Malika kesedak asap rokok, gue cuma gak tega aja, sama calon ponakan gue yang ada di perut mereka. Kan kasian.

"Lu ngasep-nya di luar aja dah mendingan, di belakang! Ini ruangan mau gue pasang air purifier!"

"Gaya lu bangke!" Maki Rifan.

"Yee biji, kan gue juga mau menghirup udara bersih!"

Meninggalkan 3 bangke di ruang tamu, gue menuju kamar yang diperuntukan kalau ada ART, tapi malah gue jadiin gudang, buat ambil air purifier yang gue beli pas lagi diskon 70% hehehe!

DESTINASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang