Tok tok tok
"Masuk"
"A-appa,"
"Ada apa? Tumben sekali kau keruangan appa?"
"A-ppa, kau yakin dengan niatmu kepada anak itu?"
"Aku sangat yakin, dan kau? Apa kau sudah siap?"
"S-siap? Untuk apa?"
"Ya, kau akan ikut membantukku. Kalian kan satu sekolah, bukankah kau sudah dekat dengannya?"
"T-tidak, aku tidak ikut dengan niatmu itu"
"Eoh? Apa kau tidak marah padanya atas kematian eommamu?"
"Ta-tapi"
"Biasanya kau paling semangat. Dan sekarang? Kau tidak mau mengikuti niat ku?"
"Tapi, appa. Dia hanya anak polos yang tidak mengerti apa apa. Meskipun aku lebih muda darinya, tapi aku yakin jika dia tidak ada sangkut pautnya dengan kematian eomma!"
"Ya! Bocah! Apa kau tau?! Eomma mu meninggal karenanya! Karena penyakit anak sialan itu! Eomma mu tidak terselamatkan! Bahkan dulu eomma mu lebih memilih dia daripada kau!"
"Tidak appa! Apa kau tidak ingat?! Eomma pernah bilang jika dia begitu karena ia ingin membalas budi kebaikkan orang tuanya kepada kita!! Dan anak itu! Anak itu tidak ada sangkut pautnya! Jika orangtua anak itu tidak membantu eomma dan appa kalau itu. AKU TIDAK AKAN BERADA DI SINI!"
"..."
"Mian appa, aku permisi"
"Arghhhh!"
"Kau sudh berani membuat anakku masuk keperangkapmu ne? Baiklah, sekarang kita mulai"
°°°°
"Jim! Jimin!"
"Jimin!!!"
"Aish kemana anak itu?"
"Jimin!"
"Ne? Mengapa kau memanggil ku?" Datar.
"Nanti aku akan pergi ke Australia untuk mengurusi perusahaan appa, dan kau jaga rumah dan anak sialan itu"
"Dia masih adikmu, jika kau ingat"
"Ck."
"Sudah kan?yasudah aku ingin ke kamar" Jin tidak menghiraukan perkataan jimin tadi, ia lebih fokus ke handphone yang dia gengam sekarang. Seokjin sedang menunggu sekertaris appa nya yang sedari tadi belum datang, padahal beberapa menit lagi pesawatnya akan terbang.
"Mengapa chim?" Tae bertanya kepada jimin yang di panggil jin tadi. Kalau bukan karena tae jimin tidak akan kebawah menemui hyungnya itu.
"Eoh? Dia mau pergi"
"P-pergi?!"
"Hm"
"Kemana?"
"Australia"
"Australia?! Sekarang?!"
"Iya tae"
"Mengapa cepat sekali? Mengapa tidak besok saja"
"Kenapa kau peduli sekali eoh? Bahkan dia tidak peduli dengan mu"
"Meskipun dia benci kepadaku tapi tetap saja dia masih hyung ku"
"Ah sudah lah. Sepertinya diluar hujan, apa kau mau ku buatkan Coklat panas?"
"Eum.. Boleh"
"Yasudah kau tunggu di balkon, aku buat Coklat panasd dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Still Wonder beautiful Story
General Fiction"Hyung,apa salah ku? Kenapa kau selalu meluapkan emosimu kepada ku? Tak bisa kah,Kau mengerti perasaan ku Hyung? Aku lelah hyung,dan sampai saat ini pun aku masih bertanya tanya tentang kisah yang indah,apakah aku akan merasakannya Hyung?" -Kim Taeh...