|| ⬅➡ ||
PINTU lift akhirnya terbuka dan menampakkan sebuah lorong yang tidak terlalu panjang, namun sangat sepi seakan tidak ada siapapun di lantai ini. Di ujung lorong terdapat sebuah pintu besar yang merupakan satu-satunya pintu yang ada di situ
Jaehyun melangkahkan kakinya menuju pintu itu masih dengan posisi menggendong Irene yang masih menggunakan topengnya, sementara topeng milik Jaehyun sudah lenyap entah kemana ketika mereka berciuman tadi.
"Di mana ini?" Taeyong dengan lemas, ketika pria yang menggendongnya itu melangkahkan kaki masuk ke dalam pintu yang baru saja dibukanya. Efek dari minuman yang ia minum tadi benar-benar hebat. Taeyong merasa tubuhnya sangat lemas saat ini.
"Ini kamarku."
Taeyong tercengang kaget dan berusaha menurunkan dirinya dari gendongan pria itu, meskipun sebenarnya sia-sia karena tubuhnya seakan tidak mendukung pikirannya untuk segera meloloskan diri dari pria itu.
"Le-lepaskan aku! K-kau salah orang! Aku bukan Irene!" Taeyong berteriak lemas ketika pria itu menurunkannya di atas kasur yang empuk. Pria itu menahan tubuhnya dengan lututnya agar Taeyong tidak bisa meloloskan diri, sementara ia membuka setelan miliknya.
"Diamlah Irene, tidak usah berpura-pura hanya agar kau bisa lolos dariku. Sudah kubilang, aku akan membuatmu berpaling dari kekasihmu itu malam ini." Jaehyun tersenyum miring ketika ia selesai membuka setelan atasnya, sehingga ia benar-benar topless, memperlihatkan tubuh sempurnanya yang menjadi idam-idaman banyak wanita.
"Oh, kau harus melepaskan topeng sialan ini sekarang agar aku bisa menatap wajah indahmu sepuasnya." Tangan Jaehyun beralih melepas topeng di wajah Irene dengan sekali tarikan.
Namun selanjutnya pria itu malah terkejut ketika melihat bukan wajah Irene yang ia kenal yang ada di depannya, hanya terlihat mirip dengan Irene saja.
"Kau sia----" Suara Jaehyun terhenti ketika lututnya tidak sengaja terpeleset di atas dress orang yang mirip Irene itu dan berakhir dengan dirinya menindih orang itu dengan bibir keduanya saling menempel.
Entah kenapa rasanya sangat berbeda dengan ciuman pertama mereka saat berdansa tadi. Sehingga entah mendapat dorongan darimana, Jaehyun memperdalam ciuman mereka, menggerakkan bibirnya dengan tergesah seakan tak ada hari esok.
Taeyong mengeluarkan desahan pelan ketika pria yang menciumnya itu menggigit kecil bibir depannya agar Taeyong membuka mulutnya, membiarkan lidah pria itu menjelajah ke dalam mulutnya. Sementara Taeyong sendiri tanpa sadar menggerakkan kakinya dengan gelisah sehingga menyenggol sesuatu yang berada di antara paha pria itu.
"Arghhh! Kau!" Jaehyun menggeram kecil ketika miliknya disenggol oleh lutut orang itu, Jaehyun bisa merasakan miliknya mengeras seketika.
Sial! Orang yang mirip Irene ini sungguh membuat dirinya sangat tersangsang!
Tanpa lama Jaehyun langsung membuka celananya dengan cepat, mengeluarkan miliknya yang sudah membesar dan mengeras.
Jaehyun kemudian langsung menyingkapkan dress orang yang mirip Irene itu ke atas dan sesuatu yang mengembung di balik dalamannya membuat Jaehyun terkesiap.
"K-kau seorang laki-laki?" Jaehyun bertanya dengan tidak percaya kemudian dengan kurang ajarnya meremas dada orang yang mirip Irene itu dan merasakan bahwa itu hanya sumpalan dada.
"Su-sudah kubilang aku bukan Irene. Sekarang kau bisa melepaskanku, tuan." Taeyong berujar pelan dengan wajahnya yang memerah. Oh bagaimana mungkin ia baru saja berciuman panas dengan seorang pria asing yang bahkan melihat area bagian bawah tubuhnya dan meremas dadanya!
Meskipun lemas karena pengaruh alkohol, Taeyong masih 90% sadar meskipun ia tidak sanggup menolak apapun yang pria itu lakukan lada tubuhnya.
Sekarang pria itu sudah tahu bahwa ia bukan Irene dan seorang laki-laki. Pasti sebentar lagi pria itu akan langsung meninggalkannya karena merasa aneh bersentuhan dengan yang sejenis dengannya. Meskipun dikenal polos Taeyong juga tahu bahwa hubungan sesama jenis masih sangat awam di Korea saat ini.
"Kau pikir bisa lepas begitu saja setelah membangunkannya?" Taeyong terkesiap mendengar ucapan pria itu dan entah kapan pria itu sudah berhasil menelanjangi tubuh bagian bawahnya.
"Kau tahu? Aku belum pernah melakukannya dengan laki-laki, tapi beberapa temanku mengatakan bahwa itu sangat nikmat dan aku penasaran." Jaehyun berujar dan tanpa aba-aba langsung memasukkan miliknya ke dalam lubang milik laki-laki yang mirip dengan Irene itu.
"Arghhhhh sa-sakit! Le-lepaskan kumohon..." Taeyong berteriak lemas dengan air matanya yang keluar dari sudut matanya. Karena sungguh! Rasanya sakit sekali, seakan menyobek tubuh bagian bawahnya.
"Sssht ini ketat sekali!" Entah sudah keberapa kalinya Jaehyun menggeram, tapi kali ini berbeda, ia menggeram dengan nikmat. Jaehyun tidak pernah tahu, melakukannya dengan laki-laki ternyata senikmat ini, milik mereka sangat ketat!
"A-aku mohon tuan, lepas---AKHH!" Taeyong meringis kesakitan ketika pria itu mendorong miliknya sepenuhnya ke dalam lubang miliknya dan kemudian membenamkan wajahnya di ceruk leher Taeyong.
"Aku tidak tahu, melakukannya dengan laki-laki ternyata senikmat ini," Jaehyun berujar sambil mencium leher laki-laki itu, meninggalkan bekas di sana. Kemudian menggerakkan bagian bawah tubuhnya, berusaha menumbuk spot milik laki-laki itu
"Ahhhh." Desahan lolos dari bibir Taeyong ketika merasa sesuatu yang keluar masuk pada tubuh bawahnya. Ini gila! Taeyong belum pernah melakukan sesuatu seperti ini.
Jaehyun terus bergerak dengan cepat dengan bibir yang tidak berhenti bergerak mencium setiap inci tubuh dari laki-laki di bawahnya itu. Hingga kemudian ia membenamkan wajahnya lagi ke ceruk leher laki-laki itu ketika ia mencapai kepuasannya dan mengeluarkan semuanya ke dalam tubuh laki-laki itu.
Ini pertama kalinya bagi Jaehyun melakukan seks dan mengeluarkan spermanya di dalam lawan mainnya. Biasanya ia akan mengeluarkannya di luar, karena tidak mau hal-hal yang merepotkan terjadi. Tapi kali ini tidak, lawan mainnya seorang laki-laki, tentu ia tidak akan hamil.
Jaehyun terdiam sampai kemudian merasakan sesuatu yang dingin menyentuh telinganya. Air mata... laki-laki ini sedang menangis.
"Hei, kau kena---
"Hiks...Me-menjauhlah dariku tuan," Laki-laki itu berujar sambil terisak dan entah kenapa membuat Jaehyun merasa bersalah. Ini pertama kalinya setelah sekian lama, Jaehyun merasa bersalah pada dirinya sendiri.
"Aku---
"Kumohon tuan... hiks... kau sudah mendapat apa yang kau inginkan kan?" Jaehyun belum habis bicara ketika laki-laki itu memotong ucapannya dengan isakan kecil.
Tanpa berbicara apa-apa lagi, Jaehyun langsung mengeluarkan miliknya dari dalam laki-laki itu dan berdiri dari kasur sambil mengenakan kembali pakaiannya.
Setelah melihat pria itu melepaskannya, Taeyong bergegas untuk berdiri dari kasur, mencoba menahan rasa sakit yang teramat sangat di tubuh bagian bawahnya dan merapihkan dressnya yang acak-acakan. Taeyong berusaha meraih dalamannya yang berada di lantai dan memakainya dengan sekuat tenaga, berusaha tidak mengeluarkan rintihan kesakitan.
"Kau tidak apa-apa?" Jaehyun bertanya ketika melihat raut wajah kesakitan dari laki-laki itu, namun dia tidak mendapat balasan apapun.
"Kau mau kemana?" Jaehyun menahan tangan laki-laki itu ketika melihatnya hendak berjalan ke arah pintu.
'Aku harus pergi tuan, temanku menunggu." Laki-laki itu menjawab sambil menghempaskan tangan Jaehyun.
"Tunggu, aku bisa mengantarmu! Kau terlihat tidak nyaman." Taeyong mengabaikan ucapan pria itu dan segera bergegas keluar sambil menahan sakit di tubuh bagian bawahnya.
"Laki-laki itu... siapa dia?" Jaehyun bergumam sendiri sambil menatap kepergian laki-laki itu.
TBC
Hola~ update lagi yaw~
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Him [JAEYONG]
FanficAwalnya Jung Jaehyun dijodohkan dengan Lee Irene, namun perempuan itu menolak setelah tau kebejatan seorang Jung Jaehyun. Disisi lain, Jaehyun justru merasa sangat beruntung dengan hal itu. Hanya saja Jaehyun harus menarik ucapannya yang tidak ingin...