JAEHYUN bangun sekitar pukul 6 pagi dan langsung mandi. Pria itu mengenakan pakaian rumahnya, sebuah kaos hitam polos dan celana kain selutut. Setelah berpakaian Jaehyun langsung melangkahkan kakinya menuju kamar tamu yang berada di ujung lorong.
Kemarin saat pulang, Jaehyun yang masih kesal karena acara pernikahannya sendiri mendapati dirinya bertambah kesal karena Kim Ahjushi mengatakan padanya kalau Taeyong menolak tidur di kamarnya dan memlih tidur di kamar tamu.
Jaehyun yang mendengarnya pun hanya bisa menahan kesalnya yang bertambah dan memilih untuk pergi ke kamarnya sendiri. Membersihkan diri dan beristirahat sambil mengumpulkan tenaga untuk melampiaskannya pada Taeyong keesokan harinya.
Dan di sinilah Jaehyun sekarang, berada di depan pintu kamar tamu yang ditempati Taeyong. Tanpa berpikir untuk mengetuk pintu, Jaehyun langsung masuk dan mendapati kamar itu kosong dan sunyi. Pria itu hanya melihat bahwa seprai pada kasur terlihat berantakan, menandakan kalau Taeyong memang tidur di sana. Namun sekarang sepertinya anak itu sudah tidak ada di sana.
"Di mana dia?" Jaehyun bertanya pada pelayan yang sepertinya datang untuk membersihkan kamar Taeyong.
"Tuan Muda sudah pergi ke sekolah tadi Tuan, ia di antar oleh supir tadi." Pelayan itu menjawab sopan sambil menundukkan wajahnya karena aura yang dikeluarkan sang majikan pagi ini terlihat tidak bersahabat.
Jaehyun tidak membalas dan langsung turun ke bawah untuk sarapan. Ketika melihat meja makan, ia tidak melihat bekas seseorang makan.
Apa anak itu pergi pagi-pagi ke sekolah tanpa sarapan?!
Tidak, tidak. Jaehyun tidak mencemaskan Taeyong. Tidak. Sama. Sekali.
Ia hanya mencemaskan anaknya yang akan kekurangan gizi kalau Taeyong tidak makan apa-apa di pagi hari.
"Kalian tidak memberikan Taeyong sarapan?" Tanya Jaehyun pada pelayan yang mengantarkan segelas kopi hangat padanya.
"Maaf Tuan, tadi Tuan Muda terlihat tergesa-gesa dan hanya meminta saya untuk membuatkan roti berisi selai untuk bekalnya." Jawab pelayan itu.
"Apa?! Ini bahkan masih pukul 6 pagi dan apa yang akan dikerjakan anak itu sepagi ini!"
Oke, kemarahan Jaehyun pada Taeyong benar-benar sudah mencapai ujungnya. Taeyong benar-benar menguji kesabaran seorang Jung Jaehyun.
===
"Taeyong, kau kenapa tidak masuk kemarin?"
Seorang teman yang duduk di depan Taeyong bertanya, membuat lelaki itu hampir tersedak roti selai yang dimakannya.
"O-oh itu, kemarin Irene noona mengadakan pertunangan, sebagai adik yang baik tidak mungkin aku tidak menghadirinya." Jawab Taeyong berbohong
Sepertinya ke depannya selama masih bersekolah, Taeyong harus pandai-pandai mencari kalimat kebohongan untuk teman-temannya. Pokoknya mereka tidak boleh tahu kalay Taeyong sudah menikah bahkan sedang hamil.
"Taeyong," Saat sedang asyik berbicara dengan teman-temannya, seseorang tiba-tiba memanggil Taeyong sambil memegang bahu Taeyong, membuat teman-temannya bersorak melihat mereka.
Astaga! Bagaimana ini? Taeyong benar-benar lupa kalau ia masih memiliki Mingyu yang berstatus sebagai kekasihnya. Permasalahan yang ia hadapi benar-benar menguras pikiran sehingga lupa kalau ia memiliki seorang kekasih.
Mingyu kemudian mengode Taeyong untuk meminta berbicara berdua saja yang Taeyong menyanggupi sambil berpikir alasan serta kebohongan apa yang akan ia utarakan nanti pada Mingyu.
"Tae... sebenarnya kau kenapa akhir-akhir ini? Kenapa semua pesanku tidak pernah dibalas? Apa ada yang salah denganku?" Mingyu langsung bertanya begitu mereka sampai di taman sekolah yang sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Him [JAEYONG]
Hayran KurguAwalnya Jung Jaehyun dijodohkan dengan Lee Irene, namun perempuan itu menolak setelah tau kebejatan seorang Jung Jaehyun. Disisi lain, Jaehyun justru merasa sangat beruntung dengan hal itu. Hanya saja Jaehyun harus menarik ucapannya yang tidak ingin...