Apocalypse Rebirth: Chief, Don't Move! (Dropped)

Bab 40 - Kenapa Putramu Tidak Mati?

Bai Shan adalah seorang ibu, oleh karena itu ketika dia pergi ke toko bahan makanan, dia akan membeli cukup untuk 10 hari.

Bai Ling sudah memberi tahu Neneknya bahwa makanan mereka tidak dapat diberikan secara bebas kepada siapa pun karena dunia telah berubah dan makanan telah menjadi berharga. Dia juga menyuruh Bai Shan untuk berhati-hati. Mudah-mudahan, dia bisa mencapai rumah Bai Shan dalam waktu 12 hari jika tidak ada yang tak terduga terjadi.

Karena neneknya mengetahui bahwa dia ada di luar sana dengan berani menghadapi bahaya untuk kembali, wanita tua itu terus menangis ketakutan dan khawatir akan cucunya. Untuk meyakinkannya, dia mengirim video pertempurannya kepada neneknya yang mengejutkannya kemudian. Meskipun neneknya berhenti mendesaknya untuk tinggal di tempat yang aman, dia akan memanggilnya lebih sering untuk memastikan dia baik-baik saja dan berdoa kepada Tuhan untuk keselamatannya.

Kemarin, pamannya, Li Zhenghao akhirnya kembali dengan selamat. Sayangnya, semua saudara yang pergi bersamanya telah meninggal di bawah gigitan zombie.

Meskipun Li Dongmei, neneknya, tidak terlalu memikirkannya, Bai Ling ingat acara ini akan memicu permusuhan banyak keluarga terhadap pamannya. Ketika dia berbicara di telepon dengan neneknya kemarin, dia mendengar pertengkaran di latar belakang dan seseorang berteriak, “Kenapa anakmu tidak mati saja? Kenapa harus anakku? ”

Sejak Li Zhenghao kembali, dia belum berbicara dengannya. Namun, berdasarkan kepribadiannya, dia tahu dia harus menyalahkan dirinya sendiri atas kematian mereka, tersiksa oleh rasa bersalah dan kesedihan.

Dunia yang orang tahu telah berakhir, dan kematian telah menjadi kejadian biasa. Karena semua orang dewasa dan memilih untuk pergi keluar, mereka pasti tahu bahaya mengintai di mana-mana.

Selain itu, putra-putra keluarga itu keluar atas kemauan mereka sendiri. Sekarang, mereka sudah mati; Anda ingin menyalahkan orang lain?

Tiba-tiba, dia melihat Bai Xiaoxi ingin mengatakan sesuatu padanya. Dia mendesaknya dengan suara rendah, "Berhenti bergumam, katakan saja padaku apa yang kamu inginkan."

Kemarin adalah hari terakhir dia bisa berbicara dengan keluarganya karena, pada jam 8 pagi hari ini, seluruh negara terpuruk. Tidak ada lagi listrik. Namun, dia sudah mempersiapkan diri. Dia mengisi semua perangkat elektroniknya dan menemukan beberapa pengisi daya alternatif.

"Big Sis, apakah Anda marah karena saya mengunggah di internet situasi yang kami temui di jalan?" Bai Xiaoxi telah kehilangan ponselnya sejak awal dan sekarang menggunakan salah satu ponsel yang diambil Bai Ling dari toko ponsel.

Ketika masih ada listrik dan internet kemarin, dia sedang berselancar di internet, membaca komentar dan teriakan bantuan. Kecuali beberapa orang berani yang pergi ke tempat yang aman, siapa yang tahu berapa banyak yang masih hidup dan tinggal di rumah menggunakan internet sementara dunia luar terbakar?

Pada saat itu, Bai Xiaoxi bosan melihat komentar sarkasme yang berulang. Beberapa orang menggosoknya dengan cara yang salah, jadi pada saat marah, dia mengunggah video Bai Ling melawan zombie. Hanya punggungnya yang terlihat jelas, tetapi itu membuatnya tampak seperti penyelamat dunia. Mengenakan pakaian olahraga abu-abu, dia bertarung dengan gagah berani sementara pedangnya melintas di sekitarnya. Gerakannya tajam dan akurat. Sosoknya tampak menari seperti valkyrie di antara mayat hidup yang menakutkan, memenggal zombie dengan rapi di setiap langkah. Dia terus maju tanpa hambatan dan tanpa gentar.

Meskipun video itu hanya beberapa detik, itu sudah cukup bagi semua orang untuk terpesona olehnya.

Tindakannya seolah-olah itu memberitahu orang-orang, “Lihat, zombie tidak menakutkan. Mudah membunuh mereka. ”

Video ini memberi banyak orang keberanian untuk pergi keluar dan berani menghadapi bahaya dalam mencari tempat yang aman.

Sebenarnya, Bai Xiaoxi tidak berencana untuk mengunggah video pada awalnya. Alasan dia berselancar di internet adalah untuk mencari tahu asal usul pedang berwarna tembaga, tetapi hal-hal terjadi dan dia akhirnya mengunggah video.

Yang memacu rasa ingin tahunya awalnya adalah karakter kecil yang tertulis di pedang. Pada awalnya, dia hanya memperhatikan sebuah prasasti aneh yang ternyata menjadi karakter untuk Moon. Namun, karena warna tembaga pedang, dia tidak melihat karakter lain yang tumpang tindih sampai Bai Ling menunjukkannya. Bersama-sama, karakter membentuk nama pedang - Half-Moon.