Apocalypse Rebirth: Chief, Don't Move! (Dropped)

Bab 43 - The Departement Store

Bai Xiaoxi tertegun. Di department store semacam itu, setiap lantai hanya dapat diakses melalui lift atau tangga. Selanjutnya, pintu masuknya terbuka. Tidak mungkin untuk menentukan berapa banyak zombie yang masuk.  Mengapa dia ingin masuk ke sana?

Pertanyaan heningnya tetap tidak terjawab karena Bai Ling telah berlari keluar dari tempat tersembunyinya.

"Menggeram!"

Penampilannya yang tiba-tiba telah menarik perhatian zombie di sekitarnya. Dalam sekejap, zombie yang meraung menerkamnya, tetapi dia meninggalkannya di debu, diikuti oleh Bai Xiaoxi.

Setelah tiga hari pelatihan, Bai Ling mengebor dalam kepalanya  modus operandi-nya . Oleh karena itu, tidak masalah jika Bai Ling menjelaskan tindakannya atau tidak, dia masih akan mengikutinya dengan kepercayaan buta, belum lagi dia berterima kasih padanya.

Kecuali zombie yang menerkamnya, zombie lainnya tidak menunjukkan arti mendekati mereka, jadi hanya butuh satu tebasan untuk merawatnya.

Dia melanjutkan ke toko dan Bai Xiaoxi mengikuti suite dengan kecepatan yang sama. Dentang! Mereka menutup di belakang mereka pintu-pintu kaca.

Untungnya, toko hanya memiliki satu pintu masuk daripada memiliki pintu masuk di empat titik mata angin.

Graaah!

Zombie satu lengan muncul dari titik buta dan menyapa Bai Xiaoxi dengan wajah berdarah dan setengah busuk dan mulut terbuka lebar. Pada jarak sedekat itu, mustahil baginya untuk menghindar.

Namun, dia tidak lagi seperti dirinya yang dulu bodoh. Dia tidak menutup matanya dan menunggu kematian. Sebaliknya, dia menggunakan pedangnya untuk memblokir serangan.

Memotong! Alih-alih memblokir serangan, pedang memotong kepala seperti mentega. Splurt! Dan, dia bermurah hati dengan masalah otak dan mengotori darah.

Semakin lama benda itu mati, semakin buruk bau darahnya. Setelah tingkat mutasi tertentu, yang tidak mempengaruhi pembusukan daging, darah mayat hidup akan berwarna keunguan. Pada saat itu, sebagian besar zombie terlihat semakin tidak manusiawi, hanya menjaga bentuknya.

Aneh sekali.  Bai Xiaoxi memiliki perasaan yang mengganggu gerakan zombie kurang kaku dibandingkan dengan beberapa hari yang lalu.

Seharusnya ada banyak zombie di dalam toko, jadi Bai Xiaoxi tidak mampu melamun. Selain itu, Bai Lin sudah mencapai tangga. Hal aneh lain terjadi. Zombi yang mengejar mereka berhenti di tangga, tidak mengambil langkah lebih jauh. Mereka mondar-mandir dengan ekspresi keji, menunjukkan betapa mereka haus dan lapar akan daging manusia, bahkan menerkam ke tangga tetapi gagal total. Mereka tengkurap dan meronta-ronta-ronta dalam perjuangan. Adegan yang cukup lucu.

Satu jam kemudian, keduanya berhasil mencapai bagian pakaian kulit. Pada saat yang sama, mereka mampu membersihkan semua zombie di lantai empat. Dengan hanya bersenjatakan pedang, perjalanan mereka bukan tanpa bahaya. Sepanjang kemajuan mereka, tidak ada bayangan manusia yang hidup, mungkin semua orang telah binasa dan berubah menjadi monster, atau mungkin mereka bersembunyi di tempat yang lebih aman.

Bai Xiaoxi menatap pakaian dan sepatu kulit, lalu dia melihat pakaiannya yang robek dan kotor. Pada hari-hari pertama kiamat, kuku zombie berada pada ukuran normal, tetapi sejak hari ketiga, untuk beberapa alasan yang tidak diketahui, kuku mereka menjadi ungu gelap, tumbuh lebih lama dan menjadi lebih tajam. Dia merasa risiko terinfeksi dan berubah menjadi zombie mungkin lebih tinggi jika tergores kuku seperti sebelumnya.

Oleh karena itu, dia lebih waspada, sentimen diperkuat oleh peringatan Bai Ling. Perubahan dalam dirinya adalah untuk kebaikan. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana orang lain bisa berjalan dalam situasi yang sama seperti dia tanpa pedang yang saleh.

Dia melihat dirinya di cermin. Pakaiannya compang-camping; sepatunya begitu kotor sehingga warna aslinya tidak lagi terlihat. Sudah kurang dari seminggu, tetapi wajahnya tidak lagi menunjukkan kenaifan pemuda. Meskipun penuh dengan kotoran dan darah, ada ketajaman yang tidak bisa disembunyikan.