[BL] Every World Seems Not Quite Right

Urban Blackening 2

Shao Qian menganga pada pria yang berlari ke kamarnya dalam sekejap. Ini ... Ini sepertinya tidak sejalan dengan plot? Setelah dibujuk sedemikian rupa, bukankah ayah ini harus marah karena malu dan memukulnya?

"Little Hui, kamu benar-benar semakin kehilangan kendali." Setelah melihat wajah pemuda itu, pemimpin wanita yang tidak memiliki banyak kehadiran dalam situasi sebelumnya, terkejut. Dia tidak tahu kapan pemuda itu mulai memakai makeup atau menjaga rambutnya panjang, dan dia juga tidak tahu sudah berapa lama sejak terakhir kali dia melihat adik laki-lakinya. Sampai-sampai dia tidak bisa mengingat kapan mereka bertukar kata terakhir.

Jika bukan karena ayahnya menyebut pemuda ini putranya hari ini, dia benar-benar tidak akan dapat menghubungkan pemuda yang menyenangkan dan lembut ini dengan seorang remaja yang sebelumnya pemberontak yang dulu memakai riasan dan terlihat seperti seorang punk.

Shao Qian melemparkan pandangan menghina padanya sebelum menutup pintu dengan tiba-tiba. Saat ini, ia tidak memiliki banyak kesan yang baik tentang hewan betina dan jantan, hewan-hewan itu. Setelah melihat mereka, dia tidak sadar akan merasa sakit. Karena itu, tidak dapat diharapkan bahwa ia akan memperlakukan mereka dengan cara yang ramah.

Zhang Guo Qiang mencuci dirinya sendiri seolah-olah sedang berperang. Setelah berganti pakaian, ia berjalan keluar dari kamarnya dengan rambut yang baru saja dicuci masih basah kuyup. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa setelah jenggot dicukur, wajah yang terungkap bisa membuat seseorang merasa agak linglung.

Ada banyak pria yang tumbuh lebih menarik saat mereka menua. Di masa lalu, karena selalu ditutupi oleh janggutnya, sulit untuk melihat wajah Zhang Guo Qiang dengan jelas. Namun, sekarang janggutnya telah dicukur habis, meninggalkan janggut yang menyegarkan di belakang. Selain itu, dengan rambut sebahu yang baru saja dicuci yang menempel di lehernya, bersama dengan tetesan air perlahan meluncur ke bawah dan ke pakaian tidur hitamnya ... Saat ini, Zhang Guo Qiang tampak memancarkan hormon, seluruh tubuhnya mengeluarkan daya tarik seks.

Zhang Qing tidak pernah menyangka, ketika ayahnya yang biasanya ceroboh berpakaian rapi, dia sebenarnya memiliki sisi semacam ini. Tidak ada yang bisa menyangkal, jika dia selalu berpakaian seperti ini, saat berjalan di jalanan, dia pasti akan menarik perhatian banyak orang.

Namun, pria seperti itu saat ini meletakkan telinganya di pintu kamar putranya sendiri. Tidak mendengar suara apa pun dari dalam ruangan, dia menghela nafas, menggelengkan kepalanya dengan kecewa saat alisnya berkerut. Kenapa dia tertidur lagi? Dia masih ingin melihat wajah halus putranya dengan hati-hati sekali lagi.

"Ayah ..." Zhang Qing agak bingung saat melihat Zhang GuoQiang, "Aku ... aku akan pergi ..."

Zhang GuoQiang mengangkat satu jari, dengan lembut berbicara kepada Zhang Qing, "Baiklah, tidurlah lebih awal setelah mandi. Hui kecil seharusnya sudah tidur jadi cobalah untuk menjaga kebisingan. "

Zhang Qing mendengar kata-kata itu dan mengepalkan tinjunya di belakang. Seperti ini lagi. Selalu seperti ini.

Sejak muda, semua hal baik jatuh kepada adik laki-lakinya. Bahkan setelah ayahnya mulai kecanduan judi dan minum, dia tidak pernah lupa meninggalkan adiknya dengan uang saku. Sedangkan dia, dia harus bekerja untuk mendukung biaya ayah dan anak. Untuk alasan apa? Bukankah mereka berdua adalah anak ayah? Jadi mengapa dia lebih menyukai adik laki-lakinya? Apakah itu karena dia masih kecil?

Namun, Zhang Qing tidak mengajukan pertanyaan ini dengan keras. Dengan susah payah, dia memaksakan senyum ke arah Zhang GuoQiang. Menurunkan suaranya, dia berbicara, "Aku, aku akan pergi ganti baju."