Dancing On The Moon

550 24 12
                                    

One-Shot Pair: Riou Busujima × Jyuto Iruma (RiJyu)

Art © Credit to artists

Happy Read! 

D.L.D.R!

(sambil dengerin lagunya, enak...)

.
.
.
.

Aku akhirnya telah menikahinya, dia adalah seorang polisi divisi Narkotika dan partnerku di divisi Yokohama atau bisa disebutkan Mad Trigger Crew. Dulu namanya adalah Jyuto Iruma, yang berubah menjadi Jyuto Busujima. setelah menikah denganku seminggu lalu. rasa senang menyeruak pada diri kami berdua, bahkan sang leader kami Samatoki Aohitsugi juga turut bahagia ketika kami berdua pada akhirnya menikah.

Jyuto ialah pria yang menarik bagi diriku, dia omega yang indah dimataku. dan aku terkesima saat bertemu dengannya saat ia dan Samatoki datang menemui diriku ini di hutan. awal yang membuat terdiam sejenak mengamati sang omega di depan mata. jujur saja, aku belum tertarik ketika itu. karena bagiku yang seorang Alpha+ ini benar-benar tidak bisa mudah untuk tertarik dengan sembarang Omega.

Akhirnya, disaat aku menerima tawaran dan kami selalu bersama, entah kenapa perasaan itu sekejap muncul dan aku tertarik dengannya, malam itu ketika dia mengalami masa heatnya, aku mendekati dan membantunya. membantu melepaskan rasa kacau pada diri jyuto, rasa sakit yang ia derita. menahannya dengan obat khusus sepertinya percuma, ya dan benar saja. ia membutuhkan Alpha. dan akhirnya aku melakukannya.

Usai melakukannya, aku merasa ini adalah hal yang sangat penting untuk kami berdua, dan berakhir kami melakukan terus menerus, jika Jyuto dalam masa heat, atau aku dalam masa rut. tentu saja saat melakukannya, aku menggunakan pengaman, karena Jyuto tidak menginginkan seorang anak dulu. aku memegang janji itu.

Hingga kami berdua siap memutuskan untuk menikah dan bersiap membangun kehidupan baru. dan disinilah, aku Riou Busujima menikahi Jyuto Iruma sebagai istriku. pesta yang meriah dan beberapa memberikan kami ucapan selamat.

Kembali ke sini, dimana seminggu berlalu dari pernikahan. aku yang dulu bekerja sebagai seorang tentara dan pensiun dini, kini hanya bisa membantu Jyuto yang masih tetap bekerja di kepolisian. aku sangat menyayanginya, bulan madu kami lakukan dan semua itu berlalu cukup jauh.

Aku dan Jyuto saat ini akhirnya siap untuk melakukan tanpa pengaman, walau sebenarnya ada keraguan pada diri jyuto, tetapi aku tetap melakukannya. kami melakukannya hingga beronde-ronde, dan terlelap begitu saja.

Aku pernah mendengar cerita jika Alpha+ yang akan membuahi seorang Omega akan segera hamil, dan memang itu terbukti setelah kami melakukannya berkali-kali. tepat pada bulan Juni dan itu adalah hari dimana ulang tahunku berlangsung, Jyuto memberikan kejutan kecil, ia memberikan hadiah sebuah penanda kecil dengan garis dua. tentu saja itu hadiah yang membahagiakan. bahwa Jyuto mengandung anakku.

Selama dia hamil aku hati-hati,merawat dan memberikan asupan gizi untuknya. dari susu dan masakan. Jyuto tersenyum kepadaku dan ia mengusap pipi serta rambutku, dan ku balas dengan senyuman tipis.

Bulan kelima, aku tetap mengawasi Jyuto yang bekerja dan mewantinya untuk berhati-hati. memberikan susu hamil,supaya kandungannya tetap terjaga. begitu terus selanjutnya.

Hingga kehamilan jyuto memasuki bulan ke-7, dan aku sudah mulai khawatir, terkadang malam kami berdua juga melakukannya. dan Jyuto bilang tidak ada masalah, akan kehamilannya ia bisa menjaganya.

"Jyuto, tidak bisakah kau cuti?" tanyaku

"Riou, aku tidak apa-apa. aku masih bisa menjaga bayi kita." balasnya dengan nada kalem. dan aku melihat aura keibuan ada pada dirinya.

Rasa khawatirku seketika lenyap, dan tergantikan senyuman tipis. tetapi apa yang dikatakan oleh Jyuto hanyalah sebuah alasan belaka. kehamilannya membuat ia cepat lelah, dan ini memang rentan bagi seorang Omega.

Dan benar, malam itu di saat malam bersalju, Jyuto menyetir mobilnya sendirian pulang dari kerjanya. padahal aku sudah menelponnya, jangan pulang sendirian paling tidak ditemani oleh teman kantornya,atau aku akan menjemputnya. dan Jyuto menolak semuanya, dia bilang baik-baik saja.

Tepat tanggal 21 Januari pukul 9 malam, Jyuto menyetir mobilnya sendirian, dan salju pun turun, membuat kaca mobil sedikit terhadang.sedang dari belakang banyak mobil-mobil melaju kencang. Jyuto menyetir dengan pelan dan ternyata terdapat satu mobil menubruk bagian belakang mobil milik jyuto, membuat Jyuto membelokkan setir mobilnya dan menabrak pohon besar di depannya, salju dari atas pohon segera jatuh ke atas mobil.

Guncangan yang didapati, membuat Jyuto mengerang pelan dan ia bernafas lemah. Riou yang merasa kekhawatiran, sontak menelpon samatoki, dan pria yakuza itu segera menjemput Riou, sedangkan riou sedari tadi sudah menelpon Jyuto dan tak ada jawaban. mobil yang menabarak dari belakang itu juga tampak terhempas ke pinggir trotoar yang ternyata si pengemudi orang mabuk.

Jyuto tampak tersadar dari pingsannya, tetapi rasa sakit yang ia dera pada perutnya begitu kentara, dan darah mengalir keluar dari bawah sana, bahkan air ketuban tampak pecah dari dalam. Jyuto mengambil ponselnya dan menelpon rumah sakit.

Samatoki yang sudah menjemput Riou akhirnya mereka pergi untuk mencari jyuto yang entah ada dimana. mobil ambulance tiba, dan membuka pintu mobil jyuto yang terkena salju, polisi juga turut membantu membebaskan jyuto. pria itu masih menahan erangan sakit karena perutnya tak bisa ditahan lagi. para polisi akhirnya berhasil membuat Jyuto keluar dan ia dibawa ke rumah sakit terdekat.

Perawat yang membantu Jyuto segera menelpon riou sebagai suaminya, dan Riou yang menerima telpon segera menuju kesana bersama samatoki. tetapi suster menahan riou untuk masuk. pria busujima itu harap cemas, supaya istri dan anaknya selamat.

Sang dokter akhirnya keluar menemui Riou dengan tatapan tak bisa diartikan. ia menepuk pundak Riou dengan tatapan yang bisa diartikan untuk mengikhlaskan segalanya. Riou akhirnya masuk ke dalam menemui Jyuto, ia melihat kekasih tercintanya memasang wajah tak bisa diartikan. Riou memeluk Jyuto, dan mereka berdua menangis terisak. karena, Jyuto bisa diselamatkan, tetapi calon anak mereka tidak bisa diselamatkan. akibat udara dingin dan benturan keras dari tabrakannya dengan mobil.

Benturan yang mengguncang kandungan, itu memang benar sangat berbahaya. Riou terdiam, dan Jyuto menangis tanpa suara. padahal mereka berdua sudah menanti kelahiran anak mereka, sedang Samatoki yang melihat keduanya hanya bisa terdiam tanpa sepatah katapun.

Setahun berlalu, tak ada ucapan dan kata dari keduanya. Riou dan Jyuto hanya bisa tersenyum kaku menatap nisan dihadapannya, nisan yang bertuliskan nama "Arthur Busujima" died in 21 Januari 20xx rest in piece my beloved children, and my beloved family.

Riou merangkul pundak Jyuto dan mengecup pelipis istrinya. ini benar-benar menyakitkan bagi keduanya. dan cobaan bagi mereka berdua. bahwa mereka harus lebih berhati-hati akan semua ini.

"semoga kau tenang, Arthur." ucap Jyuto dengan isakan. pria itu melepas kacamatanya dan mengusap mata, ia masih tak percaya bisa kehilangan anaknya begitu saja.

"semoga kau tenang, arthur. ayah akan selalu menjengukmu kapanpun." ujar Riou dan ia mengusap pundak Jyuto, kemudian mereka mengecup nisan milik Arthur, dan sesudahnya mereka pulang kembali ke rumah.


- Fin -

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Ya, Part kali ini episode untuk RiJyu. dan ini bertemakan Omegaverse juga. 

Selamat membaca readers. dan sampai jumpa di next episode! bye..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HYPNOSIS MIC FANFIC!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang