3

3.6K 387 11
                                    


Tangan Sehun terulur melingkar ke pinggang Kai, awalnya ragu - ragu tapi kemudian ia nyamankan tangannya melingkari pinggang Kai. Ada rasa nyaman ketika tangannya melingkar pinggang Kai.

"Pinggangmu kecil heum?" Bisik Sehun tapi itu percuma saja, pasalnya Kai benar - benar tidur saat ini.

Sebuah senyum tipis menghiasi wajah Sehun, dan tanpa Sehun tau, Kai pun juga tersenyum tipis.
.
.
.

Hari sudah berganti, sinar matahari yang masuk menembus jendela kaca mulai mengusik tidur nyenyak dua pemuda yang masih memejamkan matanya.

Enggan membuka mata, Kai masih tertidur di atas tubuh Sehun. Tak biasanya Sehun belum bangun hingga jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Kai yang terkena sinar matahari pun mulai bergerak tak nyaman di atas tubuh Sehun, mengusik tidur Sehun tentunya.

"Mmm...." Kai mulai membuka sedikit matanya, mengerjap beberapa kali, mencerna apa yang terjadi.

Hal yang pertama kali kali lihat adalah ceruk leher milik Sehun, garis wajah pada dagu Sehun, Kai tampak menunjukkan senyum tipis walau hanya sebentar namun bisa dilihat jika ia sempat tersenyum tipis.

"Hun..." Lirih Kai, membuat Sehun mencoba membuka matanya.

"Hmmm..." Jawab Sehun yang sedang membiasakan cahaya masuk kedalam kornea matanya.

"Tangan...." Bisik Kai, menyadarkan Sehun jika kedua tangannya masih melingkar pada pinggang Kai. Dengan cepat Sehun melepas tangan yang melingkar itu.

Kai mencoba bangkit dari tidurnya, mendudukkan dirinya ditepi ranjang, mengamati lantai yang sudah bersih.

"Aku haus" Kai bangun dari duduknya, mencari minuman dingin di dalam lemari es.

Sehun mendudukkan dirinya, melakukan peregangan ringan pada tubuhnya yang semalaman dijadikan kasur oleh Kai.

"Apa semalam aku merepotkanmu?" Tanya Kai dengan segelas air putih di tangannya.

"Duduk!" Ujar Sehun yang melihat Kai tengah minum air putih

"Ha?"

"Jika mau minum duduklah, tak baik untuk tubuh jika kau minum sambil berdiri" jelas Sehun sebelum berdiri dari duduknya dan berjalan menuju lemari pakaiannya.

Kai hanya melirik Sehun, matanya mengikuti kemana Sehun pergi.

"Kenapa tadi saat bangun aku bisa tidur di atas mu? Kenapa kau tidur di ranjangku? Atau jangan - jangan kau gay?" Tanya Kai menyelidik ke arah Sehun.

"Kau tidak ingat apa yang terjadi lalu menuduhku memulai?" Sehun menggelengkan kepalanya tak percaya dengan apa yang didengarnya.

"Ingat dulu siapa yang menindih siapa! Siapa yang mendatangi siapa!" Setelah mengatakannya Sehun berjalan pergi ke arah kamar mandi.

Kai memiringkan kepalanya sedikit lalu tersenyum.

"Begitukah?" Lirih Kai saat Sehun sudah menghilang dari pandangannya.

"Sepertinya menyenangkan!" Kai tampak exited dengan pikirannya, lalu di minum habis air putih di dalam gelas yang ia pegang sedari tadi.
.
.
Sehun baru saja selesai dengan mandinya, Kai tengah mencari pakaian ganti untuk sehabis mandi, oh dan dia hanya mengenakan celana panjangnya tanpa pakaian atas.

"Aku buatkan sarapan untuk kita" Sehun brrbalik ke arah dapur.

"Shit! Kenapa dia dengan santainya tanpa pakaian?" Sehun bergumam sendirian saat sudah di depan kompor.

Kai melirik Sehun yang tengah bersiap masak.

"Kita seperti sepasang suami istri saja" ujar Kai sebelum masuk ke kamar mandi. Sontak membuat Sehun menoleh saat mendengar ucapan Kai.

Don't Look At Me! (SeKai) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang