Jihyo sedang duduk dibangku taman kampusnya, bersama dengan teman sejurusannya Park Rose. "Dimana Taehyung?" Tanya Rose pada jihyo.
Jihyo menghendikkan bahunya. "Sepertinya dia masih ada kelas, mungkin sebentar lagi dia akan datang." Ucap Jihyo menjawab Rose.
Rose menggangguk-anggukkan kepalanya mengerti. "Boleh aku bertanya padamu?" Rose kembali bertanya.
Jihyo memandang Rose disampingnya. "Boleh, tanyakan saja."
"Aku penasaran akan satu hal, kau dan Taehyung sudah lama bersahabat kan.?" Jihyo hanya mengganggukkan kepalanya membenarkan ucapan Rose.
"Setiap hari kalian selalu bersama, sampai sampai orang selalu mengira jika kalian itu sepasang kekasih." Ucap Rose.
Jihyo memutar bola matanya jengah. "Lalu apa yang membuatmu penasaran? Langsung saja berbicara intinya, kau terlalu banyak basa basi Rose." Jihyo sedikit jengah dengan Rose yang terlalu lama bicara dan terkesan bertele-tele.
Rose memandang Jihyo disampingnya lekat, seolah apa yang akan dibicarakannya itu adalah sesuatu yang serius. "Apa kau... ani, maksudku apa kalian tidak pernah memiliki perasaan lebih untuk satu sama lain? 'Tidak ada yang namanya persahabatan antara pria dan wanita' kau tau ungkapan itu kan?!" Rose mengucapkan apa yang selama ini membuatnya penasaran saat melihat kedekatan Taehyung dan Jihyo.
"Atau... kalian sudah pernah mengunggkapkan perasaan masing masing?" Tebak Rose asal, yang langsung mendapat tatapan tajam dari Jihyo.
"Yak! Jangan asal bicara Rose-ah." Ucap Jihyo sedikit kesal akan tuduhan tak berdasar dari Rose tersebut.
"Lalu apa? Kau tau, aku sangat penasaran tentang hal itu. Dan mungkin bukan hanya aku saja, semua orang juga pasti penasaran tentang hal itu. Jadi katakan padaku heumm." Rose berucap sambil mengeluarkan aegyo handalannya. Membuat Jihyo tersenyum geli melihatnya.
"Hm.... haruskah aku mengatakannya.?" Jihyo memandang Rose dengan tatapan jahilnya.
"Yak! Park Jihyo, kau membuatku penasaran. Cepat katakan yang sebenarnya." Ucap Rose mendecih sebal akan tindakan jahil Jihyo, yang membuatnya penasaran. Sementara Jihyo tertawa senang melihat wajah kesal temannya itu.
"Baiklah, akan aku katakan." Membuat Rose tersenyum sumringah lalu segera mengambil posisi untuk mendengarkan cerita Jihyo.
"Aku tidak tau bagaimana perasaan Taehyung, dari dulu sampai sekarang dia tidak pernah mengatakan apapun padaku." Jihyo memulai ceritanya.
"Lalu, bagaimana denganmu?." Tanya Rose.
Jihyo memandang Rose disampingnya yang sedang menunggu jawaban darinya.
"Sebenarnya.. aku pernah hampir jatuh cinta padanya." Ucap jihyo.
"Sudah kuduga, tidak mungkin kau tidak pernah menyukainya. Mengingat dia sangat over protektif padamu." Ucap Rose yang sudah menduga jawaban dari Jihyo.
"Ceritakan bagaimana bisa kau jatuh cinta padanya?" Tanya Rose.
Jihyo menatap lurus kedepan mencoba mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu.
"Saat itu kami berada ditingkat 2 senior high school. Saat itu aku sedang menontonya bermain basket, kemudian tiba tiba saja bolanya mengarah padaku. Dan mengenai kepalaku."
"Dengan secepat kilat Taehyung langsung datang padaku, dia sangat panik sekali saat itu. Aku bahkan tidak pernah melihatnya sepanik itu." Jihyo tersenyum mengingat kejadian itu.
"lalu kau terharu dan jatuh cinta padanya.?" Tebak Rose.
Jihyo mengganggukkan kepalanya.
"Hm, saat melihat wajah paniknya jantungku berdebar. Hatiku juga terasa hangat. Saat itulah aku sadar bahwa aku jatuh cinta padanya." Jihyo masih tersenyum mengingat kejadian itu. Bahkan sekarang pipinya memerah karna mengingatnya. Begitupun dengan Rose, mendengar cerita Jihyo membuatnya juga tersenyum gemas seolah dia bisa merasakan perasaan jihyo saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Love Is Not Over [M]
Hayran Kurguhidup jihyo berubah saat Taehyung sahabat baiknya sendiri menodainya. mengambil secara paksa kehormatan yang selama ini dijaganya untuk suaminya kelak. semua impian, harapan, dan cita citanya harus rela dikuburnya saat sebuah janin tumbuh dirahimnya...