⚾️Chapter 1 - first kiss

65 8 0
                                    

Chapter 1 - FIRST KISS

••••

Selamat membaca :)
Jangan lupa beri vote & comment.

OSELL berjalan dengan tergesa - gesa disekitaran pantai dengan menekuk wajahnya, seraya mengibas - ngibaskan jaket biru dongker sebatas lengan miliknya yang sedang basah. Jas hitam milik cowok asing itu dia biarkan disamping badan cowok itu yang belum sadarkan diri.

"Gila aja ya. Gara - gara mereka badan gue jadi lengket gini, fiuhh." Celetuk Osell, sambil berkacak pinggang. Pikirannya kembali lagi dengan kejadian, saat lawan yang dia kalahkan membawa sebuah pisau lipat.

"Cihh, pake bawa pisau lipat lagi," Osell memutar matanya malas lalu beralih menatap ke arah kalung yang dia pakai.

"Untung aja ni kalung gak copot."

Dicabutnya kalung bergambar seorang lelaki dari lehernya itu. Osell memperhatikan kalung itu dengan begitu saksama. Cewek itu menghembus nafas lega ketika melihat kalung nya masih bagus dan terjaga dengan baik. Itu adalah sebuah kalung pemberian seseorang yang sangat Osell sayangi.

"Hei kalung cantik, jangan pake hilang - hilangan lagi ya. Entar gue kerepotan nyariinnya." Osell berdialog sendiri dengan kalung itu.

Karena terlalu fokus dengan kalung itu, dia menjadi tidak sengaja menabrak seseorang sehingga Osell kehilangan keseimbangan nya dan terjatuh. Kalungnya menjadi terlepas dari tangannya dan sedikit terpental jauh. Dengan cepat Osell menggapai kalung itu agar tidak di injak - injak orang yang sedang lewat.

Eh?

Osell menyerngit ketika melihat sebuah tangan menyodorkan sebuah kalung yang mau dia ambil. Wajahnya mendongak ke atas untuk melihat seseorang yang telah menyodorkan kalung itu ke arahnya.

Mata Osell terbelalak ketika melihat siapa yang berada di depannya. Ternyata orang yang di hadapannya adalah cowok yang tadi telah menyelamatinya dari orang-orang jahat yang mencoba membunuhnya, dan dia juga adalah cowok yang dia tolongi saat tenggelam.

Osell tersentak kaget ketika mendengar deheman cowok itu. Lalu dengan cepat - cepat dia berdiri dari posisinya yang terjatuh. Tangannya langsung segera menyambar kalung miliknya dari tangan cowok itu.

"Makasih." Ujar Osell singkat. Dia terlalu tidak suka jika harus berkomunikasi dengan seorang cowok. Kalaupun ada, obrolannya hanya singkat saja, seperti sekarang ini.

"Lo cewek yang tadi gue tolongin kan?" Tanya cowok itu.

Osell mengangguk pelan, lalu matanya beralih mengamati baju cowok itu dari bawah sampai atas yang kelihatannya masih basah. Osell meneguk ludahnya dengan kasar, ini semua karena ulahnya.

"Lo gak apa - apa?" Tanya Osell. Setidaknya dia mempunyai rasa kasihan dan sedikit basa - basi. Toh, baju cowok ini basah akibat ulahnya juga.

Bukannya menjawab pertanyaan Osell, cowok itu malah mengamati penampilan Osell dari bawah sampai atas lalu menyerngit.

"Baju lo masih basah. Ngapain aja lo dari tadi?" Tanya cowok itu. "Lo bisa kedinginan."

Osell yang menunduk pun mendongak. Dia hanya mengangkat kedua bahunya acuh.

"Gak, gak guna juga. Toh, bisa kering sendiri." Ujar Osell, dengan tidak peduli. Dia memang tidak peduli dengan cowok. Seumur hidup dia hanya mempunyai 1 teman cowok saja, selebihnya dia tidak dekat.

"Dibilangin juga," cibir cowok itu.

Osell hanya memutar matanya malas lalu mengendikan kedua bahunya dengan malas. "Udah ah, lo juga sekarang masih hidup juga kan? Jadi gue gak perlu repot lagi mikirin nyawa lo yang hampir hilang gara - gara gue."

Sweet MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang