Chapter 9 - TENDANGAN MAUT
••••
BRAK! BRAK! BRAK!
"CEPAT BUKAIN PINTUNYA SEKARANG!" Teriak Arion yang kini terus menggebrak pintu kamar Osell.
"GUE HITUNG SAMPAI HITUNGAN KE TIGA. KALAU SAMPAI DALAM HITUNGAN KE TIGA, LO GAK BUKA - BUKA JUGA NIH PINTU, BAKAL GUE DOBRAK! BODO AMAT KALAU NIH PINTU BAKAL HANCUR." Masih dengan gebrakan kuat dipintu kamar Osell, tapi tidak kunjung mendapatkan respon dari dalam.
"HEH! LO DENGER GUE GAK?! BUKA PINTUNYA SEKARANG!"
Rasanya ia harus benar - benar bersikap keras kepada cewek itu. Cewek itu selalu saja bertindak sekena hatinya, tidak jelas, suka menantang ataupun mengejek dirinya. Dan itu membuatnya geram setengah mati. Bahkan sepeeti sekarang ini, cewek itu juga berani - beraninya mengganggu ketenangannya untuk beristirahat dikamar melalui suara musik dari kamarnnya yang menggelegar.
"Satu!" Hitung Arion.
"Dua!" Lanjutnya. Tapi masih belum mendapatkan respon dari dalam kamar.
Osell yang kini sedang berada didalam kamar, tengah menikmati musik dengan volume besar, langsung saja berdecak kesal ketika kegiatannya terganggu dengan teriakan Arion. Dengan langkah malas ia berjalan menuju pintu dan menemukan Arion berdiri disana.
"Ti...."
"Apa?" Tanyanya dengan dagu terangkat diatas.
"Matiin lagunya!"
"Hah apaan tadi?" Tanya Osell pura - pura tidak mendengar. Nampaknya mengejek cowok itu adalah suatu bakat baru.
Arion berdecak. "Budeg! Gue bilang matiin lagunya!"
Cewek itu mengerutkan keningnya dengan kedua tangan berkacak di pinggang. Ia menatap Arion dengan tatapan menantang, sorot matanya bertatap langsung dengan sorot mata Arion yang kini sedang melotot ke arahnya. Tampak sekali kalau cewek itu tidak takut sama sekali dengan tatapan yang diberikan cowok itu.
"Apa haknya lo merintah - merintah gue sih hah?! Heh! Lo itu orang asing yang jelek, lemah, bejat, tai." Sungut Osell. "Sok banget. Lo pikir gue bakal tunduk sama perintah lo heh? Jangan harap!"
"Matiin lagunya!" Perintah Arion, kembali mengulangi kalimat sebelumnya.
Osell memutar mata malas, lalu berbalik untuk masuk kembali ke kamarnya. Namun, pergerakan tangan Arion yang cepat berhasil mencegahnya masuk.
"Gue bilang matiin lagunya!" Perintah Arion.
Osell menggeram kesal. "Lepasin tangan gue dulu!" Bukannya terlepas, tarikan ditangannya malah menjadi - jadi.
"Gue bilang matiin lagunya!" Ujar Arion dengan ketus. Tangan kanannya kini ia gunakan untuk menahan Osell agar tidak masuk ke dalam kamar. Lalu tangan kirinya ia gunakan memegang pegangan pintu agar Osell tidak bisa menyerobot masuk ke dalam kamar, dan bisa menghindarinya kalau sewaktu waktu kecolongan. Bagaimana pun Osell itu tenaganya cukup kuat untuk kategori cewek, ya walaupun masih kuatan tenaganya. Tidak memungkinkan kalau bisa saja pergerakan Osell lebih cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Mistake
Novela Juvenil-Arion Kailash- Seorang cowok yang berkepribadian tenang, kalem, dan tidak banyak bicara. Menyukai dan menekuni berbagai macam jenis olahraga. Seperti renang dan lari. -Osella Zereena- Seorang cewek yang berkepribadian bar - bar, ceroboh, dan...