一 : Asrama Baru

2.1K 321 27
                                    

Tergopoh-gopoh, Felix menarik koper besar memasuki Osaka University Toyonaka Campus International House atau yang biasa dikenal sebagai iHouse-sebuah asrama untuk mahasiswa asing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tergopoh-gopoh, Felix menarik koper besar memasuki Osaka University Toyonaka Campus International House atau yang biasa dikenal sebagai iHouse-sebuah asrama untuk mahasiswa asing. Seharusnya Felix sudah bergulung dengan selimut di kamar asrama sejak tiga hari yang lalu. Namun sebuah peristiwa yang cukup konyol menunda kepindahan Felix dari asrama lamanya di Tokyo.

Felix adalah salah satu mahasiswa asal Korea Selatan yang beruntung menerima beasiswa Monbukagakusho, salah satu beasiswa paling diidam-idamkan setiap orang yang ingin mengejar gelar sarjana atau pascasarjana di Jepang. Beasiswa tersebut merupakan beasiswa dari Pemerintah Jepang, maka tak heran jika banyak pelajar asing bersusah payah mengejar beasiswa ini, dan Felix menjadi orang beruntung yang berhasil mendapatkannya.

Sebelum pindah ke Osaka, Felix harus tinggal di sebuah asrama di Tokyo untuk mengikuti Sekolah Persiapan terlebih dahulu. Selama satu tahun penuh Felix mendapat pembekalan Bahasa Jepang, matematika, Bahasa Inggris, dan ilmu sosial.

Dalam satu tahun itu pula, Felix berhasil lulus N1 Nihongo Nouryoku Shiken dan menyelesaikan Examination for Japanese University, kedua hal tersebut merupakan persyaratan bagi pelajar asing untuk mendaftar universitas di Jepang.

Akhirnya pada awal Maret kemarin, Felix resmi menjadi mahasiswa International Public Policy di Universitas Osaka.

Felix sangat senang meski universitas tersebut bukanlah tujuan pertama. Awalnya Felix mendaftar di Universitas Tokyo karena ia sudah menemukan apartemen bagus dan terjangkau di daerah Bukyou, kota tempat universitas tersebut berdiri.

Namun nahas, Felix gagal diterima di universitas paling prestisiun di Jepang itu. Ia malah diterima di Universitas Osaka yang awalnya hanya sebuah keisengannya mendaftar di sana, membuat ia tertawa kencang karena merasa lucu dengan takdirnya.

Takdir memang seaneh itu, tidak bisa ditebak dan diprediksi.

Meski demikian, Felix tetap bersyukur, setidaknya ia mendapat universitas dan tidak dipulangkan ke negara asal tanpa membawa sebuah gelar.

Dua minggu setelah Felix menyelesaikan administrasi kemahasiswaan dan mencari asrama di Osaka (Felix harus bolak-balik Tokyo-Osaka dengan Shinkansen demi mencari tempat tinggal baru), Felix memutuskan untuk mulai mengemasi barang-barang yang akan ia bawa ke Osaka.

Seharian ia bergelut dengan kamar yang lama tidak ia bersihkan membuat Felix lapar. Felix asal menyambar ramen instan yang ia temukan di kolong meja, menyantapnya tanpa tahu bahwa esok hari ia terbaring di rumah sakit karena keracunan ramen yang ia santap (Felix tidak tahu kalau ramen itu sudah kadaluarsa).

Kecerobohan Felix membuat lelaki manis itu lima hari menginap di rumah sakit sehingga mau tak mau menunda kepindahannya ke Osaka. Tidak heran sekarang Felix berdiri seperti orang bodoh di ruang utama asrama yang hanya diisi segelintir orang sibuk bercakap-cakap tanpa peduli dengan kedatangan pemuda itu.

japan °changlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang